Sumber Asli -- C0I - CLARK: Dwi Cindy Desyana mempersembahkan medali emas kedua
bagi Kontingen Indonesia
melalui nomor women breaking cabang olahraga dancesports. Minggu (1/12/2019). Raihan
ini menyusul sukses tim polo air putra Merah Putih yang membuka emas pertama pada
SEA Games XXX/2019 di Filipina, Jumat lalu.
COI (Cinta Olahraga Indonesia) Pers memproklamirkan diri menjadi satu-satunya media online yang hanya menyajikan berita Olahraga Indonesia sejak tahun 2010
Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Dansa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dansa. Tampilkan semua postingan
Minggu, 01 Desember 2019
Kamis, 06 November 2014
PON 2016 tak lombakan dansa
Sumber Asli -- C0I -
Cabang olahraga dansa akhirnya batal diperlombakan pada Pekan Olahraga
Nasional XIX tahun 2016 di Jawa Barat, setelah mendapat penolakan keras
dari kalangan ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Senin, 25 Agustus 2014
Jawa Barat juara umum Kejurnas Dansa 2014
Sumber Asli -- C0I -
Tim Dansa Jawa Barat menjadi juara umum pada Kejuaraan Nasional Dansa 2014 yang digelar di Kota Bandung.
Rabu, 13 November 2013
PON 2016 dipastikan tanpa layar dan dansa
Sumber Asli -- C0I -
KONI Jawa Barat memastikan pertandingan PON XIX/2016 tanpa diikuti cabang olahraga layar dan dansa.
Senin, 16 April 2012
KONI > Masuk PON, Dansa Chacha Dipromo ke Tokoh Adat
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, mengatakan pihaknya akan mengadakan sosialisasi kepada lembaga adat dan masyarakat Riau tentang dilombakannya dansa chacha pada PON XVIII di Riau pada September 2012.
- Langkah ini dilakukan sebagai solusi terhadap munculnya penolakan masyarakat Riau atas penambahan dansa chacha dalam cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada pesta olahraga nasional itu.
"Masalah (penolakan) lembaga adat, nanti, kan, kita bisa mensosialisasikan masalah tempatnya. Di mana tempatnya, apakah di tempat umum atau dimana," kata Tono di Jakarta, Senin, 16 April 2012.
Sebelumnya, tokoh lembaga adat Riau menolak dilombakannya dansa chacha pada PON XVIII karena dianggap tabu dan tidak sesuai dengan budaya masyarakat Riau. "Kan dansa yang dilombakan bukan seperti dansa yang dibayangkan," kata Tono.
Tono berkeras dansa chacha bisa tetap dilombakan, karena berdasarkan pertemuan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, dan Panitia Besar PON XVIII, dansa chacha memenuhi kriteria sebagai cabang olahraga baru dalam PON. "Dansa sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan, sehingga harus tetap dilombakan," kata Tono.
Tono tidak merinci lebih lanjut bentuk sosialisasi serta kapan sosialisasi mengenai dilombakannya dansa chacha. Sebelumnya, Deputi Pembinaan dan Prestasi Kemenpora, Djoko Pekik, menawarkan beberapa solusi agar dansa chacha bisa dilombakan.
Salah satunya adalah melombakan dansa di tempat yang terisolasi atau jauh dari pusat-pusat keramaian masyarakat, misalnya di kapal pesiar. Dansa chacha juga terancam tidak dilombakan karena Kalimantan Selatan sebagai provinsi yang lolos kualifikasi dinyatakan tidak pernah lolos kualifikasi.
Ketua Panitia Besar PON, Syamsurizal, menerima surat dari KONI Yogyakarta bahwa Kalimantan Selatan tidak lolos kualifikasi. Namun, pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (PP IODI), Robin T, menegaskan Kalimantan Selatan telah lolos kualifikasi di grup C sehingga provinsi berhak bertanding dalam PON.
*** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
"Masalah (penolakan) lembaga adat, nanti, kan, kita bisa mensosialisasikan masalah tempatnya. Di mana tempatnya, apakah di tempat umum atau dimana," kata Tono di Jakarta, Senin, 16 April 2012.
Sebelumnya, tokoh lembaga adat Riau menolak dilombakannya dansa chacha pada PON XVIII karena dianggap tabu dan tidak sesuai dengan budaya masyarakat Riau. "Kan dansa yang dilombakan bukan seperti dansa yang dibayangkan," kata Tono.
Tono berkeras dansa chacha bisa tetap dilombakan, karena berdasarkan pertemuan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, dan Panitia Besar PON XVIII, dansa chacha memenuhi kriteria sebagai cabang olahraga baru dalam PON. "Dansa sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan, sehingga harus tetap dilombakan," kata Tono.
Tono tidak merinci lebih lanjut bentuk sosialisasi serta kapan sosialisasi mengenai dilombakannya dansa chacha. Sebelumnya, Deputi Pembinaan dan Prestasi Kemenpora, Djoko Pekik, menawarkan beberapa solusi agar dansa chacha bisa dilombakan.
Salah satunya adalah melombakan dansa di tempat yang terisolasi atau jauh dari pusat-pusat keramaian masyarakat, misalnya di kapal pesiar. Dansa chacha juga terancam tidak dilombakan karena Kalimantan Selatan sebagai provinsi yang lolos kualifikasi dinyatakan tidak pernah lolos kualifikasi.
Ketua Panitia Besar PON, Syamsurizal, menerima surat dari KONI Yogyakarta bahwa Kalimantan Selatan tidak lolos kualifikasi. Namun, pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (PP IODI), Robin T, menegaskan Kalimantan Selatan telah lolos kualifikasi di grup C sehingga provinsi berhak bertanding dalam PON.
*** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Rabu, 04 April 2012
PON XVIII/2012 - PB PON: Dansa Tidak Bisa Dilombakan
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Proses pendaftaran tiga cabang olahraga baru pada Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau ternyata sepi peminat. Kurang dari tujuh jam batas terakhir pendaftaran, tercatat hanya dua provinsi yang mendaftar pada cabang olahraga hoki, dua propinsi pada cabor drum band dan empat propinsi pada cabor dansa.
- "Dari total 30 provinsi yang mengikuti ajang ini, kuota belum terpenuhi untuk masing-masing cabor barur," kata Ketua Harian Panitia Besar (PB) PON XVIII Syamsurizal, Rabu, 4 April 2012.
Berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI dan PB PON, tiga cabor, yaitu drum band, dansa, dan hoki bisa dilombakan pada PON 2012 karena minimal lima provinsi mendaftar untuk masing-masing cabor. Lima provinsi yang mendaftar tersebut harus sudah lolos kualifikasi PON. Mereka juga harus mendaftar melalui KONIDA setempat. Batas akhir pendaftaran adalah Rabu, 4 April 2012 pukul 24.00.
Mengenai cabang hoki dan drum band, dengan jumlah dua provinsi tersebut maka dibutuhkan tiga provinsi lagi agar cabor tersebut bisa dilombakan. Khusus untuk cabor dansa, kata Syamsurizal, Panita Besar PON memutuskan untuk tidak melombakan cabor tersebut walaupun sudah ada kesepakatan antara Kemenpora, KONI dan panitia besar PON. Hal ini dikarenakan munculnya penolakan dari tokoh adat setempat dan organisasi masyarakat. "Walaupun ada lima atau enam provinsi yang mendaftar, dansa dianggap tabu dan bukan merupakan olahraga daerah Riau. Jadi tidak bisa dilombakan," tuturnya.
Syamsurizal berpatokan pada Pasal 11 PP 17/2007 tentang penyelenggaraan PON dimana KONI wajib berkonsultasi langsung dengan pemerintah daerah sebagai penyelenggara, termasuk menampung aspirasi jika ada penolakan dari masyarakat. Panitia berkeras untuk tidak melombakan dansa walaupun kuota memenuhi syarat dengan mempertahankan aspirasi daerah setempat.
Ditemui di kantornya hari ini, Ketua Umum KONI Tono Suratman berpegang pada hasil rapat antara Kemenpora, KONI dan PB PON pekan lalu. "Kita tunggu saja sampai batas akhir pendaftaran nanti malam (jam 24.00)," tuturnya. Ia menegaskan KONI akan mematuhi kesepakatan sebelumnya mengenai tiga cabor tersebut.
Mengenai penolakan untuk mempertandingkan dansa, ia juga enggan berkomentar. "Kita lihat saja nanti, saya belum bisa berkomentar," kata Tono. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI dan PB PON, tiga cabor, yaitu drum band, dansa, dan hoki bisa dilombakan pada PON 2012 karena minimal lima provinsi mendaftar untuk masing-masing cabor. Lima provinsi yang mendaftar tersebut harus sudah lolos kualifikasi PON. Mereka juga harus mendaftar melalui KONIDA setempat. Batas akhir pendaftaran adalah Rabu, 4 April 2012 pukul 24.00.
Mengenai cabang hoki dan drum band, dengan jumlah dua provinsi tersebut maka dibutuhkan tiga provinsi lagi agar cabor tersebut bisa dilombakan. Khusus untuk cabor dansa, kata Syamsurizal, Panita Besar PON memutuskan untuk tidak melombakan cabor tersebut walaupun sudah ada kesepakatan antara Kemenpora, KONI dan panitia besar PON. Hal ini dikarenakan munculnya penolakan dari tokoh adat setempat dan organisasi masyarakat. "Walaupun ada lima atau enam provinsi yang mendaftar, dansa dianggap tabu dan bukan merupakan olahraga daerah Riau. Jadi tidak bisa dilombakan," tuturnya.
Syamsurizal berpatokan pada Pasal 11 PP 17/2007 tentang penyelenggaraan PON dimana KONI wajib berkonsultasi langsung dengan pemerintah daerah sebagai penyelenggara, termasuk menampung aspirasi jika ada penolakan dari masyarakat. Panitia berkeras untuk tidak melombakan dansa walaupun kuota memenuhi syarat dengan mempertahankan aspirasi daerah setempat.
Ditemui di kantornya hari ini, Ketua Umum KONI Tono Suratman berpegang pada hasil rapat antara Kemenpora, KONI dan PB PON pekan lalu. "Kita tunggu saja sampai batas akhir pendaftaran nanti malam (jam 24.00)," tuturnya. Ia menegaskan KONI akan mematuhi kesepakatan sebelumnya mengenai tiga cabor tersebut.
Mengenai penolakan untuk mempertandingkan dansa, ia juga enggan berkomentar. "Kita lihat saja nanti, saya belum bisa berkomentar," kata Tono. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Jumat, 30 Maret 2012
Anggota DPR, DPD, Menolak Dansa Masuk PON
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Sejumlah anggota DPR dan DPD RI serta tokoh masyarakat Riau menentang kebijakan KONI dan Kemenpora yang mengikutsertakan cabang olahraga Dansa di ajang PON XVIII Riau 2012.
- "Kami menolak cabang olahraga (cabor) dansa yang mempertontonkan aurat tersebut di PON Riau," ujar Ketua Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) Lukman Edi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/3).
Ia menegaskan, cabor dansa dinilai sangat betentangan dengan budaya melayu Riau?yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Lukman yang juga anggota komisi VI DPR RI asal pemilihan Riau itu mengajak semua pihak untuk tidak menerima kehadiran cabor ini dipertandingkan karena bertentangan dengan sikap dan perilaku masyarakat Riau.
"Kami yakin semua lapisan masyarakat akan menentangnya," ujar mantan Menteri PDT KIB jilid I itu seraya meminta KONI dan Kemenpora mempertimbangkan kembali diikutsertakannya dansa yang akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Hal senada dikemukakan anggota DPR RI asal pemilihan Riau, Wan Abubakar. Politisi dari FPPP yang juga mantan Wagub Riau bersama anggota DPR RI asal Riau lainnya mendukung sepenuhnya penolakan dipertandingkannya cabor dansa di tanah lancang kuning tersebut.
"Kalau dansa ini dipertandingkan di PON kami sepakat menolak karena bertentangan dengan marwah Riau," kata Wan Abubakar.
Anggota komisi IV DPR RI itu bahkan meminta semua pihak terutama Lembaga Adat Melayu (LAM) provinsi dan kabupaten/kota, tokoh masyarakat dan kaum intelektual lainnya, bersama menentang cabor itu dipertandingkan pada event olahraga nasional empat tahunan itu.
Sementara anggota DPD RI asal Riau, Abdul Ghafar Usman, mengatakan bahwa disamping terkendala anggaran dan persiapan yang tidak secara otomatis bisa langsung tersedia, dansa bertentangan dengan budaya Riau sebagaimana tertuang dalam visi Riau 2020, yakni menjadikan provinsi itu sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan sejahtera.
"Jadi penambahan cabor tersebut secara sepihak dan mendadak akan memengaruhi kesuksesan pelaksanaan, serta kurang sesuai dengan budaya melayu yang agamis. Jika dipaksanakan akan mengurangi kewibawaan Riau," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar mengatakan, pihaknya punya dua pertimbangan kenapa menolak penambahan tiga cabor di PON Riau.
Pertama, mengingat penyelenggaraan PON ini tinggal beberapa bulan lagi, akan menyulitkan dan membebani PB PON, terutama soal anggaran, kepanitiaan dan persiapan lainnya. Kedua, khusus untuk cabor dansa, jelas tidak sesuai dengan kebudayan melayu yang menjadi kebudayaan dominan di Riau yang identik dengan Islam.
Azhar mengaku heran kenapa pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora dan KONI tetap memaksakan mempertandingkan tiga cabor baru, terutama dansa, padahal sebelumnya sudah disampaikan sejumlah keberatan.
Sebelumnya, Rabu (28/3), Menpora Andi Mallarangeng menyatakan adanya penambahan tiga cabor di PON Riau, yakni hoki, drumband dan dansa. Namun ketiga cabor itu diselenggarakan dengan sejumlah syarat, di antaranya harus diikuti minimal oleh lima peserta atau provinsi yang telah lolos pada tahap kualifikasi Oktober 2011 lalu, tanpa bisa tergantikan oleh provinsi lain yang tidak lolos kualifikasi. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Ia menegaskan, cabor dansa dinilai sangat betentangan dengan budaya melayu Riau?yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Lukman yang juga anggota komisi VI DPR RI asal pemilihan Riau itu mengajak semua pihak untuk tidak menerima kehadiran cabor ini dipertandingkan karena bertentangan dengan sikap dan perilaku masyarakat Riau.
"Kami yakin semua lapisan masyarakat akan menentangnya," ujar mantan Menteri PDT KIB jilid I itu seraya meminta KONI dan Kemenpora mempertimbangkan kembali diikutsertakannya dansa yang akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Hal senada dikemukakan anggota DPR RI asal pemilihan Riau, Wan Abubakar. Politisi dari FPPP yang juga mantan Wagub Riau bersama anggota DPR RI asal Riau lainnya mendukung sepenuhnya penolakan dipertandingkannya cabor dansa di tanah lancang kuning tersebut.
"Kalau dansa ini dipertandingkan di PON kami sepakat menolak karena bertentangan dengan marwah Riau," kata Wan Abubakar.
Anggota komisi IV DPR RI itu bahkan meminta semua pihak terutama Lembaga Adat Melayu (LAM) provinsi dan kabupaten/kota, tokoh masyarakat dan kaum intelektual lainnya, bersama menentang cabor itu dipertandingkan pada event olahraga nasional empat tahunan itu.
Sementara anggota DPD RI asal Riau, Abdul Ghafar Usman, mengatakan bahwa disamping terkendala anggaran dan persiapan yang tidak secara otomatis bisa langsung tersedia, dansa bertentangan dengan budaya Riau sebagaimana tertuang dalam visi Riau 2020, yakni menjadikan provinsi itu sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan sejahtera.
"Jadi penambahan cabor tersebut secara sepihak dan mendadak akan memengaruhi kesuksesan pelaksanaan, serta kurang sesuai dengan budaya melayu yang agamis. Jika dipaksanakan akan mengurangi kewibawaan Riau," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar mengatakan, pihaknya punya dua pertimbangan kenapa menolak penambahan tiga cabor di PON Riau.
Pertama, mengingat penyelenggaraan PON ini tinggal beberapa bulan lagi, akan menyulitkan dan membebani PB PON, terutama soal anggaran, kepanitiaan dan persiapan lainnya. Kedua, khusus untuk cabor dansa, jelas tidak sesuai dengan kebudayan melayu yang menjadi kebudayaan dominan di Riau yang identik dengan Islam.
Azhar mengaku heran kenapa pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora dan KONI tetap memaksakan mempertandingkan tiga cabor baru, terutama dansa, padahal sebelumnya sudah disampaikan sejumlah keberatan.
Sebelumnya, Rabu (28/3), Menpora Andi Mallarangeng menyatakan adanya penambahan tiga cabor di PON Riau, yakni hoki, drumband dan dansa. Namun ketiga cabor itu diselenggarakan dengan sejumlah syarat, di antaranya harus diikuti minimal oleh lima peserta atau provinsi yang telah lolos pada tahap kualifikasi Oktober 2011 lalu, tanpa bisa tergantikan oleh provinsi lain yang tidak lolos kualifikasi. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Kamis, 29 Maret 2012
PON XVIII/2012 - KONI Jabar Siap Biayai 3 Cabor Tambahan PON
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - KONI Jawa Barat siap memberikan bantuan anggaran yang dibutuhkan tuan rumah PON untuk mempertandingkan tiga cabang olahraga, yakni hoki, drum band, dan dansa untuk dipertandingkan di PON XVIII mendatang, jika tuan rumah Riau tidak sanggup membiayai penyelenggaraan untuk tiga cabor tersebut.
- Ketua Umum KONI Jabar, Azis Syarif, tetap menyatakan dukungannya terhadap KONI Pusat untuk mempertandingkan tiga cabor yang dipermasalahkan. Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Pembinaan atlet-atlet dari seluruh daerah yang sudah berlatih dan kemajuan olahraga di Indonesia yang menjadi fokus Jabar untuk tetap mendukung dipertandingkan.
“Saya tetap mendukung keputusan KONI Pusat untuk menggelar ketiga cabor tersebut.Dengan alasan pembinaan atlet-atlet dari seluruh daerah yang sudah berlatih dan harus diperjuangkan, sehingga mereka tidak menjadi korban,”ungkap Azis saat ditemui wartawan seusai rapat koordinasi harian KONI Jabar, Kamis (29/3/2012).
Azis juga membantah adanya kepentingan pribadi antara KONI Jabar dengan KONI pusat seperti yang telah diberitakan salah satu media. Dan juga bukan karena kepentingan statistik peraihan medali.
Menurutnya hal itu benar-benar murni sesuai misi dari KONI pusat untuk melakukan pembinaan seluruh cabor melalui ajang bergengsi tingkat nasional tersebut. “Ini murni masalah pembinaan para atlet, dan konsistensi KONI pusat terhadap misinya, tanpa ada kepentingan-kepentingan pribadi” tegasnya.
KONI Jabar juga menentang keras terhadap Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), yang juga mantan ketua KONI Pusat,Rita Subowo, yang menyatakan cabor yang dipertandingkan di PON nanti harus mengacu pada olimpiade, dan KONI Pusat harus meninjau ulang terkait SK tiga cabor untuk dipertandingkan.
“Jika indikatornya mengacu kepada olimpiade, banyak cabor dan atlet-atletnya yang menjadi korban.Statemen itu menjadi pemicu penolakan-penolakan, banyak yang terprofokasi dengan hal semacam itu.yang menjadi korban adalah cabor beserta atlet-atletnya yang akan bertanding, kasian kerja keras mereka yang telah berlatih,”ujar Azis.
Terkait hal itu, KONI pusat tetap akan melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan dari rapat nasional, musyawarah nasional dan yang telah di putuskan PTUN. Jika ada penolakan, maka seluruh pihak terkait harus melaksanakan Rakernas kembali, dan tidak melakukan pertemuan yang hasil keputusannya tidak mendapatkan izin KONI Pusatidan ilegal .
Terjadinya penolakan dari 11 KONI Daerah, KONI Jabar menilai mereka tidak konsisten terhadap Rakernas, Musornas, sidang PTUN dan pertemuan-pertemuan resmi lainnya yang ditandatangani dan disahkan seluruh KONI daerah yang hadir dan menjadi kontingen di PON ke 18 mendatang. Dengan hasil ketiga cabang olahraga yakni drum band, dansa dan hoki tetap dipertandingkan.
“Waktu pelaksanana PON mulai mepet, jangan sampai atlet yang sudah berlatih menjadi korban. Di SK-kannya ketiga cabor tersebut merupakan bentuk perhatian KONI Pusat dan penghargaanya terhadap kemajuan prestasi olahraga di Indonesia,” ungkapnya.
Dia juga menganggap, kalau akhirnya tiga cabor tidak dipertandingkan PON XVIII menjadi cacat hukum. Karena keputusan dipertandingkannya ketiga cabor tersebut sudah disetujui di Rakernas, Munas, dan juga keputusan PTUN. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
“Saya tetap mendukung keputusan KONI Pusat untuk menggelar ketiga cabor tersebut.Dengan alasan pembinaan atlet-atlet dari seluruh daerah yang sudah berlatih dan harus diperjuangkan, sehingga mereka tidak menjadi korban,”ungkap Azis saat ditemui wartawan seusai rapat koordinasi harian KONI Jabar, Kamis (29/3/2012).
Azis juga membantah adanya kepentingan pribadi antara KONI Jabar dengan KONI pusat seperti yang telah diberitakan salah satu media. Dan juga bukan karena kepentingan statistik peraihan medali.
Menurutnya hal itu benar-benar murni sesuai misi dari KONI pusat untuk melakukan pembinaan seluruh cabor melalui ajang bergengsi tingkat nasional tersebut. “Ini murni masalah pembinaan para atlet, dan konsistensi KONI pusat terhadap misinya, tanpa ada kepentingan-kepentingan pribadi” tegasnya.
KONI Jabar juga menentang keras terhadap Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), yang juga mantan ketua KONI Pusat,Rita Subowo, yang menyatakan cabor yang dipertandingkan di PON nanti harus mengacu pada olimpiade, dan KONI Pusat harus meninjau ulang terkait SK tiga cabor untuk dipertandingkan.
“Jika indikatornya mengacu kepada olimpiade, banyak cabor dan atlet-atletnya yang menjadi korban.Statemen itu menjadi pemicu penolakan-penolakan, banyak yang terprofokasi dengan hal semacam itu.yang menjadi korban adalah cabor beserta atlet-atletnya yang akan bertanding, kasian kerja keras mereka yang telah berlatih,”ujar Azis.
Terkait hal itu, KONI pusat tetap akan melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan dari rapat nasional, musyawarah nasional dan yang telah di putuskan PTUN. Jika ada penolakan, maka seluruh pihak terkait harus melaksanakan Rakernas kembali, dan tidak melakukan pertemuan yang hasil keputusannya tidak mendapatkan izin KONI Pusatidan ilegal .
Terjadinya penolakan dari 11 KONI Daerah, KONI Jabar menilai mereka tidak konsisten terhadap Rakernas, Musornas, sidang PTUN dan pertemuan-pertemuan resmi lainnya yang ditandatangani dan disahkan seluruh KONI daerah yang hadir dan menjadi kontingen di PON ke 18 mendatang. Dengan hasil ketiga cabang olahraga yakni drum band, dansa dan hoki tetap dipertandingkan.
“Waktu pelaksanana PON mulai mepet, jangan sampai atlet yang sudah berlatih menjadi korban. Di SK-kannya ketiga cabor tersebut merupakan bentuk perhatian KONI Pusat dan penghargaanya terhadap kemajuan prestasi olahraga di Indonesia,” ungkapnya.
Dia juga menganggap, kalau akhirnya tiga cabor tidak dipertandingkan PON XVIII menjadi cacat hukum. Karena keputusan dipertandingkannya ketiga cabor tersebut sudah disetujui di Rakernas, Munas, dan juga keputusan PTUN. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Rabu, 21 Maret 2012
PON XVIII/2012 - Hoki, Drumband, dan Dansa Tetap Dilombakan
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - KONI Pusat menetapkan bahwa tiga cabang tambahan, yakni hoki, drumband, dan dansa, akan tetap dilombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, 2012.
- Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengatakan, KONI Pusat tetap akan mematuhi keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memenangkan gugatan KONI Jawa Barat. "KONI mau taat hukum," ujar Tono, Rabu (21/3/2012) di Jakarta.
KONI Jawa Barat mengajukan gugatan supaya KONI Pusat dan Pengurus Besar PON melombakan empat cabang, yakni hoki, drumband, dansa, dan berkuda.
Selain itu, menurut Tono, rekomendasi atas tiga cabang itu juga diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat pada Januari 2012.
Keputusan untuk tetap mementaskan tiga cabang itu akhirnya diambil dalam rapat antara KONI Pusat dan sejumlah KONI daerah, Rabu sore hingga petang. "Semua KONI daerah yang hadir setuju untuk melombakan tiga cabang itu. Tidak ada penolakan," ungkap Tono. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
KONI Jawa Barat mengajukan gugatan supaya KONI Pusat dan Pengurus Besar PON melombakan empat cabang, yakni hoki, drumband, dansa, dan berkuda.
Selain itu, menurut Tono, rekomendasi atas tiga cabang itu juga diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat pada Januari 2012.
Keputusan untuk tetap mementaskan tiga cabang itu akhirnya diambil dalam rapat antara KONI Pusat dan sejumlah KONI daerah, Rabu sore hingga petang. "Semua KONI daerah yang hadir setuju untuk melombakan tiga cabang itu. Tidak ada penolakan," ungkap Tono. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Senin, 27 Februari 2012
PON XVIII/2012 - Panitia PON Riau Melunak
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau akhirnya melunak dan akan menggelar pertandingan dua cabang olahraga dari empat cabang olahraga yang sebelumnya batal digelar.
- Dua cabang tambahan yang akan digelar di PON Riau itu adalah hoki dan drumband, sedangkan cabang olahraga dansa dan berkuda tidak akan digelar di PON Riau.
Penegasan itu disampaikan Ketua PB PON Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau, Senin (27/2/2012), di Jakarta.
”Digelarnya cabang hoki dan drumband merupakan win-win solution karena kedua cabang itu tidak perlu membangun venue baru,” kata Rusli yang sebelumnya bersikeras tidak akan menggelar empat cabang tersebut.
Sebelumnya, KONI Jawa Barat menggugat KONI Pusat ke PTUN karena PON Riau tidak menggelar keempat cabang itu. Gugatan dimenangkan oleh KONI Jawa Barat.
Dalam rapat anggota KONI pada pertengahan Februari 2012 juga merekomendasikan agar empat cabang itu dipertandingkan. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Penegasan itu disampaikan Ketua PB PON Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau, Senin (27/2/2012), di Jakarta.
”Digelarnya cabang hoki dan drumband merupakan win-win solution karena kedua cabang itu tidak perlu membangun venue baru,” kata Rusli yang sebelumnya bersikeras tidak akan menggelar empat cabang tersebut.
Sebelumnya, KONI Jawa Barat menggugat KONI Pusat ke PTUN karena PON Riau tidak menggelar keempat cabang itu. Gugatan dimenangkan oleh KONI Jawa Barat.
Dalam rapat anggota KONI pada pertengahan Februari 2012 juga merekomendasikan agar empat cabang itu dipertandingkan. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Kamis, 24 Maret 2011
Atlet Dansa Sleman Tampil di Thailand
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - SLEMAN — Dua atlet dansa asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan tampil dalam International Dance Competition Thailand 2011.
- ”Dua atlet asal Sleman tersebut akan berlaga di Thailand bersama dengan dua atlet asal Kota Yogyakarta dan dua atlet asal Kabupaten Bantul untuk mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 26 Maret 2011,” kata Ketua Pengurus Kabupaten Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kabupaten Sleman Budi Sulistyo, Kamis.
Menurut dia, dua atlet dansa asal Sleman yang akan dikirim ke Thailand tersebut adalah Dimas Resky Adiputra dan Lalita Atikandari. ”Pasangan atlet dansa ini akan mengikuti dua kelas yang dilombakan, yaitu novice latin dan pre-amateur latin,” katanya kepada Antara
Ia mengatakan, meski akan mendapatkan saingan berat dari atlet Filipina, Thailand, dan Singapura, atlet dansa yang dikirim akan berusaha untuk dapat masuk tiga besar. ”Target kami atlet Sleman ini dapat meraih posisi minimal tiga besar, meskipun kami juga tidak meremehkan atlet-atlet dari negara lain,” katanya.
Budi mengatakan, saat ini IODI Sleman juga terus melakukan pembinaan atlet yang lain terutama unuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta yang akan digelar Oktober 2011 di Sleman. ”Ada 16 pasang atlet Sleman yang disiapkan untuk berlaga di ajang POR Provinsi untuk mengikuti enam nomor kelas dansa yang akan dilombakan,” katanya.
Asisten Sekda Kabupaten Sleman Bidang Pembangunan Sunartono mengharapkan atlet tidak melupakan asalnya jika telah meraih kesuksesan dan diharapkan dapat membawa nama baik daerah. ”Kami juga berharap atlet dapat menjaga citra bangsa Indonesia karena bila berada di negara lain, berarti tidak lagi sebagai perwakilan daerah saja tetapi juga mewakili negara,” katanya.
Ketua KONI Sleman Mujiman berharap para atlet dapat pulang membawa prestasi. ”Saya berharap atlet asal Sleman dapat menunjukkan prestasi di kancah internasional sehingga akan membawa nama baik bangsa,” katanya. ***
Menurut dia, dua atlet dansa asal Sleman yang akan dikirim ke Thailand tersebut adalah Dimas Resky Adiputra dan Lalita Atikandari. ”Pasangan atlet dansa ini akan mengikuti dua kelas yang dilombakan, yaitu novice latin dan pre-amateur latin,” katanya kepada Antara
Ia mengatakan, meski akan mendapatkan saingan berat dari atlet Filipina, Thailand, dan Singapura, atlet dansa yang dikirim akan berusaha untuk dapat masuk tiga besar. ”Target kami atlet Sleman ini dapat meraih posisi minimal tiga besar, meskipun kami juga tidak meremehkan atlet-atlet dari negara lain,” katanya.
Budi mengatakan, saat ini IODI Sleman juga terus melakukan pembinaan atlet yang lain terutama unuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta yang akan digelar Oktober 2011 di Sleman. ”Ada 16 pasang atlet Sleman yang disiapkan untuk berlaga di ajang POR Provinsi untuk mengikuti enam nomor kelas dansa yang akan dilombakan,” katanya.
Asisten Sekda Kabupaten Sleman Bidang Pembangunan Sunartono mengharapkan atlet tidak melupakan asalnya jika telah meraih kesuksesan dan diharapkan dapat membawa nama baik daerah. ”Kami juga berharap atlet dapat menjaga citra bangsa Indonesia karena bila berada di negara lain, berarti tidak lagi sebagai perwakilan daerah saja tetapi juga mewakili negara,” katanya.
Ketua KONI Sleman Mujiman berharap para atlet dapat pulang membawa prestasi. ”Saya berharap atlet asal Sleman dapat menunjukkan prestasi di kancah internasional sehingga akan membawa nama baik bangsa,” katanya. ***
Langganan:
Postingan (Atom)
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com
TERPOPULER COI
-
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA, Kompas.com - PB Percasi memulai program pembentukan tim inti untuk SEA Games 2011 dengan...
-
Nama Wakil Ketua Umum KOI, Muddai Madang kembali disebut-sebut Dana sosialiasi Asian Games 2018 tiap kota di at...
-
Disaksikan Ketua Umum KOI (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari, Komjen Pol (Purn) Petrus Reinhard Golose bersalaman dengan perintis, pendiri ...
-
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Catatan positif layak diberikan kepada PB PASI. Otoritas atletik Tanah Air itu dianggap telah memberika...
-
Sumber Asli -- C0I - Persib Bandung tak mau larut dalam kekecewaan pasca kalah di laga derbi Bandung, beberapa hari lalu. Maung Bandung...
-
Indonesia Pingpong League (IPL) musim 2 tahun 2025 akan menghadirkan kompetisi tingkat usia muda dengan tajuk IPL Youth selain IPL Umum yang...
-
Sumber Asli -- C0I -Segera beredar Majalah KONI Edisi V Tahun 2015. Berisi berbagai sajian menarik. Simak profil Ratu Wushu Indonesia,...