COIGA BARU

Menu1

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label IOA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IOA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Maret 2016

Olimpian diajak gelorakan semangat Olimpiade (Kenpa Menpora Tidak Diajak?)

>
--> Sumber Asli -- C0I - Ketua Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016 (CdM) di Rio de Janeiro, Raja Sapta Oktohari, menggandeng mantan atlet olimpiade atau olimpian untuk mengampanyekan semangat kejuaraan olahraga paling bergengsi di dunia itu.

Jumat, 30 Oktober 2015

Olimpian Calonkan Menpora, Pemilihan Ketua Umum KOI Bisa Geger


Sumber Asli -- C0I -Suasana dingin menjelang pemilihan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) masa bakti 2015 - 2019 karena para calon yang muncul didominasi wajah-wajah lama tiba-tiba saja menghangat. Secara tak terduga, para mantan atlet Indonesia yang pernah turun di olimpiade atau biasa disebut olimpian, mengusulkan Menpora Imam Nahrawi menjadi Ketua KOI.

Para mantan atlet Olimpiade usul Menpora jadi Ketua KOI

Sumber Asli -- C0I - Mantan atlet Indonesia yang pernah turun pada Olimpiade atau biasa disebut Olimpian mengusulkan Menpora Imam Nahrawi menjadi Ketua KOI dengan alasan untuk menyelamatkan organisasi KOI dan Asian Games 2018.

Selasa, 03 Desember 2013

IOA Garap Sisi Nonteknis Pembinaan Atlet

Sumber Asli -- C0I - Jakarta - Pada ulang tahunnya yang ketiga, Asosiasi atlet Olimpiade Indonesia (IOA), punya target untuk membina semakin banyak atlet dan mantan atlet agar lebih matang.

Senin, 02 Desember 2013

Organisasi Mantan Atlet Olimpiade Beri Penghargaan untuk Atlet Berprestasi

Sumber Asli -- C0I - Asosiasi Olimpian Indonesia (IOA) akan memberikan penghargaan bagi atlet berprestasi Indonesia pada perayaan ulang tahun ke-3 organisasi mantan atlet peserta Olimpiade dari Indonesia itu, Selasa (3/12), di Ballroom Hotel Century, Jakarta.

Jumat, 22 Maret 2013

Atlet Olimpiade Ikut "Nyaleg"

Sumber Asli -- C0I - Beberapa atlet olimpiade (olimpian) Indonesia tertarik untuk terjun ke politik. Mereka bergabung dengan berbagai partai dan ikut mendaftar menjadi calon legislatif untuk pemilihan umum mendatang.

Kamis, 05 Agustus 2010

Mantan Pelari Purnomo Terpilih Menjadi Ketua IOA

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Mantan sprinter 100 meter andalan Indonesia, Purnomo Muhammad Yudhi, terpilirh menjadi ketua Indonesia Olympian Assosiation (IOA). Semifinalis Olimpiade 1984 Los Angeles ini terpilih secara aklamasi melalui sidang pembentukan pengurus yang digelar di kantor KONI, Jakarta, Kamis (5/8).
-Purnomo mengaku akan segera membentuk pengurus IOA sesegera mungkin sesuai amanat sidang, maksimal sebulan ke depan. Pengurus itu akan bertugas sampai empat tahun ke depan.

“Setelah kepengurusan lengkap kami akan segera lapor ke WOA (World Olympian Asosiation),” kata Purnomo yang mengaku akan memilih pengurus yang bisa bekerja sama dengannya.

Target selanjutnya yang akan dikerjakan Purnomo, yaitu menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Ia mentargetkan dalam waktu tiga bulan, AD/ART beres. Tahapan kemudian, Purnomo ingin IOA melengkapi bank data semua atlet Indonesia yang pernah berlaga di Olimpiade. “Yang sudah tercatat baru 192, sisanya akan segera didata,” katanya.

IOA, kata Purnomo, akan memprioritaskan gerakan memajukan pendidikan dan kesejahtaraan para olympian Indonesia. Untuk bisa melaksanakan fungsinya, IOA akan bekerja sama dengan KONI dan KOI, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pendidikan Nasional, dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi olahraga. Selain itu, akan terus memotivasi atlet yang masih aktif agar lebih berprestasi di Olimiade.

Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Muhammad Bob Hasan, mendukung terpilihnya Purnomo sebagai ketua IOA. “Dia harus mempromosikan gerakan Olympian,” kata Bob yang menilai mantan atlet lari ini mempunyai jiwa kepemimpinan.

Pada sidang pembentukan pengurus itu, hadir 37 mantan atlet Olympiade, seperti petenis Yayuk Basuki, mantan pelari Mardi Lestari, mantan atlet panahan Nurfitriana, mantan pebulutangkis Rosiana Tendean. Pembukaan sidang dipimpin ketua KONI sekaligus KOI, Rita Subowo.***

Senin, 02 Agustus 2010

Indonesian Olympian Association: Tim Tujuh Imbau Olympian Dukung IOA

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Dalam rangka pembentukan Indonesian Olympian Association (IOA), tujuh pendiri IOA (Tim Tujuh) yang terdiri dari para olympian mengimbau segenap insan olahraga yang pernah membela Indonesia di ajang Olimpiade untuk hadir pada pertemuan akbar pada Kamis (5/8/2010) di Gedung Piramid KONI, Senayan, Jakarta. Dari pertemuan ini nantinya akan diadakan pembentukan pengurus sementara IOA sekaligus sebagai ajang silaturahmi bagi para olympian.
-Menurut salah satu pengagas IOA, Lukman Niode, ada sekitar 300 atlet olympian yang tercatat pernah membela Merah Putih. Akan tetapi hanya 192 yang bisa dikirimi undangan, 120 di antaranya sudah memiliki database dan alamat yang jelas, sementara sisanya belum. Dari 120 atlet, baru 50 orang yang mengonfirmasi dapat hadir pada pertemuan tersebut.

"Agak susah untuk mencari database para oympian. Kami sendiri kesulitan mengetahui di mana mereka tinggal saat ini. Yang bisa kami kirimkan undangan hanya 192 orang, 120 di antaranya sudah memiliki database yang lengkap," ujar Lukman kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/8/2010).

Pembentukan IOA ini mendapatkan fasilitator dari KOI sebagai lembaga yang nantinya akan menaungi IOA. Tim tujuh yang menjadi penggagas terdiri dari senior olympian yakni Anton Suseno (tenis meja), Purnomo, Yayuk Basuki (tenis), Nurfitriana (panahan), Rosiana Tendean (bulu tangkis), Krisna Bayu (karate), dan Lukman Niode (renang).

"Kami merasa di dalam kepengurusan KOI perlu adanya wakil dari Olympian dan hal itu juga ada dalam piagam Olympic Charter. Jadi harus ada seseorang yang mewakili IOA di KOI," kata Indra Kartasasmita selaku fasilitator dari KOI.

"Pembentukan IOA akan kami lakukan dengan cara yang demokratis. Mereka berkumpul dan kami hanya sebatas memfasilitasi sambil menunggu Olympian yang akan bergabung di KOI," sebutnya.

Mengenai siapakah Olympian yang pantas mewakili IOA di KOI, Indra mengaku saat ini belum ada kepastian. Menurutnya, tujuh Olympian penggagas ini bukanlah pengurus tapi hanya penggagas, maski tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja menjadi pengurus IOA.

"Siapa saja bisa menjadi pengurus asal memenuhi syarat yakni merupakan atlet yang pernah mengikuti olympiade maksimum tiga kali," tandas Indra.***

Sabtu, 24 Juli 2010

IOA Diharap Mampu Motivasi Atlet Muda Indonesia

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA: Ketua Umum KONI Pusat mengingatkan para atlet yang tergabung dalam Indonesia Olympians Association (IOA) atau Persatuan Atlet Olimpiade Indonesia agar dapat mendorong dan memotivasi atlet muda dan generasi muda umumnya untuk dapat tampil di Olimpiade.
-Rita menyatakan hal itu di Jakarta, Jumat (23/7), saat menerima kunjungan sejumlah penggagas IOA. Di antara para atlet penggagas IOA tersebut terdapat Lukman Niode (mantan perenang nasional), Anton Suseno (tenis meja) Nurfitriyana (panahan), Kresna Bayu, Rosiana Tendean (bulu tangkis). Dua penggagas lainnya, Yayuk Basuki (tenis) dan Purnomo (atletik), tidak hadir dalam pertemuan itu.

Menurut Rita banyak hal yang dapat ditularkan oleh para atlet yang pernah mengikuti Olimpiade ke generasi muda Indonesia. Misalnya memberikan pengajaran kepada generasi muda dan masyarakat umumnya bahwa untuk menjadi atlet hebat harus berlatih giat, disiplin, sekolah yang baik, mengenal budaya, peduli lingkungan, dan sebagainya.

"Yang juga penting adalah menanamkan nilai-nilai Olimpiade, di antaranya friendship atau persahabatan. Jadi banyak hal yang dapat dilakukan oleh IOA dan organisasi ini harus dapat merangkul para atlet yang belum pernah tampil di Olimpiade. Jadi nanti jangan malah jadi organisasi yang eksklusif," tutur Rita.

Dia tambahkan lebih jauh bahwa masih banyak yang dapat diperjuangkan oleh IOA. Rita mencontohkan kasus hukum yang menimpa lifter putri nasional Fatmawati yang harus menghadapi kasus hukum sampai dijebloskan ke sel tahanan. "Masih banyak atlet-atlet kita yang keleleran dan ini sangat memprihatinkan. Mereka inilah yang masih harus diperjuangkan," Rita

melanjutkan.

Kasus lifter Fatmawati telah mengundang keprihatinan banyak pihak. Lifter putri asal Makassar ini diadukan ke polisi dengan tuduhan penipuan dalam bisnis sembako. Fatmawati yang telah berkali-kali mengharumkan nama Bangsa dan Negara ini sempat dijebloskan ke sel tahanan sebelum akhirnya diadili. Yang membuat kalangan olahraga jengkel adalah pengidentifikasian saat sidang yang sempat ditanyakan Fatmawati ini putra atau putri.

Dalam sidang di Pengadilan Negeri Bekasi, baru-baru ini dia akhirnya dibebaskan. Namun menurut Fatma, jaksa mengajukan banding atas putusan hakim tersebut.

Selama penyidikan hingga sidang Fatma merasa tidak banyak pihak yang memberikan dukungan. Bahkan menurut dia, PB PABBSI selaku induk cabang olahraga angkat besi, angkat berat, dan binaraga terkesan sama sekali tidak peduli.

Sementara itu, Lukman Niode menyatakan perjalanan untuk mendirikan IOA masih panjang. "Kami masih harus membuat beberapa kali pertemuan, memilih formatur, memilih kepengurusan, membuat AD/ART, dan sebagainya. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan ke depan agar organisasi Olimpian berdiri dengan baik," kata Lukman.

Pada kesempatan yang sama Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Arie Ariotejo menyatakan AD/ART IOA nantinya akan merujuk pada Piagam Olimpiade dan AD/ART Komite Olimpiade Asia (OCA). Menurut Arie, pada prinsipnya KOI akan mendukung dan siap memfasilitasi berdirinya IOA.***

Jumat, 23 Juli 2010

Indonesia Olympic Association Dibentuk

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Mantan petenismeja nasional Anton Susesno bersama enam mantan atlet yang pernah maju olimpiade (olimpian) sedang menyiapkan pembentukan IOA (Indonesia Olympic Association). Mereka berencana mengadakan pertemuan sarasehan mengumpulkan atlet dan mantan atlet Indonesia yang pernah maju ke olimpiade untuk membentuk pengurus IOA sebelum bulan puasa.
-“Organisasi ini akan menjadi kepanjangan tangan dari WOA (World Olympic Association), program yang ada di WOA akan diteruskan ke IOA,” kata Anton di kantor KONI, Jakarta, Jumat (23/7).

Saat ini, IOA masih dalam tahap penggodokan di tingkat kelompok kerja yang digawangi tujuh olimpian, Anton, Yayuk Basuki, Nurfitriana, Purnama, Rosiana Tendean, Krisna Bayu, dan Lukman Niode. Setelah sarasehan olimpian, akan segera dibentuk kepengurusannya.

IOA nantinya juga akan menjadi wadah atlet yang pernah membawa harum Indonesia di Olimpiade. Selain itu, olimpian yang berpengalaman ini akan menjadi contoh bagi atlet muda agar bisa maju ke tingkat olimpiade. “Diharapkan dengan adanya IOA kesejahteraan atlet juga akan terpantau,” kata Anton.

Ketua Umum KONI Rita Subowo mendukung gagasan pembentukan IOA. Menurutnya sudah selayaknya ada organisasi yang mewadahi para atlet yang pernah berjuang sampai tingkat Olimpiade. Ia berharap melalui IOA ini para olimpian bisa menularkan pengalaman ke atlet sekarang. “Semoga bisa menjadi motivasi atlet sekarang,” kata Rita.

Rita juga berharap adanya IOA ini bisa juga mewadahi kesejahteraan para atlet yang tidak lagi aktif bisa terpantau dengan baik. Sehingga, tidak akan ada lagi muncul kasus atlet tersandung kasus hukum dengan dugaan penipuan seperti yang dialami atlet angkat besi Fatmawati kemarin.***
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com

TERPOPULER COI