COIGA BARU

Menu1

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label A-Berita Utama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label A-Berita Utama. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Desember 2016

Kerennn…! Hiddink, Klismann dan Rijkaard Disebut-sebut Dalam Bursa Pelatih Timnas Indonesia



Sumber Asli -- C0I - JAKARTA -  Indonesia segera akan mempunyai pelatih tim nasional sepak bola kaliber dunia. Itu bila nama-nama arsitek top seperti Guus Hiddink, Juergen Klismann dan Frank Rijkaard yang mencuat dalam bursa pelatih timnas Indonesia salah satunya akan dipilih PSSI untuk menggantikan posisi Alfred Riedl. PSSI sendiri berjanji akan mengumumkan nama pelatih timnas 8 Januari 2017 mendatang. Kerennnn khan kalau benar itu terjadi?

Selasa, 13 Desember 2016

Daftar Peserta BWF Dubai Super Series Finals 2016, Indonesia Berharap Dari Dua Sektor

Sumber Asli -- C0I - DUBAI – Indonesia benar-benar harus berjuang keras untuk meraih gelar pada turnamen bulutangkis penutup tahun, BWF Super Series Finals 2016 yang akan di helat di Dubai, pada 14-18 Desember 2016 mendatang. Dalam turnamen bergengsi ini, Indonesia berharap pada empat wakil masing-masing dua di sektor ganda putra dan dua di sektor ganda campuran.

Minggu, 22 Maret 2015

Kembalikan Gelora Bung Karno Ke Pangkuan Olahraga

Sumber Asli -- C0I -Kembalikan roh Gelora Bung Karno. Tututan ini menggelora kembali setelah penampilan Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia terancam tergusur oleh konser  One Direction dari Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta.

DJOHAR ARIFIN HUSIN: Sepak Bola Jangan Lagi Dipinggirkan

Sumber Asli -- C0I -Indonesia dipercaya oleh AFC menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 grup H pada 27-31 Maret 2015.  Dalam Grup H tersebut, Indonesia akan melawan Korea Selatan, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.

GBK: Metamorfosis Kawasan Hijau Ke Hutan Beton

Sumber Asli -- C0I -Presiden pertama RI, Soekarno membangun Komplek Olahraga Senayan untuk sebuah kegiatan olahraga. Stadion megah berbentuk bulat tersebut dibangun tahun 1958, dengan dana pinjaman lunak dari Rusia sebesar  12,5 juta dolar AS. Pada tahun 1962 stadion berkapasitas 100.000 penonton ini selesai dibangun dan langsung digunakan untuk penyelenggaraan Asian Games 1962.

Stadion Utama Bukan Hanya Untuk Sepak Bola

Sumber Asli -- C0I -1. Asian Games 1962: Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai pelaksanaan  Asian Games IV Tahun 1962
2. SEA Games: tempat pertandingan pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara, SEA Games 1979, 1987, 1997.

Menpora Bentuk Tim Ambil Alih GBK

Sumber Asli -- C0I -Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengungkapkan keinginan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengambilalih pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Sabtu, 07 Maret 2015

SEA Games XXVIII/2015 > Ketua Satlak Prima,Mayjend TNI (Purn) Suwarno Pelaksanaan Program Terkendala Masalah Klasik

Sumber Asli -- C0I - Pelaksanaan SEA Games Singapura, 6-16 Juni 2015. Praktis, persiapan kontingen Indonesia hanya tinggal tiga bulan lagi untuk bisa memenuhi target peringkat dua pada pesta olahraga dua tahunan negara kawasan Asia Tenggara itu. Belum lagi berbagai permasalahan muncul yang berdampak besar terhadap prestasi. Dari mulai Surat Keputusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (SK Satlak Prima) yang belum ditandatangani Menpora Imam Nahrawi hingga terhambatnya program uji coba ke luar negeri yang diusulkan induk-induk organisasi akibat belum bisa dicairkannya dana yang sudah dialokasikan.

 Mampukah Satlak Prima memaksimalkan prestasi atlet untuk memenuhi target tersebut. Dan, apa saja kendala yang dihadapi? Berikut petikan wawancara wartawan dengan Komandan Satlak Prima, Mayjend TNI (Purn) Suwarno yang terkenal murah senyum itu saat ditemui di Sekretariat Satlak Prima Gedung PPIKON Kemenpora Jakarta, Jumat (6/3/2015).

SEA Games XXVIII/2015 > Persiapan Indonesia, Sudah Terpangkas Berkutat Masalah Pula

Sumber Asli -- C0I - Dua bulan menjelang penyelenggaraan SEA Games XXVIII Singapura, 6 – 16 Juni mendatang, perispan para atlet Indonesia belum menunjukkan kemantapan. Para anak bangsa yang digodok dalam Pemuasatan Latihan Nasional (Pelatnas) masih berkutat dengan segala permasalahann dalam latihan. Soal peralatan usang, menjadi cerita lama yang tak kunjung berubah dari waktu ke waktu.

SEA GAMES XXVIII/2015 > Prestasi Indonesia Dari SEA Games IX – XXVII Tahun 1977 – Tahun 2013

Sumber Asli -- C0I - Indonesia ambil bagian pada SEA Games sejak SEA Games IX Kuala Lumpur, Malaysia Tahun 1977. Sejak itu Indonesia mengalami masa gemilang dan juga keruntuhan.Berikut data prestasi Indonesia dari SEA Games ke SEA Games sampai tahun 2013.

SEA Games XXVIII/2015 > Kemenpora: Dua Besar Ideal Dan Realistis

Sumber Asli -- C0I - Meski kondisi memprihatinkan  tapi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tetap saja berani pasang target peringkat kedua pada SEA Games Singapura, 6-16 Juni mendatang."Target peringkat kedua itu cukup realistis dan ideal di SEA Games Singapura 2015. Syukur-syukur bisa meraih gelar juara umum," kata Deputi Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Joko Pekik Irianto di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (5/3).

SEA GAMES 2015: Memburu Mimpi Dengan Mimpi

Sumber Asli -- C0I - Indonesia bertekad menjadikan SEA Games XXVIII/2015 di Singapura, Juni mendatang, sebagai ajang kebangkitan setelah terpuruk ke posisi empat pada SEA Games XXVII/2013 di Myanmar. Target merebut gelar juara umum pun dilontarkan. Namun melihat peta kekuatan lawan dan persiapan Kontingen Merah Putih maka target itu bak sebuah mimpi.

Selasa, 27 Maret 2012

Bulu Tangkis & Angkat Besi Dapat 10 Ribu US Dollar

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Indonesia kembali menerima bantuan dari Olympic Solidarity (OS). Dana sebesar 50 ribu US Dollar diberikan untuk pengembangan prestasi olahraga nasional.
- Bantuan tersebut diberikan OS bagi KONI dan dua cabang olahraga, yakni Bulu Tangkis dan Angkat Besi. Khusu untuk dua vcabro tersebut, bantuan ditujukan bagi pengembangan prestasi di tingkat internasional.

Terdapat tiga Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang menjadi fokus bantuan OS, yakni Lampung (Jadi Setiadi dan Citra Febrianti), Kalimantan Timur (Eko Yuli Irawan dan Triyatno), dan Bekasi (Muhammad Hasbi dan Deni). Total nominal adalah sepuluh ribu US Dollar untuk tiap-tiap Pelatnas.

Di cabang Bulu Tangkis, bantuan diberikan kepada pasangan Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir, serta pasangan Ahsan dan Bona Septani. Kedua pasangan tersebut menerima dana sebesar sepuluh Ribu US Dollar disebabkan perstasi mereka di tingkat internasional.

"Merupakan sebuah kebanggan bagi Indonesia, bisa menerima bantuan rutin ini. Prestasi yang dimiliki oleh atlet-taletnya nyatanya mampu mengangkat nama bangsa di pentas Dunia," ujar Ketua Umum KOI Rita Subowo. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================

Senin, 04 Januari 2010

KOLOM: Perubahan Radikal Untuk Selamatkan Misi Besar Olahraga Nasional


Oleh: Gungde Ariwangsa
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Sukses memenuhi target masuk tiga besar pada SEA Games XXV di Laos, 9 – 18 Desember 2009, jangan sampai membuat para pembinan olahraga Indonesia terlena. Justru hasil tersebut dipakai sandaran untuk melakukan program penyelamatan olahraga nasional. Bila tidak ada perubahan yang radikal dalam pembinaan prestasi olahraga di Tanah Air maka harapan untuk membangkitkan kembali kejayaan Indonesia di kancah olahraga Asia Tenggara, apalagi Asia dan dunia, akan tetap menjadi angan-angan belaka.- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Memang dalam SEA Games XXV yang untuk pertamakalinya berlangsung di Vientiane, Laos, Kotingen Merah Putih berhasil menembus posisi tiga besar. Namun raihan perolehan medali emas Indonesia sangat jauh dibandingkan Thailand dan Vietnam yang berada di posisi utama dan kedua. Indonesia hanya mendapat 43 emas. Sedangkan Thailand jauh melambung dengan 86 emas dan Vietnam 83 emas.
Sudah begitu, dibandingkan SEA Games 2007 di Thailand, apa yang diperoleh Indonesia juga menurun. Saat SEA Games 2007, Indonesia berada di posisi keempat dengan 56 emas. Jadi kenaikan peringkat di Laos perlu disikapi dengan jernih dan tulus sehingga bisa dijadikan ukuran mengenai posisi Indonesia hanya untuk kancah Asia Tenggara.
Di luar SEA Games, prestasi olahraga Indonesia juga kurang meyakinkan. Beruntung masih ada Chris John yang mampu mempertahankan kebanggaan Indonesia pada pertinjuaan dunia. Chris John selain sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu versi WBA (Asosiasi Tinju Dunia) juga mendapat gelar Super Champions.
Sedangkan bulutangkis yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia mengalami kemerosotan. Para pemain bulutangkis Indonesia harus berjuang susah payah untuk merebut gelar pada beberapa turnamen super series. Kondisi ini membuat kekhawatiran, bulutangkis akan menurun sehingga tidak lagi bisa menjadi olahraga andalan di manca negara.
Yang lebih menyedihkan lagi, dalam kondisi merosotnya prestasi itu, para petinggi olahraga di Tanah Air masih tetap bersaing mengedepankan ego masing-masing. Pada SEA Games XXV lalu terlihat jelas bagaimana kubu Indonesia terpecah menjadi kelompok PAL (Program Atlet Andalan) yang dibidani Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga serta kubu Pelatnas yang didukung oleh KONI Pusat. Persaingan dua kubu ini sudah berlangsung lama dan tidak bisa diakhir saat para anak bangsa berjuang di Laos.
Perjalanan sepanjang tahun 2009 sudah memberikan gambaran bagaimana olahraga Indonesia membutuhkan penyelamatan. Apalagi bila dikaitkan dengan misi besar untuk merebut kembali juara umum pada SEA Games 2011 saat Indonesia menjadi tuan rumah. Sebelum sampai ke tujuan besar itu maka tahun 2010, sudah menanti event penting, Asian Games yang akan berlangsung di Guangzhou, China.
Jelas Asian Games tidak bisa dilewatkan karena hanya memikirkan SEA Games 2011. Justru persiapan menuju Asian Games 2010 akan menjadi ujian mampu tidaknya para petinggi olahraga di Tanah Air untuk menghadirkan perubahan dalam sikap dan tindakan untuk menyelamatkan prestasi Indonesia.
Para Pembina olahraga nasional harus mampu satu kata dan langkah dalam menyusun dan melaksanakan program peningkatan prestasi. Masing-masing harus bisa melepaskan ego sectoral. Jika tidak maka target untuk mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia hanya tinggal dalam permainan kata-kata belaka.

Evaluasi

Penyelamatan olahraga Indonesia sebenarnya menjadi tanggung jawab seluruh steak holder olahraga nasional. Namun peran pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai peran yang lebih. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng mempunyai tugas berat untuk bisa menggerakan dan menyatukan seluruh potensi olahraga Indonesia dengan tetap berpedoman pada Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UUSKN).
Melihat langkah-langkah yang dilakukan Andi dalam masa awal tugasnya sebagai Menegpora ada harapan dia sudah mengetahui kondisi olahraga Indonesia dan siap melakukan gebrakan. Hal ini tercermin dari komentarnya mengenai hasil yang diraih Indonesia pada SEA Games lalu.
Dengan tegas Andi menyatakan, hasil di Laos tidak bisa sepenuhnya dikatakan sukses karena perbedaan jauh raihan emas Indonesia dengan juara umum Thailand dan peringkat dua Vietnam. “Target emas kita masih dalam batas minimal. Prestasi atlet kita masih tertinggal,” kata Andi.
Untuk itu Andi berjanji akan melakukan evaluasi atas hasil dari SEA Games Laos. Dari hasil evaluasi ini akan dijadikan bahan untuk membangun olahraga Indonesia secara bersama-sama. Bahkan Andi menegaskan, persiapan akan segera dilaksanakan baik untuk Asian Games maupun SEA Games 2011. Dia pun sudah membicarakan masalah anggaran dengan Menteri Keuangan.
Menegpora sudah melakukan antisipasi terhadap tantangan berat ke depan. Alangkah baiknya jika program yang akan diluncurkan nanti tidak hanya menjangkau sampai SEA Games 2011 tetapi juga menyangkut tentang pembangunan olahraga Indonesia lebih jauh lagi. Dengan demikian nantinya tidak akan terulang lagi pola kerja dadakan yang hanya mengacu pada satu multi event.
Pakar Olahraga MF Siregar bahkan berharap Menegpora segera mencanangkan fondamen kebijakan olahraga nasional yang harus satu sehingga dapat membangun dan bergerak bersama-sama. Menegpora harus duduk bersama dengan KONI dan Diknas untuk mencangkan gerakan olahraga nasional.
Perubahan radikal dalam penanganan olahraga nasional memang sangat dibutuhkan jika ingin melihat kembali kejayaan Indonesia. Bukan saja di tingkat Asia Tenggara namun juga di Asia dan bahkan dunia. Sebelum melangkah lebih jauh kepada program pembinaan dengan terapan tehnologi, yang pertama perlu dilakukan tentunya menekankan pada semua pembina, membangun olahraga Indonesia merupakan tugas nasional yang perlu didukung semua pihak. Tidak perlu lagi ada kubu-kubu karena disadari atau tidak justru menghancurkan olahraga nasional.
Disinilah dibutuhkan ketegasan dari Menegpora (pemerintah). Jika bisa menengok jauh kebelakang pada tahun 1960-an, pemerintah di bawah pimpinan Presiden Soekrano mampu menelorkan program nasional olahraga yang satu dan luar biasa. Hasilnya sangat luar biasa. Selain mampu membangun kompleks olahraga Gelora Bung Karno juga bisa melahirkan prestasi yang luar biasa.
Tampaknya langkah radikal seperti itu perlu segera diambil pemerintah di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tentunya Presiden SBY tidak ingin ketinggalan dibandingkan Negara-negara seperti China, Amerika Serikat, Inggris dan banyak lainnya yang menjadikan olahraga sebagai symbol suatu kemajuan bangsa dan Negara. Indonesia pernah melakoni itu dan sekarang kenapa tidak bisa? ***

Penulis adalah Redaktur Olahraga HU Suara Karya, mantan Ketua Siwo PWI Jaya dan kini aktif di KPO (Komisi Pemantau Olahraga). Kritik, saran dan masukan kirimkan ke e-mail: aagwaa@yahoo.com

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Selasa, 03 November 2009

MARKIS KIDO/HENDRA SETIAWAN: Kemenangan pada Angka Tiga


CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan menandai keberhasilan mereka menjadi juara turnamen Prancis Super Series 2009 dengan tiga hal yang semuanya bermakna tiga. Sukses merebut gelar juara setelah di final mengalahkan ganda Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Bon Heong, dengan skor 15-21, 21-15, dan 21-14, Minggu, menjadikan keduanya merebut gelar juara ketiga pada tahun ini setelah Kejuaraan Asia dan Jepang Super Series.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
Namun, mereka juga akan memulai status baru sebagai unggulan ketiga pada turnamen yang akan datang setelah sebelumnya bercokol di posisi teratas daftar unggulan sejak pertengahan tahun 2008 sampai akhir 2009 ini.

Kemenangan atas pasangan Malaysia tersebut juga merupakan kemenangan ketiga yang diraih Kido/Hendra sepanjang pertemuan mereka di berbagai kejuaraan, baik beregu maupun perorangan.

Terlepas dari makna angka tiga yang mengikuti sukses peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu, capaian yang diraih juga membuktikan bahwa mereka masih layak menjadi andalan tim Merah Putih, khususnya nomor ganda untuk berbagai turnamen mendatang. Apalagi keduanya baru bisa tampil penuh setelah Markis Kido dinyatakan tidak siap tanding sejak sakit yang tidak diketahui dan memaksanya absen dari kejuaraan dunia bulutangkis, Agustus lalu, di Hyderabad, India. Turnamen Jepang Super Series yang dimenangi keduanya serta Prancis Terbuka ini bisa dikatakan menjadi bukti bahwa mereka siap kembali merebut posisi puncak daftar unggulan yang lepas tersebut.

Gelar yang diraih Kido/Hendra merupakan satu dari dua kemenangan yang dicapai pemain Indoneseia, setelah sebelumnya ganda campuran Lilyana Natsir/Nova Widhianto juga sukses mempersembahkan gelar pada turnamen berhadiah total 200 ribu dolar AS tersebut.

Ganda campuran peringkat tiga dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir meraih gelar kedua tahun ini setelah memenangi partai final Prancis Terbuka melawan sesama pasangan Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, yang berakhir dengan angka 21-7, dan 21-7.

Nova/Lilyana, yang meraih gelar pertama mereka tahun ini di Malaysia Terbuka Super Series itu, memasang target selanjutnya adalah meraih medali emas SEA Games 2009 di Laos, Desember mendatang. "Target berikutnya SEA Games, kami menargetkan medali emas," kata Nova usai pertandingan.

Unggulan keempat tunggal putra Taufik Hidayat kembali harus puas keluar sebagai finalis yang kalah seperti tahun lalu, setelah ia gagal mengatasi unggulan pertama Lin Dan dari China. Tahun lalu, Taufik kalah dari pemain Denmark, Peter Gade. Juara Olimpiade Beijing yang baru menyelesaikan Pekan Olahraga Nasional di negaranya itu membukukan kemenangan 21-6 dan 21-15 atas Taufik dalam waktu 38 menit.

China membawa pulang tiga gelar dengan dua gelar lainnya diperoleh melalui final sesama pemain China pada tunggal putri dan ganda putri. Unggulan ketiga Wang Yihan mengalahkan teman senegaranya, Wang Lin, yang menjadi unggulan pertama dengan skor 21-9 dan 21-12 untuk meraih gelar tunggal putri.

Sementara pasangan Ma Jin/Wang Xiaoli yang menjadi unggulan kelima memenangi gelar juara ganda putri dengan menundukkan unggulan kedua Cheng Shu/Zhao Yunlei 21-13 dan 21-8. (ssko)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Sabtu, 31 Oktober 2009

PRANCIS TERBUKA: Singkirkan Gade, Taufik Tantang Lin Dan Di Final


CINTA OLAHRAGA INDONESIA - PARIS - Indonesia menambah lagi peluang meraih gelar juara di Perancis Terbuka Super Series. Kini, giliran Taufik Hidayat yang maju ke partai puncak turnamen berhadiah 200.000 dollar AS ini setelah menyingkirkan jagoan Denmark, Peter Hoeg Gade.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Dalam duel di Stadium Pierre de Coubertin, Sabtu (31/10), Taufik yang merupakan unggulan keempat menang 22-20, 21-15 atas unggulan kedua tersebut. Di final, Minggu (1/11), Taufik bertemu musuh bebuyutannya asal China, Lin Dan, setelah unggulan pertama menyingkirkan kompatriotnya yang merupakan unggulan ketiga, Chen Jin, dengan 21-19, 23-21.

Sebelumnya, Indonesia telah meloloskan tiga wakil ke final. Dua ganda campuran, Nova Widianto/Liliyana Natsir dan Hendra AG/Vita Marissa menciptakan all-Indonesian final, dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan memelihara peluang untuk mempertahankan gelar di sini.

Taufik yang bulan lalu menjadi runner-up di Jepang Terbuka Super Series, mengawali pertandingan dengan sangat meyakinkan. Dengan permainan agresif, mantan pemain utama di Pelatnas Cipayung ini tampaknya akan menyudahi set pertama dengan mudah, karena unggul 11-3.

Namun, Peter Gade yang bermain penuh kesabaran, secara perlahan bisa mengejar untuk menyamakannya menjadi 14-14, dan balik unggul 16-14. Setelah itu, pertandingan berlangsung alot hingga deuce. Taufik yang berhasil memanfaatkan peluang di saat kritis ini, karena dia bisa menambah dua poin untuk memenangkan set pertama dengan 22-20.

Di set kedua, Taufik kembali bermain agresif sehingga dia dengan mudah meraih poin untuk mengungguli Peter Gade dengan skor 11-7. Tetapi seperti set pertama, Peter Gade bisa bangkit dan meraih lima poin untuk balik memimpin 21-11.

Kondisi ini membuat Taufik terhenyak dan langsung meresponsnya dengan baik. Peraih medali emas Olimpiade Athena ini bangkit dan menyapu tujuh poin berturut-turut sehingga memimpin 18-12. Di sisa pertandingan, Taufik tampil lebih rileks dan mampu menambah tiga poin lagi untuk menang 21-14. (sihc/skoc)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

PRANCIS TERBUKA: Rontokkan China, Indonesia Kuasai Ganda Campuran

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - PARIS - Akhirnya, ganda campuran Indonesia berhasil merontokkan dominasi China. Ini terjadi di semifinal Perancis Terbuka Super Series, Sabtu (31/10), di Stadium Pierre de Coubertin, usai Nova Widianto/Liliyana Natsir mengalahkan He Hanbin/Yu Yang dengan 25-27, 21-14, 21-17, dalam waktu 1 jam 16 menit.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Dengan demikian, besok, terciptalah all-Indonesian final di sektor ganda campuran ini. Pasalnya, di partai semifinal lainnya Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, sudah lebih dulu menjungkalkan Tao Jiamin/Zhang Yawen, dengan 22-20, 21-17.

Sebenarnya, Nova/Liliyana punya peluang untuk menang straight set jika pada game pertama mereka bermain lebih tenang. Pasalnya, unggulan kedua ini tiga kali meraih match point, tetapi gagal dimaksimalkan karena kerab melakukan kesalahan sendiri.

Setelah mengawali pertandingan dengan bagus karena selalu memimpin, perolehan poin Nova/Liliyana terhenti di angka 19 dalam kedudukan 19-16, sehingga lawan bisa menyamakannya. Tetapi peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 ini bisa menambah poin untuk meraih match point.

Sayang, Nova membuat kesalahan karena servisnya menyangkut net. Alhasil, pertandingan dilanjutkan dengan deuce dan lawan sempat tiga kali unggul meskipun bisa disamakan lagi oleh pasangan nomor satu di Pelatnas Cipayung ini.

Kemudian, Nova/Liliyana sempat meraih match point lagi di kedudukan 24-23. Lagi-lagi Nova membuat kesalahan, karena servisnya menyangkut net sehingga pertandingan berlangsung lebih lama lagi sampai akhirnya lawan menang 27-25.

Di set kedua, Nova/Liliyana bangkit. Mereka bermain agresif dengan terus melancarkan serangan, dibarengi drop shot, sehingga He Hanbin/Yu Yang kesulitan. Tak heran jika di set ini Nova/Liliyana dengan cepat melaju sampai meraih keunggulan 18-10. Meskipun sempat kendor sehingga lawan bisa menambah 4 poin, Nova/Liliyana bisa mengakhiri set kedua dengan kemenangan 21-14.

Pada awal game penentuan, pasangan China tampil menyerang dan langsung unggul 4-0. Dalam keadaan tertekan, Nova/Liliyana bisa bermain dengan sabar dan tenang, sehingga secara perlahan bisa menyusul He Hanbin/Yu Yang.

Setelah tertinggal 9-10, Nova/Liliyana menyapu 6 poin dan unggul 15-10. Inilah momen kebangkitan pasangan nomor tiga dunia tersebut, sampai akhirnya menang 21-17, dan lolos ke final, untuk bertemu mantan rekannya di Pelatnas, Hendra AG/Vita Marissa.

Saling Mengerti


Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa tinggal selangkah lagi merebut juara Prancis super series 2009. Mereka meraih tiket final setelah mengalahkan pasangan China Tao Jiaming/Zhang Yawen 22-20, 21-17.

Kemenangan atas pasangan Negeri Tiongkok itu merupakan kejutan terbesar. Sebab prestasi mereka memang belum gemilang semenjak memutuskan berduet di luar pelatnas.

Namun, kematangan Vita dan kerja keras daun muda seperti Hendra layak menjadi perhitungan. Apalagi, Vita sudah berpengalaman sebelum meninggalkan pelatnas.

Vita bahkan meraih beberapa gelar bersama mantan rekannya di pelatnas Flandy Limpele. Dia juga menunjukkan kualitas saat berduet dengan Muhammad Rijal untuk memenangi gelar Jepang Super Series tahun lalu.

Kondisi itu membuktikan dirinya tak mengalami hambatan berpasangan dengan pemain manapun, termasuk Hendra yang menjadi partner-nya saat ini.

"Kami sudah saling mengerti, terbukti saat kami berusaha mengembalikan keadaan di game pertama," kata Vita melalui layanan pesan singkat.

Hendra/Vita memang sempat tertinggal di game pertama 17-19. Namun, berkat kerja apik keduanya, mereka akhirnya mampu menaklukkan pasangan Negeri Tirai Bambu itu 22-20. Di game kedua, dominasi Hendra/Vita mulai tak terbendung dan menutup pertandingan itu dengan kemenangan. Kendati demikian, tantangan bagi keduanya akan semakin berat.

"Kami sadar ujian kami akan semakin berat, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin di laga terakhir tersebut," ujar mantan rekan Lilyana Natsir tersebut.

Sementara Hendra ingin berusaha fokus ke laga pamungkas. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencicipi gelar yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Target kemenangan pun menjadi target mereka.

Di laga final, Hendra/Vita akan bertemu pemenang antara pasangan Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang menghadapi pasangan China He Hanbin/Yu Yang. (sihc/skoc/sozc)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Kamis, 29 Oktober 2009

PRANCIS TERBUKA: Tumbangkan Rasmussen, Kejutan 44 Menit Firdasari


CINTA OLAHRAGA INDONESIA - PARIS — Adriyanti Firdasari membuat kejutan di babak kedua turnamen bulu tangkis Perancis Terbuka Super Series. Satu-satunya tunggal putri Indonesia di kejuaraan ini menyingkirkan unggulan keempat, Tine Rasmussen, dalam pertarungan rubber set berdurasi 44 menit.

Dalam duel di Stadium Pierre de Coubertin, Kamis (29/10), Firdasari, yang tidak diunggulkan, menang 21-13 13-21 21-11 untuk lolos ke perempat final. Di babak delapan besar besok, Firdasari akan menghadapi pemenang duel antara pemain Rusia Ella Diehl melawan pemain Belanda Yai Jie.

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Firdasari membuka pertandingan ini dengan sangat meyakinkan. Sempat tertinggal 0-2, tunggal nomor dua Pelatnas Cipayung ini bangkit dan mendulang enam poin secara beruntun untuk memimpin 6-2. Setelah itu Firdasari tak terkejar lagi sampai menang 21-13.

Di set kedua, Rasmussen yang pekan lalu menjadi juara Denmark Terbuka Super Series bangkit. Pemain jangkung asal Denmark ini melejit setelah meraih 11 poin untuk unggul 13-5. Firdasari sempat mengejar dan memangkas jarak sampai hanya tertinggal 11-13.

Namun, setelah itu Rasmussen kembali melaju. Mantan pemain nomor satu dunia ini pun berhasil menyudahi set kedua dengan 21-13 dan memaksa rubber game.

Pada set penentuan, Firdasari bermain konsisten dan mampu memanfaatkan setiap peluang angka yang dimilikinya. Alhasil, Firdasari pun melaju dengan cepat untuk unggul 9-3, dan semakin menjauh dan memimpin 18-9. Di sisa duel itu, Rasmussen sempat menambah dua angka, sebelum Firdasari menutupnya dengan kemenangan 21-11 dan berhak ke perempat final.

Kemenangan ini juga menjadi balas dendam yang sempurna bagi Firdasari. Pasalnya, di Denmark Terbuka pekan lalu, Rasmussen yang menghentikannya di babak delapan besar. (sihc/skoc)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Senin, 26 Oktober 2009

DENMARK TERBUKA: Simon Santoso Juara


CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ODENSE - Tunggal putera Simon Santoso akhirnya meraih gelar juara di turnamen Denmark Terbuka Super Series dengan mengalahkan pemain Jerman, Marc Zwiebler 21-14 21-6, Minggu (25/10).
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Dalam pertandingan di Odense Idraets Park, Odense, Denmark ini, Simon yang diunggulkan di tempat kelima tidak menemui kesulitan berarti untuk mengalahkan lawannya yang merupakan pemain non unggulan tersebut.

Di game pertama, Simon memainkan bola-bola lambung untuk memancing permainan Ziebler yang menyisihkan Sony Dwi Kuncoro di babak semifinal ini. Perebutan poin berlangsung ketat hingga 5-4. Namun Simon kemudian seperti sudah menemukan kunci kelemahan lawannya dan mampu unggul cepat 17-10. Ziegler menambah satu poin, namun kemudian menyerah 14-21 di game pertama.

Di game kedua, Ziegler tampaknya sudah habis. Simon yang pada game pertama bermain ekstra hati-hati, mulai berani melakukan permainan keras dengan smash-smash yang menghujam. Akhirnya, Simon menutup pertandingan dengan 21-6.

Gelar juara Simon inin menjadi semacamn penghibur buat tim Indonesia. Datang dengan kekuatan penuh, Indonesia gagal meloloskan pemain ke final. Ganda utama dunia, Markis Kido/Hendra Setiawan tersingkir di semifinal, sementara ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir tersungkur di perempat-final.

Malaysia dan China Satu

Tuan rumah Denmark meraih dua gelar juara di turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka Super Series, sementara Malaysia dan China masing-masing kebagian satu gelar.

Denmark meraih gelar juara melalui tunggal puteri Tine Rasmussen setelah mengalahkan pemain China, Wang Yihan. Rasmussen yang merupakan unggulan kedua harus berjuang selama satu jam lima menit untuk mengalahkan lawannya yang diunggulkan di tempat pertama dalam rubber game 21-18 19-21 21-14.

Gelar kedua Denmark diperoleh ganda campuran Joachim Fischer/Christinna Pedersen setelah mengalahkan ganda Inggris Anthony Clark/Donna Kellog. Fischer/Pedresen yang merupakan unggulan kedua mengalahkan lawnanya yang diunggulkan di tempat ketujuh dalam tiga game 21-16 25-27 21-17.

Sementara China kebagian satu gelar melalui ganda puteri mereka, pan Pan/Zhang wawen. Diunggulkan di tempat keenam, pasangan muda China ini mampu mengatasi perlawanan ganda puteri tuan rumah Kamilla Rytter Juhl/Lena Frier Kristiansen 22-20 18-21 21-12 dalam satu jam 10 menit.

Gnada putera unggulan ekdua, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong mampu memberi gelar buat Malaysia. Koo/Tan mematikan harapan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 2022 21-14 21-17 dalam satu jam 15 menit.

Ganda Denmark, Boe/Mogensen di babak semifinal, Sabtu menyisihkan ganda putera asal Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan hanya dalam dua game 21-16 21-19.

Saat ini, satu-satunya harapan Indonesia, Simon Santoso tengah bertarung di final tunggal putera menghadapi pemain Jerman, Marc Zwiebler. Di semifinal, Ziebler secara mengejutkan menyisihkan tunggal utama Indonesia, Sony Dwi Kuncoro 21-10 16-21 21-15. (sihc/skoc)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Sabtu, 17 Oktober 2009

Andi Mallarangeng Akan Menjabat Menegpora


CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng menjalani uji kelayakan sebagai calon menteri negara pemuda dan olahraga untuk kabinet mendatang periode 2009-2014. Usai diwawancarai oleh Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu, Andi mengatakan ia diberi arahan oleh calon presiden periode 2009-2014 itu untuk membangun potensi anak muda bangsa.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Tadi Presiden banyak memberi arahan-arahan untuk saya tugas ke depan, salah satu ditekankan adalah generasi muda untuk membangun bangsa ke depan bagaimana bisa membangun potensi anak-anak muda bangsa untuk menjadi pilar-pilar bangunan bangsa kokoh ke depan," tuturnya.

Yudhoyono, lanjut dia, juga memberi arahan agar bidang olahraga seperti juga pembangunan ekonomi dan demokrasi di Indonesia, dapat mengalami kemajuan.

"Mudah-mudahan olahraga juga meningkat bersama-sama dan memajukan bangsa dalam bidang-bidang lain," ujarnya.

Dengan "hijrah"nya Andi ke jabatan Menegpora, maka Yudhoyono akan menempatkan orang lain sebagai juru bicara kepresidenan.

"Tentunya akan ada juru bicara baru untuk menggantikan saya, Presiden nanti akan memutuskan, tapi tentu saja siapa pun beliau akan membutuhkan kerjasama dengan kawan-kawan pers," tuturnya.

Andi adalah peserta terakhir uji kelayakan calon menteri sesi pertama yang digelar pada Sabtu. Pada Sabtu, Yudhoyono menggelar wawancara terhadap 16 calon menteri.

Mantan Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto, yang sempat hadir di Cikeas ternyata tidak mengikuti uji kelayakan. Ia hadir sebagai anggota tim kecil calon wakil presiden terpilih, Boediono, yang menyusun strategi program seratus hari pertama dan struktur kabinet.

Pada Minggu 18 Oktober 2009, Yudhoyono kembali akan memanggil para calon menteri tersisa untuk mengikuti uji kelayakan. Sedangkan 16 calon menteri yang telah uji kelayakan pada Sabtu diharuskan mengikuti tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto pada Minggu.(sihc/saci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com

TERPOPULER COI