Sumber Asli -- C0I -Peninjauan langsung ke arena pertandingan olahraga termasuk renang di Jakabaring Sport Centre, Palembang, Senin (10/8), Dewan Olimpiade Asia (OCA) mulai terbuka kondisi nyata kesiapan Bumi Sriwijaya untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan OCA mempertimbangkan untuk menggelar pertandingan renang di Kolam Aquatic Jakabaring yang telah memenuhi standar internasional.
COI (Cinta Olahraga Indonesia) Pers memproklamirkan diri menjadi satu-satunya media online yang hanya menyajikan berita Olahraga Indonesia sejak tahun 2010
Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Asian Games 2010. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Asian Games 2010. Tampilkan semua postingan
Senin, 10 Agustus 2015
Asian Games 2018: OCA Pertimbangkan Pindahkan Renang Ke Palembang
Sumber Asli -- C0I -Peninjauan langsung ke arena pertandingan olahraga termasuk renang di Jakabaring Sport Centre, Palembang, Senin (10/8), Dewan Olimpiade Asia (OCA) mulai terbuka kondisi nyata kesiapan Bumi Sriwijaya untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan OCA mempertimbangkan untuk menggelar pertandingan renang di Kolam Aquatic Jakabaring yang telah memenuhi standar internasional.
Kamis, 26 Januari 2012
ASIAN GAMES - Indonesia Incar Tuan Rumah Asian Games 2019
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Indonesia mendapat tawaran sebagai tuan rumah Asian Games 2019. Pemerintah pun melakukan persiapan sejak saat ini.
- "Memang ada tawaran untuk menjadi tuan rumah Asian Games, terakhir kita jadi tuan rumah tahun 1962. Sudah waktunya kita 2019 jadi tuan rumah Asian Games," kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Andi mengatakan, Indonesia mampu untuk menjadi tuan rumah pesta olah raga se-Asia 2019, karana memiliki waktu persiapan yang sangat panjang untuk memenuhi sarana prasarana olah raga yang ditentukan.
"Kita sudah mampu, kalau melihat pertumbuhan ekonomi sudah cukup mampu untuk jadi tuan rumah Asian Games," kata Andi.
Pemerintah Indonesia tengah melakukan pendaftaran sebgai tuan rumah melalui Olympic Council of Asia (OCA). "Ada beberapa persyaratan adminsitrasi, kami akan terus berkomuniaski dengan OCA apa saja persyaratannya, dan pada waktunya akan kami persiapkan," kata Andi.
Indonesia baru saja menggelar SEA Games 2011 dengan sukses, meski sempat mengalami masalah dalam persiapan infrastruktur. Jika memang terpilih, pemerintah harus lebih baik lagi dalam hal persiapan Asian Games 2019. ***
* Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan email ke- akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims.
Andi mengatakan, Indonesia mampu untuk menjadi tuan rumah pesta olah raga se-Asia 2019, karana memiliki waktu persiapan yang sangat panjang untuk memenuhi sarana prasarana olah raga yang ditentukan.
"Kita sudah mampu, kalau melihat pertumbuhan ekonomi sudah cukup mampu untuk jadi tuan rumah Asian Games," kata Andi.
Pemerintah Indonesia tengah melakukan pendaftaran sebgai tuan rumah melalui Olympic Council of Asia (OCA). "Ada beberapa persyaratan adminsitrasi, kami akan terus berkomuniaski dengan OCA apa saja persyaratannya, dan pada waktunya akan kami persiapkan," kata Andi.
Indonesia baru saja menggelar SEA Games 2011 dengan sukses, meski sempat mengalami masalah dalam persiapan infrastruktur. Jika memang terpilih, pemerintah harus lebih baik lagi dalam hal persiapan Asian Games 2019. ***
Rabu, 04 Mei 2011
KONI Jakarta Kucurkan Bonus Asian Games Rp3,48 Miliar
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - KONI DKI Jakarta mengucurkan total Rp3,48 miliar sebagai bonus bagi atlet dan pelatih peraih medali dalam Asian Games XVI/2010 di Guangzhou, China. Secara simbolis, penyerahan bonus berupa uang tunai itu dilakukan oleh Gubernur Fauzi Bowo serta Ketua KONI DKI Jakarta Winny E Hasan di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (4/5)
- "Kami berharap hadiah ini bisa memberi dorongan bagi para atlet untuk berprestasi lebih baik lagi," kata Winny.
Bonus sebesar Rp3,48 miliar itu dibagikan kepada 20 atlet dan 3 pelatih dari 6 cabang olahraga, yaitu dayung, bulutangkis, balap sepeda, boling, wushu, dan sepak takraw. Peraih medali emas memeroleh Rp200 juta, medali perak Rp100 juta, dan perunggu Rp50 juta.
Salah satu peraih bonus terbanyak, Japery Siregar dari cabang dayung, mengaku akan mempergunakan bonus itu untuk memulai bisnis rumah kontrakan. Sementara mengenai persiapan menuju SEA Games XXVI/2011 yang akan diselenggarakan di Indonesia, ia mengaku persiapan cabang dayung, khususnya nomor perahu naga, masih sebatas latihan fisik.
"Sekarang latihannya masih umum, belum masuk ke pematangan kekompakan," ujar Japery yang mendapat bonus Rp600 juta berkat 3 medali emas di Asian Games 2010 lalu.
Gubernur Fauzi Bowo berharap agar para atlet, khususnya yang berasal dari DKI Jakarta, lebih giat berlatih menjelang SEA Games XXVI/2011. Pasalnya, kejuaraan multiajang itu akan berlangsung di tanah air sendiri sehingga kans untuk menjadi juara umum seperti yang ditargetkan Menpora Andi Mallarangeng terbuka lebar.
"Sudah lama kita tidak jadi juara umum. Inilah saatnya kembali jaya. Peluang kita besar karena bermain di negara sendiri dan kita yang paling tahu kondisi negara kita ini," tandas Foke.
Jakarta merupakan salah satu dari dua kota yang akan dijadikan venue penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut. Selain Jakarta, beberapa cabang olahraga SEA Games juga akan dimankan di Palembang, Sumatera Selatan.***
Bonus sebesar Rp3,48 miliar itu dibagikan kepada 20 atlet dan 3 pelatih dari 6 cabang olahraga, yaitu dayung, bulutangkis, balap sepeda, boling, wushu, dan sepak takraw. Peraih medali emas memeroleh Rp200 juta, medali perak Rp100 juta, dan perunggu Rp50 juta.
Salah satu peraih bonus terbanyak, Japery Siregar dari cabang dayung, mengaku akan mempergunakan bonus itu untuk memulai bisnis rumah kontrakan. Sementara mengenai persiapan menuju SEA Games XXVI/2011 yang akan diselenggarakan di Indonesia, ia mengaku persiapan cabang dayung, khususnya nomor perahu naga, masih sebatas latihan fisik.
"Sekarang latihannya masih umum, belum masuk ke pematangan kekompakan," ujar Japery yang mendapat bonus Rp600 juta berkat 3 medali emas di Asian Games 2010 lalu.
Gubernur Fauzi Bowo berharap agar para atlet, khususnya yang berasal dari DKI Jakarta, lebih giat berlatih menjelang SEA Games XXVI/2011. Pasalnya, kejuaraan multiajang itu akan berlangsung di tanah air sendiri sehingga kans untuk menjadi juara umum seperti yang ditargetkan Menpora Andi Mallarangeng terbuka lebar.
"Sudah lama kita tidak jadi juara umum. Inilah saatnya kembali jaya. Peluang kita besar karena bermain di negara sendiri dan kita yang paling tahu kondisi negara kita ini," tandas Foke.
Jakarta merupakan salah satu dari dua kota yang akan dijadikan venue penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut. Selain Jakarta, beberapa cabang olahraga SEA Games juga akan dimankan di Palembang, Sumatera Selatan.***
20 Atlet Jakarta Dapat Rp 3,4 Miliar
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Para atlet asal DKI Jakarta peraih medali di Asian Games Guangzhou 2010 akhirnya mendapatkan bonus mereka.
- Bonus sebesar total Rp 3,48 miliar ini diberikan kepada 20 atlet dan tiga pelatih dari pemerintah daerah DKI Jakarta.
Mereka yang mendapatkan bonus berasal dari cabang olahraga dayung (perahu naga), bulutangkis (tim putri beregu, ganda putra), balap sepeda (road race), boling (team of five putri), sepaktakraw, dan wushu (taolu).
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berharap nantinya pada ajang SEA Games XXVI, yang digelar di Jakarta dan Palembang, para peraih bonus itu bisa mempersembahkan medali emas. "Saya yakin sebagai tuan rumah tentu kalian para atlet bisa menjadi juara," katanya.
Para peraih medali emas mendapatkan bonus senilai Rp 200 juta rupiah per medali. Dengan jumlah ini, dua atlet perahu naga Andri Sugiarto dan Japery Siregar mendapatkan bonus paling besar mengingat bahwa perahu naga mendulang tiga medali emas di Guangzhou. Sementara itu, peraih medali perak mendapatkan bonus sebesar Rp 100 juta dan peraih perunggu mendapat Rp 50 juta.
Sementara, bonus untuk para pelatih diberikan untuk dua pelatih bulutangkis yaitu Sigit Pamungkas dan Marleve Mainaky serta pelatih boling Harapan Parulian. Sigit, yang mengantar pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan mendapatkan medali emas, mendapatkan bonus sebesar Rp 100 juta. Adapun Marleve mendapatkan bonus sebesar Rp 30 juta untuk medali perunggu yang diraih tim bulutangkis putri Indonesia. Harapan parulian mendapatkan Rp 50 juta.
Japery mengaku sangat senang dengan bonus yang didapatkannya tersebut. Meski demikian, dia belum memiliki gambaran akan menggunakan bonusnya untuk apa. "Saat ini saya masih terfokus untuk latihan, itu saja dulu," katanya. Seperti diketahui, para atlet dayung sudah menjalani pemusatan latihan di Jatiluhur, Purwakarta sejak Februari lalu.
Menurut Japery, hingga saat ini persiapan masih berada dalam fase persiapan umum. "Masih latihan untuk penguatan fisik, belum masuk dalam spesifikasi untuk nomor-nomor," katanya. Uji coba pun baru akan dilakukan pada akhir bulan Mei ini. Rencananya, Japery dan rekan-rekannya akan turun pada kejuaraan dragon boat tingkat Asia di Malaysia.***
Mereka yang mendapatkan bonus berasal dari cabang olahraga dayung (perahu naga), bulutangkis (tim putri beregu, ganda putra), balap sepeda (road race), boling (team of five putri), sepaktakraw, dan wushu (taolu).
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berharap nantinya pada ajang SEA Games XXVI, yang digelar di Jakarta dan Palembang, para peraih bonus itu bisa mempersembahkan medali emas. "Saya yakin sebagai tuan rumah tentu kalian para atlet bisa menjadi juara," katanya.
Para peraih medali emas mendapatkan bonus senilai Rp 200 juta rupiah per medali. Dengan jumlah ini, dua atlet perahu naga Andri Sugiarto dan Japery Siregar mendapatkan bonus paling besar mengingat bahwa perahu naga mendulang tiga medali emas di Guangzhou. Sementara itu, peraih medali perak mendapatkan bonus sebesar Rp 100 juta dan peraih perunggu mendapat Rp 50 juta.
Sementara, bonus untuk para pelatih diberikan untuk dua pelatih bulutangkis yaitu Sigit Pamungkas dan Marleve Mainaky serta pelatih boling Harapan Parulian. Sigit, yang mengantar pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan mendapatkan medali emas, mendapatkan bonus sebesar Rp 100 juta. Adapun Marleve mendapatkan bonus sebesar Rp 30 juta untuk medali perunggu yang diraih tim bulutangkis putri Indonesia. Harapan parulian mendapatkan Rp 50 juta.
Japery mengaku sangat senang dengan bonus yang didapatkannya tersebut. Meski demikian, dia belum memiliki gambaran akan menggunakan bonusnya untuk apa. "Saat ini saya masih terfokus untuk latihan, itu saja dulu," katanya. Seperti diketahui, para atlet dayung sudah menjalani pemusatan latihan di Jatiluhur, Purwakarta sejak Februari lalu.
Menurut Japery, hingga saat ini persiapan masih berada dalam fase persiapan umum. "Masih latihan untuk penguatan fisik, belum masuk dalam spesifikasi untuk nomor-nomor," katanya. Uji coba pun baru akan dilakukan pada akhir bulan Mei ini. Rencananya, Japery dan rekan-rekannya akan turun pada kejuaraan dragon boat tingkat Asia di Malaysia.***
Sabtu, 08 Januari 2011
Asian Games: Atlet Sulsel Terima Bonus Rp 172,5 Juta
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Atlet Sulawesi Selatan yang membela kontingen Indonesia di Asian Games 2010 menerima bonus dari Pemprov Sulsel. Jerih payah mereka dihargai Rp 172,5 juta.
- MAKASSAR - Atlet Sulawesi Selatan yang membela kontingen Indonesia di Asian Games 2010 menerima bonus dari Pemprov Sulsel. Jerih payah mereka dihargai Rp 172,5 juta.
Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sabtu (8/1/10), kepada 11 atlet, dua pelatih dan satu wasit.
Atlet yang menerima penghargaan terdiri atas atlet dayung, karate, sepak takraw dan tinju. Para atlet Sulsel tersebut berhasil menyumbangkan medali untuk Indonesia yaitu dua emas, dua perak dan dua perunggu.
Kepada mereka yang telah mengharumkan nama bangsa dan daerah di ajang Asian Games di Guangzhou China, gubernur mengatakan, bentuk penghargaan ini jangan di lihat dari jumlahnya atau nilainya. Penghargaan ini, lanjutnya, adalah bentuk kepedulian Pemprov Sulsel pada atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Saya bangga dengan prestasi yang kalian raih karena olahraga adalah barometer sebuah daerah untuk diperhitungkan," katanya.
Ia mengharapkan, prestasi yang telah diraih tidak membuat para atlet merasa puas. "Harus lebih giat berlatih untuk meraih sukses yang lebih baik ke depan," tambahnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sabtu (8/1/10), kepada 11 atlet, dua pelatih dan satu wasit.
Atlet yang menerima penghargaan terdiri atas atlet dayung, karate, sepak takraw dan tinju. Para atlet Sulsel tersebut berhasil menyumbangkan medali untuk Indonesia yaitu dua emas, dua perak dan dua perunggu.
Kepada mereka yang telah mengharumkan nama bangsa dan daerah di ajang Asian Games di Guangzhou China, gubernur mengatakan, bentuk penghargaan ini jangan di lihat dari jumlahnya atau nilainya. Penghargaan ini, lanjutnya, adalah bentuk kepedulian Pemprov Sulsel pada atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Saya bangga dengan prestasi yang kalian raih karena olahraga adalah barometer sebuah daerah untuk diperhitungkan," katanya.
Ia mengharapkan, prestasi yang telah diraih tidak membuat para atlet merasa puas. "Harus lebih giat berlatih untuk meraih sukses yang lebih baik ke depan," tambahnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Rabu, 08 Desember 2010
Jateng Bagikan Bonus untuk Atlet Peraih Medali di Asian Games 2010
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - SEMARANG - KONI Provinsi Jawa Tengah bakal memberikan bonus bagi atletnya yang berhasil meraih medali saat membela kontingan Indonesia pada Asian Games XVI di Guangzhou, China 2010.
- Sekretaris Umum (Sekum) KONI Jawa Tengah, Tri Rustiadi di Semarang, Rabu (8/12), mengatakan bonus tersebut tetap diberikan karena sudah dianggarkan melalui dana APBD 2011.
Menurut dia, bonus bagi atlet peraih medali pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China tersebut diambilkan dari anggaran untuk KONI Jateng 2011 yang besarnya Rp21,5 miliar.
Hanya, kata dia, waktunya yang belum ditentukan karena menunggu pencairan dana APBD Jateng tersebut. "Kita berharap secepatnya bonus itu bisa diberikan kepada atlet yang bersangkutan," katanya.
Ketua Bidang Perencanaan dan Anggaran KONI Jateng, Heri Nuryanto mengatakan, Jateng menganggarkan Rp360 juta untuk bonus atlet serta pelatih yang meraih medali pada Asian Games di China. Ia menyebutkan, untuk peraih medali emas mendapat bonus Rp30 juta kemudian perak Rp20 juta, dan perunggu Rp10 juta.
Pelatih yang sukses mengantarkan atletnya meraih medali, kata dia, juga mendapatkan bonus sebesar Rp10 juta baik untuk emas, perak, maupun perunggu.
Sebanyak empat atlet asal Jawa Tengah berhasil menyumbangkan medali kepada kontingen Indonesia saat tampil pada Asian Games di China. Mereka adalah Wahyuni, atlet perahu naga putri yang menyumbangkan tiga medali perak untuk nomor 250, 500, dan 1.000 meter.
Kemudian Fransisca Valentina, atlet taekwondo putri yang menyumbangkan medali perunggu dari kelas fin, serta Dini Mitasari (sepak takraw) meraih medali perunggu untuk nomor tim, serta Yudi Purnomo (sepak takraw) juga meraih perunggu untuk nomor doubel event.
Pada Asian Games di Guangzhou tersebut, Jateng menyumbangkan 21 atlet, tiga pelatih, dan satu manajer tim pada kontingen Indonesia.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Menurut dia, bonus bagi atlet peraih medali pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China tersebut diambilkan dari anggaran untuk KONI Jateng 2011 yang besarnya Rp21,5 miliar.
Hanya, kata dia, waktunya yang belum ditentukan karena menunggu pencairan dana APBD Jateng tersebut. "Kita berharap secepatnya bonus itu bisa diberikan kepada atlet yang bersangkutan," katanya.
Ketua Bidang Perencanaan dan Anggaran KONI Jateng, Heri Nuryanto mengatakan, Jateng menganggarkan Rp360 juta untuk bonus atlet serta pelatih yang meraih medali pada Asian Games di China. Ia menyebutkan, untuk peraih medali emas mendapat bonus Rp30 juta kemudian perak Rp20 juta, dan perunggu Rp10 juta.
Pelatih yang sukses mengantarkan atletnya meraih medali, kata dia, juga mendapatkan bonus sebesar Rp10 juta baik untuk emas, perak, maupun perunggu.
Sebanyak empat atlet asal Jawa Tengah berhasil menyumbangkan medali kepada kontingen Indonesia saat tampil pada Asian Games di China. Mereka adalah Wahyuni, atlet perahu naga putri yang menyumbangkan tiga medali perak untuk nomor 250, 500, dan 1.000 meter.
Kemudian Fransisca Valentina, atlet taekwondo putri yang menyumbangkan medali perunggu dari kelas fin, serta Dini Mitasari (sepak takraw) meraih medali perunggu untuk nomor tim, serta Yudi Purnomo (sepak takraw) juga meraih perunggu untuk nomor doubel event.
Pada Asian Games di Guangzhou tersebut, Jateng menyumbangkan 21 atlet, tiga pelatih, dan satu manajer tim pada kontingen Indonesia.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Sabtu, 04 Desember 2010
Pengalaman Bertanding Atlet Indonesia Minim
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Semarang - Pelatih sepak takraw Indonesia Setyobudi mengatakan kegagalan tim Indonesia meraih hasil maksimal pada Asian Games XVI di Guangzhou, China, karena minimnya pengalaman bertanding atlet-atletnya.
- Setyobudi yang juga pelatih sepak takraw Jawa Tengah ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu, mengakui, sebenarnya dari sisi kualitas, atlet Indonesia tidak kalah dengan atlet dari negara lain.
Tetapi, kata dia, karena kurangnya pengalaman bertanding sehingga saat tampil di lapangan terlihat anak-anak sering melakukan kesalahan dan terlihat kurang hati-hati dalam mengambil keputusan.
Akibatnya, kata dia, bola yang seharusnya bisa diseberangkan di atas net dengan baik sering menyangkut net ataupun kalau tidak sering keluar lapangan sehingga keuntungan diambil tim lawan.
Pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di Guangzhou, China, tim sepak takraw hanya menyumbangkan dua medali perunggu dari nomor double (kalah 0-2 dari China pada babak semifinal).
Kemudian satu perunggu direbut tim putra (kalah dari Korea Selatan 1-2 pada babak semifinal). Dua atlet asal Jawa Tengah, Dini Mitasari dan Yudi Purnomo berhasil menyumbangkan dua medali perunggu yang diraih tim sepak takraw Indonesia.
Ia menambahkan, minimnya bertanding atlet sepak takraw tersebut karena kurangnya kompetisi yang digelar di Indonesia. "Saya rasakan kompetisi sepak takraw di Tanah Air ini sangat kurang," katanya.
Kemudian kejuaraan sepak takraw yang diikuti atlet Indonesia di luar negeri juga terbatas. Ajang sepak takraw di luar negeri yang selalu diikuti atlet Indonesia adalah kejuraan dunia King;s Cup di Thailand yang digelar setiap tahun.
"Coba saja kalau di Tanah Air banyak kompetisi tentunya dari sisi kematangan atlet saat tampil di lapangan tentunya akan berebda," kata Setyobudi yang sehari-hari melatih tim sepak takraw Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jateng di Salatuga.
Ia menambahkan, tiga atlet PPLP Salatiga terpilih untuk memperkuat tim sepak takraw Indonesia pada Asian Beach Games (ABG) II di Muscat, Oman, 8-16 Desember 2010.
"Mereka sebenarnya atlet sepak takraw indoor tetapi karena di ABG tampil di pantai maka mereka dilatih untuk bermain di pantai yang tidak memakai alas sepatu. Yang jelas tenaga yang dikeluarkan lebih besar dibanding saat tampil di dalam gedung," katanya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Tetapi, kata dia, karena kurangnya pengalaman bertanding sehingga saat tampil di lapangan terlihat anak-anak sering melakukan kesalahan dan terlihat kurang hati-hati dalam mengambil keputusan.
Akibatnya, kata dia, bola yang seharusnya bisa diseberangkan di atas net dengan baik sering menyangkut net ataupun kalau tidak sering keluar lapangan sehingga keuntungan diambil tim lawan.
Pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di Guangzhou, China, tim sepak takraw hanya menyumbangkan dua medali perunggu dari nomor double (kalah 0-2 dari China pada babak semifinal).
Kemudian satu perunggu direbut tim putra (kalah dari Korea Selatan 1-2 pada babak semifinal). Dua atlet asal Jawa Tengah, Dini Mitasari dan Yudi Purnomo berhasil menyumbangkan dua medali perunggu yang diraih tim sepak takraw Indonesia.
Ia menambahkan, minimnya bertanding atlet sepak takraw tersebut karena kurangnya kompetisi yang digelar di Indonesia. "Saya rasakan kompetisi sepak takraw di Tanah Air ini sangat kurang," katanya.
Kemudian kejuaraan sepak takraw yang diikuti atlet Indonesia di luar negeri juga terbatas. Ajang sepak takraw di luar negeri yang selalu diikuti atlet Indonesia adalah kejuraan dunia King;s Cup di Thailand yang digelar setiap tahun.
"Coba saja kalau di Tanah Air banyak kompetisi tentunya dari sisi kematangan atlet saat tampil di lapangan tentunya akan berebda," kata Setyobudi yang sehari-hari melatih tim sepak takraw Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jateng di Salatuga.
Ia menambahkan, tiga atlet PPLP Salatiga terpilih untuk memperkuat tim sepak takraw Indonesia pada Asian Beach Games (ABG) II di Muscat, Oman, 8-16 Desember 2010.
"Mereka sebenarnya atlet sepak takraw indoor tetapi karena di ABG tampil di pantai maka mereka dilatih untuk bermain di pantai yang tidak memakai alas sepatu. Yang jelas tenaga yang dikeluarkan lebih besar dibanding saat tampil di dalam gedung," katanya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Disesalkan Atlet Sumsel Gagal Raih Bonus Mobil Sport
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - PALEMBANG - Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Muddai Madang mengaku kecewa, karena mobil sport untuk hadiah peraih medali emas Asian Games di China, 11-21 November 2010, tidak direalisasikan akibat kegagalan atlet daerahnya pada ajang itu.
- "Saya kecewa juga, mengapa mobil sport yang sudah saya siapkan masih tetap tersimpan di rumah. Padahal, saya sudah benar-benar akan memberikannya kepada atlet Sumsel yang berhasil meraih medali emas pada Asian Games," kata Muddai di Palembang, Jumat (3/12).
Dia menerangkan, pada ajang Asian Games itu, Sumsel mendelegasikan lima atlet.
Ke limanya, Rizal Samsir (taekwondo), Macho Vergonta Hugan (taekwondo), Maharani Ardi (menembak), Rahma Saraswati (menembak), dan Anggi Purwadita (sepak takraw).
Selaku Ketua Umum KONI Sumsel, ia memotivasi dengan memberikan mobil sport edisi terbaru merek Peugeot kepada atlet yang berhasil meraih medali emas. "Ke lima atlet Sumsel yang mewakili Indonesia gagal meraih medali. Kami kecewa akan hasil ini, tapi walau bagaimanapun kami tetap memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berjuang demi negara," kata dia.
Ia juga menyadari, ajang Asian Games sangat berat untuk ke lima atlet itu, karena para atlet terbaik di kawasan Asia dipastikan ambil bagian. "Memang mereka berlaga pada ajang yang sangat berat persaingannya. Indonesia saja hanya bisa meraih empat emas dan berada di peringkat 15," ujar dia.
Namun, pada ajang SEA Games XXVI tahun 2011 nanti, Muddai optimistis ke lima atlet itu dapat menyumbangkan medali. "Level Asian Games tentunya jauh berbeda dengan SEA Games yang hanya diikuti oleh tim negara-negara di Asia Tenggara. Kami berharap mereka dapat membalas kegagalan di Asian Games pada SEA Games nanti," kata dia.
Menurut dia, peluang sangat terbuka bagi ke lima atlet itu, mengingat telah berprestasi pada SEA Games sebelumnya. "Seperti Rizal Samsir yang menjadi juara SEA Games Laos, kemudian Maharani dan Rahma meraih medali perak. Peluang sangat terbuka untuk meraih medali pada SEA Games nanti," ujar dia.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Dia menerangkan, pada ajang Asian Games itu, Sumsel mendelegasikan lima atlet.
Ke limanya, Rizal Samsir (taekwondo), Macho Vergonta Hugan (taekwondo), Maharani Ardi (menembak), Rahma Saraswati (menembak), dan Anggi Purwadita (sepak takraw).
Selaku Ketua Umum KONI Sumsel, ia memotivasi dengan memberikan mobil sport edisi terbaru merek Peugeot kepada atlet yang berhasil meraih medali emas. "Ke lima atlet Sumsel yang mewakili Indonesia gagal meraih medali. Kami kecewa akan hasil ini, tapi walau bagaimanapun kami tetap memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berjuang demi negara," kata dia.
Ia juga menyadari, ajang Asian Games sangat berat untuk ke lima atlet itu, karena para atlet terbaik di kawasan Asia dipastikan ambil bagian. "Memang mereka berlaga pada ajang yang sangat berat persaingannya. Indonesia saja hanya bisa meraih empat emas dan berada di peringkat 15," ujar dia.
Namun, pada ajang SEA Games XXVI tahun 2011 nanti, Muddai optimistis ke lima atlet itu dapat menyumbangkan medali. "Level Asian Games tentunya jauh berbeda dengan SEA Games yang hanya diikuti oleh tim negara-negara di Asia Tenggara. Kami berharap mereka dapat membalas kegagalan di Asian Games pada SEA Games nanti," kata dia.
Menurut dia, peluang sangat terbuka bagi ke lima atlet itu, mengingat telah berprestasi pada SEA Games sebelumnya. "Seperti Rizal Samsir yang menjadi juara SEA Games Laos, kemudian Maharani dan Rahma meraih medali perak. Peluang sangat terbuka untuk meraih medali pada SEA Games nanti," ujar dia.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Kamis, 02 Desember 2010
Kido: Bonus Emas Ini untuk Modal Menikah
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA — Pebulu tangkis spesialis ganda, Markis Kido, mengatakan, hadiah emas 1 kilogram yang diperolehnya setelah meraih medali emas pada Asian Games XVI 2010 akan digunakan sebagai modal menikah.
- "Emasnya ya buat modal nikahlah," kata pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984, yang menjadi pebulu tangkis profesional sejak akhir tahun lalu itu.
Anak kedua dari empat bersaudara—yang dua adiknya pun menjadi atlet bulu tangkis—mengaku berencana menikahi tunangannya, gadis asal Solo, yang juga keponakan mantan pemain nasional Joko Supriyanto, Richa Sari Pawestri, pada Juli tahun depan.
"Rencananya mau menikah Juli tahun depan," kata pasangan Hendra Setiawan tersebut, yang masih memasang target meraih gelar All England dan Olimpiade 2012 untuk menggenapi gelar juara dunia (2007), olimpiade (2008), dan Asian Games (2010) itu.
Kido dan Hendra masing-masing mendapat hadiah emas seberat 1 kilogram dari klubnya, PB Jaya Raya, sebagai bonus atas medali emas yang mereka raih.
Di samping itu, pasangan tersebut masing-masing juga mendapat bonus Rp 400 juta sesuai janji pemerintah yang akan memberi uang sejumlah itu bagi setiap atlet yang meraih medali emas.
Selain itu, mereka juga berhak mendapat Rp 50 juta setelah ikut membantu meraih medali perunggu pada nomor beregu pada Asian Games di Guangzhou, China.
Saat ditanya apakah induk organisasi cabang bulu tangkis PB PBSI dan sponsor mereka, Flypower, akan memberi bonus juga, Kido hanya menjawab pendek, "Belum tahu."*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Anak kedua dari empat bersaudara—yang dua adiknya pun menjadi atlet bulu tangkis—mengaku berencana menikahi tunangannya, gadis asal Solo, yang juga keponakan mantan pemain nasional Joko Supriyanto, Richa Sari Pawestri, pada Juli tahun depan.
"Rencananya mau menikah Juli tahun depan," kata pasangan Hendra Setiawan tersebut, yang masih memasang target meraih gelar All England dan Olimpiade 2012 untuk menggenapi gelar juara dunia (2007), olimpiade (2008), dan Asian Games (2010) itu.
Kido dan Hendra masing-masing mendapat hadiah emas seberat 1 kilogram dari klubnya, PB Jaya Raya, sebagai bonus atas medali emas yang mereka raih.
Di samping itu, pasangan tersebut masing-masing juga mendapat bonus Rp 400 juta sesuai janji pemerintah yang akan memberi uang sejumlah itu bagi setiap atlet yang meraih medali emas.
Selain itu, mereka juga berhak mendapat Rp 50 juta setelah ikut membantu meraih medali perunggu pada nomor beregu pada Asian Games di Guangzhou, China.
Saat ditanya apakah induk organisasi cabang bulu tangkis PB PBSI dan sponsor mereka, Flypower, akan memberi bonus juga, Kido hanya menjawab pendek, "Belum tahu."*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Rabu, 01 Desember 2010
Susyana Tak Lagi Turun di Asian Games
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta -Susyana Tjhan memutuskan untuk tidak lagi membela Indonesia di Asian Games XVII Incheon, Korea Selatan, empat tahun mendatang. Atlet wushu penyumbang medali perunggu di Asian Games XVI Guangzhou, Cina yang berakhir pekan lalu itu menilai dirinya sudah tidak lagi bisa memberikan yang terbaik jika harus turun lagi. "Sudah saatnya saya berhenti, karena usia saya juga tidak memungkinkan," kata atlet spesialis nomor changquan itu saat ditemui di Senayan, Rabu (1/12).
- Empat tahun lagi, Susyana bakal menginjak usia 30 tahun. Menurutnya, akan sangat sulit baginya untuk bersaing dengan lawan-lawan dari negara lain yang akan sangat mungkin lebih muda darinya. Susyana pun sudah berniat untuk serius dalam hal kepelatihan. Dan, gelar master di bidang olahraga terutama wushu pun menjadi pilihannya. "Saya sudah berencana melanjutkan kuliah S2 di Shanghai," katanya.
Kesempatan untuk memperdalam wushu ini datang setelah Susyana menjalani latihan di Shanghai University of Sport, Shanghai, Cina, tempat dia bakal menuntut ilmu nanti. "Saya memang sudah lama berlatih di sana, sehingga saya pun akhirnya ditawari untuk kuliah di sana," ujarnya.
Susyana menyatakan bahwa sudah saatnya dia lebih serius lagi membekali diri untuk bisa menjadi pelatih. Menurutnya, penampilan di SEA Games tahun depan akan menjadi penampilan penutup perjalanannnya sebagai atlet. Hingga saat ini, Susyana sudah mulai berbagi ilmu kepada anak-anak. "Di klub, citra garden. Melatih anak-anak kecil," katanya sambil tersenyum.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Kesempatan untuk memperdalam wushu ini datang setelah Susyana menjalani latihan di Shanghai University of Sport, Shanghai, Cina, tempat dia bakal menuntut ilmu nanti. "Saya memang sudah lama berlatih di sana, sehingga saya pun akhirnya ditawari untuk kuliah di sana," ujarnya.
Susyana menyatakan bahwa sudah saatnya dia lebih serius lagi membekali diri untuk bisa menjadi pelatih. Menurutnya, penampilan di SEA Games tahun depan akan menjadi penampilan penutup perjalanannnya sebagai atlet. Hingga saat ini, Susyana sudah mulai berbagi ilmu kepada anak-anak. "Di klub, citra garden. Melatih anak-anak kecil," katanya sambil tersenyum.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

ASIAN GAMES XVI/2010: Umar Syarief Merasa Dicurangi
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Karateka Indonesia, Umar Syarief merasa dicurangi dalam pertarungan babak final Asian Games di Guangzhou, Rabu (24/11/2010) lalu. Umar yang kalah dari atlet asal Iran Zabiollah Poorshab dengan skor 3-6 merasa ada yang tidak adil dalam hal penilaian wasit.
- Ia menuturkan, pertandingan final saat itu adalah antara karateka dari wilayah Asia Tenggara melawan karateka dari wilayah Asia Tengah. Dengan demikian, seharusnya salah satu wasit yang memimpin pertandingan berasal dari wilayah Asia Tenggara.
Namun nyatanya dari tiga wasit yang memimpin pertandingan tidak satupun ada perwakilan dari Asia Tenggara karena wasit Malaysia yang seharusnya bertugas menolak. Hal ini tentu saja merugikan bagi Umar terkait penilaian yang menurutnya sangat subjektif.
"Pukulan saya banyak yang masuk tapi dianulir oleh wasit," terangnya di Jakarta, Rabu (1/11/2010).
Tak pelak hanya medali perak yang berhasil di peroleh atlet berusia 34 tahun ini.
Menanggapi hal ini, PB FORKI pun melayangkan keberatan mereka dalam bentuk surat kepada pihak penyelenggara di Guangzhou (GAGOC). "PB FORKI sudah kirim surat, tapi soal hasil masih dalam proses," tukas Umar.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Namun nyatanya dari tiga wasit yang memimpin pertandingan tidak satupun ada perwakilan dari Asia Tenggara karena wasit Malaysia yang seharusnya bertugas menolak. Hal ini tentu saja merugikan bagi Umar terkait penilaian yang menurutnya sangat subjektif.
"Pukulan saya banyak yang masuk tapi dianulir oleh wasit," terangnya di Jakarta, Rabu (1/11/2010).
Tak pelak hanya medali perak yang berhasil di peroleh atlet berusia 34 tahun ini.
Menanggapi hal ini, PB FORKI pun melayangkan keberatan mereka dalam bentuk surat kepada pihak penyelenggara di Guangzhou (GAGOC). "PB FORKI sudah kirim surat, tapi soal hasil masih dalam proses," tukas Umar.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Kido/Hendra Dapat Tambahan Bonus 1 Kg Emas
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Medali emas yang dipersembahkan pasangan ganda putra bulu tangkis Markis Kido/Hendra Setiawan di Asian Games XVI Guangzhou, Cina menjadi satu perhatian tersendiri bagi Yayasan Jaya Raya. Kido/Hendra telah menjadi bagian dari atlet PB Jaya Raya, berasal dari klub binaan Yayasan Jaya Raya, yang telah menunjukkan prestasi membanggakan. Mereka pun mendapat apresiasi atas prestasi itu.
- "Kami memberikan sesuatu yang lebih berharga dari uang," ujar Ciputra, Pembina Yayasan Jaya Raya. Kido/Hendra masing-masing mendapatkan satu kilogram emas yang jika dikalkulasi saat ini senilai dengan Rp 400 juta - jumlah yang sama dengan bonus yang diberikan pemerintah bagi peraih medali emas Asian Games tahun ini.
Ciputra berharap agar pemberian bonus ini bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan Kido/Hendra. "Mungkin saja bisa dijual di kemudian hari," katanya. Lebih lanjut Ciputra menyatakan bahwa dirinya sangat ingin menjadi pembeli emas itu jika memang kelak Kido/Hendra hendak melepasnya. "Akan saya tawar 20 persen di atas harga jualnya nanti."
Kido/Hendra sebelumnya juga pernah mendapatkan apresiasi yang sama dari Yayasan Jaya Raya saat mempersembahkan medali emas Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, mereka mendapatkan rumah tinggal.
Di mata Ketua Umum PB Jaya Raya Rudi Hartono, Kido/Hendra merupakan contoh yang baik yang dapat ditiru para pemain muda untuk mendulang prestasi serupa. "Mereka berdua tidak berlatih di pelatnas (Cipayung) tetapi bisa menjadi juara, jadi yang lain juga mempunyai kesempatan yang sama," kata peraih 8 gelar juara All England itu.
Seperti diketahui, Kido/Hendra memang telah memilih jalur profesional dalam melanjutkan perjuangannya di dunia perbulutangkisan. "Saat ini mereka berhasil lewat usaha keras yang dilakukan mereka sendiri, tentunya ini menjadi contoh yang bagus buat para pemain muda," kata Rudi.
Kido/Hendra menjadi salah satu dari tiga atlet PB Jaya Raya yang sukses menyumbangkan medali emas di pesta olahraga multicabang paling bergengsi Olimpiade. Selain mereka, ada pemain tunggal putri Susi Susanti yang pernah mempersembahkan emas di Olimpiade Barcelona 1992, dilanjutkan oleh pasangan ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya yang mendapatkannya di Olimpiade Sydney 2000.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Ciputra berharap agar pemberian bonus ini bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan Kido/Hendra. "Mungkin saja bisa dijual di kemudian hari," katanya. Lebih lanjut Ciputra menyatakan bahwa dirinya sangat ingin menjadi pembeli emas itu jika memang kelak Kido/Hendra hendak melepasnya. "Akan saya tawar 20 persen di atas harga jualnya nanti."
Kido/Hendra sebelumnya juga pernah mendapatkan apresiasi yang sama dari Yayasan Jaya Raya saat mempersembahkan medali emas Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, mereka mendapatkan rumah tinggal.
Di mata Ketua Umum PB Jaya Raya Rudi Hartono, Kido/Hendra merupakan contoh yang baik yang dapat ditiru para pemain muda untuk mendulang prestasi serupa. "Mereka berdua tidak berlatih di pelatnas (Cipayung) tetapi bisa menjadi juara, jadi yang lain juga mempunyai kesempatan yang sama," kata peraih 8 gelar juara All England itu.
Seperti diketahui, Kido/Hendra memang telah memilih jalur profesional dalam melanjutkan perjuangannya di dunia perbulutangkisan. "Saat ini mereka berhasil lewat usaha keras yang dilakukan mereka sendiri, tentunya ini menjadi contoh yang bagus buat para pemain muda," kata Rudi.
Kido/Hendra menjadi salah satu dari tiga atlet PB Jaya Raya yang sukses menyumbangkan medali emas di pesta olahraga multicabang paling bergengsi Olimpiade. Selain mereka, ada pemain tunggal putri Susi Susanti yang pernah mempersembahkan emas di Olimpiade Barcelona 1992, dilanjutkan oleh pasangan ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya yang mendapatkannya di Olimpiade Sydney 2000.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Andi Mallarangeng Bagikan Bonus Asian Games
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng membagikan bonus sebesar Rp 45,39 miliar bagi atlet peraih medali Asian Games XVI Guangzhou, Cina. Sebanyak 22 atlet perahu naga yang meraih tiga emas masing-masing mendapatkan bonus Rp 1,2 miliar.
- Andi senang dengan hasil 4 emas, 9 perak dan 13 perunggu yang berhasil diraih kontingen Indonesia di Asian Games sehingga menduduki peringkat 15 dari 46 peserta. Ia berharap bonus ini bisa meningkatkan semangat para atlet sehingga Asian Games empat tahun mendatang target delapan emas bisa terwujud.
"Tidak ada diskriminasi pemberian bonus, semuanya sama dihitung tiap atlet," kata Andi dalam sambutannya di Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12). Dalam pembagian bonus, Andi menegaskan tidak ada pembedaan antara atlet individual atau beregu. "Walaupun harus mencari tambahan dana untuk memenuhi janjinya tersebut."
Dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk bonus kali ini membengkak karena peraih tiga emas adalah tim perahu naga putra yang timnya terdiri dari 22 atlet. Ditambah lagi, tim perahu naga putri juga berhasil menyabet tiga perak.
Dengan perhitungan satu atlet peraih emas Rp 400 juta dan peraih perak Rp 200 juta untuk satu medali, ditambah bonus bagi pelatih untuk emas Rp 100 juta dan perak Rp 50 juta, maka cabang dayung berhak mendapat bonus mencapai Rp 40,05 Miliar.
"Walaupun tekor, tidak ada masalah. Saya lebih senang cari tambahan dana untuk bonus daripada dana yang sudah tersedia tidak terpakai," kata Andi disambut tepuk tangan para atlet.
Andi menegaskan bonus ini sebagai bentuk penghargaan bagi perjuangan para atlet sekaligus sebagai perangsang, agar mereka bersemangat menghadapi SEA Games 2011 di Indonesia. Sehingga, target juara umum bisa terwujud.
Anwar Tara, salah seorang atlet perahu naga putra, mengaku kaget dengan bonus yang diterima, Rp 1,2 miliar. "Saya tidak menyangka Pak Andi memenuhi janjinya, awalnya saya pikir Rp 400 juta untuk satu emas itu untuk satu tim," katanya. Anwar berencana akan memberikan sebagian bonusnya untuk memberangkatkan kedua orang tuanya ibadah haji.
Bagi atlet peraih perunggu di Guangzhou, seperti lifter putra Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Jadi Setiadi, mereka berhak mendapatkan bonus sebesar Rp 50 juta. Sedangkan pelatihnya mendapat Rp. 30 juta. "Sebagian uang ini untuk biaya naik haji orang tua dan tabungan," kata Eko.
Andi berharap dengan adanya bonus dan juga tunjangan pemerintah lainnya bagi para atlet yang berprestasi, kesejahteraan atlet dapat meningkat. "Jangan sampai ada atlet yang menjual medali untuk biaya hidup," kata Andi.
Ketua Umum KONI, Rita Subowo, sependapat dengan Andi. "Semoga dengan adanya penghargaan bonus ini, semangat atlet kian meningkatkan. Sehingga bisa lebih berprestasi lagi di event-event selanjutnya," katanya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
"Tidak ada diskriminasi pemberian bonus, semuanya sama dihitung tiap atlet," kata Andi dalam sambutannya di Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12). Dalam pembagian bonus, Andi menegaskan tidak ada pembedaan antara atlet individual atau beregu. "Walaupun harus mencari tambahan dana untuk memenuhi janjinya tersebut."
Dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk bonus kali ini membengkak karena peraih tiga emas adalah tim perahu naga putra yang timnya terdiri dari 22 atlet. Ditambah lagi, tim perahu naga putri juga berhasil menyabet tiga perak.
Dengan perhitungan satu atlet peraih emas Rp 400 juta dan peraih perak Rp 200 juta untuk satu medali, ditambah bonus bagi pelatih untuk emas Rp 100 juta dan perak Rp 50 juta, maka cabang dayung berhak mendapat bonus mencapai Rp 40,05 Miliar.
"Walaupun tekor, tidak ada masalah. Saya lebih senang cari tambahan dana untuk bonus daripada dana yang sudah tersedia tidak terpakai," kata Andi disambut tepuk tangan para atlet.
Andi menegaskan bonus ini sebagai bentuk penghargaan bagi perjuangan para atlet sekaligus sebagai perangsang, agar mereka bersemangat menghadapi SEA Games 2011 di Indonesia. Sehingga, target juara umum bisa terwujud.
Anwar Tara, salah seorang atlet perahu naga putra, mengaku kaget dengan bonus yang diterima, Rp 1,2 miliar. "Saya tidak menyangka Pak Andi memenuhi janjinya, awalnya saya pikir Rp 400 juta untuk satu emas itu untuk satu tim," katanya. Anwar berencana akan memberikan sebagian bonusnya untuk memberangkatkan kedua orang tuanya ibadah haji.
Bagi atlet peraih perunggu di Guangzhou, seperti lifter putra Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Jadi Setiadi, mereka berhak mendapatkan bonus sebesar Rp 50 juta. Sedangkan pelatihnya mendapat Rp. 30 juta. "Sebagian uang ini untuk biaya naik haji orang tua dan tabungan," kata Eko.
Andi berharap dengan adanya bonus dan juga tunjangan pemerintah lainnya bagi para atlet yang berprestasi, kesejahteraan atlet dapat meningkat. "Jangan sampai ada atlet yang menjual medali untuk biaya hidup," kata Andi.
Ketua Umum KONI, Rita Subowo, sependapat dengan Andi. "Semoga dengan adanya penghargaan bonus ini, semangat atlet kian meningkatkan. Sehingga bisa lebih berprestasi lagi di event-event selanjutnya," katanya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

ASIAN GAMES XVI/2010: Menpora: Prestasi Asian Games Bisa Ditingkatkan
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, menilai keberhasilan Indonesia meraih empat medali emas, sembilan perak dan 13 perunggu pada Asian Games 2010 Guangzhou, China, adalah prestasi yang masih jauh dari harapan, namun bisa ditingkatkan.
- "Tentu saya senang Indonesia bisa memenuhi target medali emas di China baru-baru ini, tapi saya lihat itu masih jauh dari harapan masyarakat yang menginginkan prestasi lebih, mengingat potensi bangsa ini sangat besar," ujarnya pembubaran kontingen Asian Games 2010 di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia serta alam yang memadai untuk mencetak prestasi di bidang olahraga, dan itu yang harus dimanfaatkan oleh bangsa dan negara.
"Indonesia memiliki jumlah warga yang besar serta alam dan infrastruktur olahraga yang memadai untuk memungkinkan mencetak atlet handal yang mampu berprestasi di ajang internasional," katanya.
"Memang prestasi Asian Games yang sekarang berdasarkan perolehan medali meningkat dibanding even sebelumnya di Doha yang hanya meraih dua medali emas, tiga perak dan 15 perunggu, tapi melihat peringkat masih jauh dari pesaing," ucapnya.
Pada Asian Games 2010, Indonesia berada di posisi ke-15, kalah dari Thailand yang berada di urutan sembilan dan Malaysia 10.
"Untuk empat tahun ke depan, kalau bisa target dua kali lipat medali emas dari yang sekarang, dan peringkat juga harus meningkat ke urutan lima sampai 10," ujarnya.
Berkaitan dengan bonus yang harus diberikan kepada atlet peraih medali di Asian Games 2010, ia mengatakan, bonus tetap akan diberikan meskipun pihaknya nombok.
"Meskipun kami harus mengeluarkan puluhan miliar rupiah untuk bonus, kami tetap senang, meskipun harus tekor," tuturnya.
"Kami gembira harus nombok, daripada tidak ada ada medali sama sekali," tambahnya.
Pemerintah memberikan bonus senilai Rp400 juta kepada setiap peraih medali emas, Rp100 juta peraih perak, dan Rp50 juta untuk perunggu.
"Saya rasa setiap atlet harus merasakan bonus yang sama, meskipun dari satu cabang beranggotakan banyak atlet, dan juga atlet cadangan juga harus merasakan yang sama," tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR-RI GM Utut Adianto yang hadir pada acara pembubaran kontingen yang diselingi penyerahan bonus atlet tersebut mengatakan, pemberian bonus itu sebagai bentuk apresiasi.
"Ini bentuk apresiasi, ya baguslah untuk mendorong atlet mengejar prestasi. Bahkan, saya setuju cabang yang berprestasi harus lebih didorong dan mendapat perhatian lebih," ujarnya menambahkan.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia serta alam yang memadai untuk mencetak prestasi di bidang olahraga, dan itu yang harus dimanfaatkan oleh bangsa dan negara.
"Indonesia memiliki jumlah warga yang besar serta alam dan infrastruktur olahraga yang memadai untuk memungkinkan mencetak atlet handal yang mampu berprestasi di ajang internasional," katanya.
"Memang prestasi Asian Games yang sekarang berdasarkan perolehan medali meningkat dibanding even sebelumnya di Doha yang hanya meraih dua medali emas, tiga perak dan 15 perunggu, tapi melihat peringkat masih jauh dari pesaing," ucapnya.
Pada Asian Games 2010, Indonesia berada di posisi ke-15, kalah dari Thailand yang berada di urutan sembilan dan Malaysia 10.
"Untuk empat tahun ke depan, kalau bisa target dua kali lipat medali emas dari yang sekarang, dan peringkat juga harus meningkat ke urutan lima sampai 10," ujarnya.
Berkaitan dengan bonus yang harus diberikan kepada atlet peraih medali di Asian Games 2010, ia mengatakan, bonus tetap akan diberikan meskipun pihaknya nombok.
"Meskipun kami harus mengeluarkan puluhan miliar rupiah untuk bonus, kami tetap senang, meskipun harus tekor," tuturnya.
"Kami gembira harus nombok, daripada tidak ada ada medali sama sekali," tambahnya.
Pemerintah memberikan bonus senilai Rp400 juta kepada setiap peraih medali emas, Rp100 juta peraih perak, dan Rp50 juta untuk perunggu.
"Saya rasa setiap atlet harus merasakan bonus yang sama, meskipun dari satu cabang beranggotakan banyak atlet, dan juga atlet cadangan juga harus merasakan yang sama," tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR-RI GM Utut Adianto yang hadir pada acara pembubaran kontingen yang diselingi penyerahan bonus atlet tersebut mengatakan, pemberian bonus itu sebagai bentuk apresiasi.
"Ini bentuk apresiasi, ya baguslah untuk mendorong atlet mengejar prestasi. Bahkan, saya setuju cabang yang berprestasi harus lebih didorong dan mendapat perhatian lebih," ujarnya menambahkan.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

ASIAN GAMES XVI/2010: Banjir Rezeki, Anwar Wujudkan Cita-cita
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Banjir rezeki tengah menaungi para atlet dragon boat. Salah satunya seperti yang dialami Anwar Tara.
- Setelah memperoleh tiga medali emas bersama tim dragon boat di nomor 1.000 meter, 500 meter dan 250 meter, pundi-pundi tabungan Anwar pun semakin bertambah setelah menerima total bonus senilai Rp 1,2 miliar. Atlet asal Makassar ini pun berniat untuk mengadakan syukuran di tanah kelahirannya sebagai ungkapan kegembiraannya.
"Alhamdulilah saya senang. Ya, rencananya akan ada sedikit syukuran dengan keluarga kalau saya pulang nanti ke Makassar," tutur Anwar, di sela pemberian bonus di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
Karena prestasi cemerlangnya ini, Anwar akhirnya mampu mewujudkan cita-citanya untuk memberangkatkan kedua orangtuanya menuju Tanah Suci. "Insyaallah saya ingin mereka bisa naik haji," tandasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
"Alhamdulilah saya senang. Ya, rencananya akan ada sedikit syukuran dengan keluarga kalau saya pulang nanti ke Makassar," tutur Anwar, di sela pemberian bonus di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
Karena prestasi cemerlangnya ini, Anwar akhirnya mampu mewujudkan cita-citanya untuk memberangkatkan kedua orangtuanya menuju Tanah Suci. "Insyaallah saya ingin mereka bisa naik haji," tandasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Evaluasi Asian Games XVI: Menpora Belum Puas Hasil Asian Games
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng berpendapat prestasi kontingen Indonesia di ajang Asian Games XVI (12-27 November 2010) seharusnya bisa lebih maksimal.
- Hasil akhir menyebutkan, Indonesia menempati peringkat 15 dengan total perolehan 4 medali emas, 9 perak dan 13 perunggu. Sementara juara umum diraih tuan rumah China dengan raihan 199 medali emas, 119 perak dan 98 perunggu.
"Posisi 15 masih jauh dr potensi yang dimiliki Indonesia. Kita seharusnya bisa lebih baik," ujar Andi di sela penyerahan bonus bagi atlet di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
Meski dari segi peringkat Indonesia telah berhasil naik dari urutan 22 (Asian Games 2006) namun Andi berharap torehan yang lebih sempurna bisa dicapai para pahlawan olahraga di ajang Olimpiade London 2012.
"Indonesia kan anggota G20 setidaknya untuk olimpiade nanti kita bisa sampai olimpiade ke peringkat 20 besar. Tapi sekarang posisi kita bru di perngkat 42," sebutnya.
Ditemui di kesempatan yang sama ketua KONI, Rita Subowo justru mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perjuangan para atlet. Ia juga berharap adanya pemberian bonusu dapat memotivasi atlet untuk mencetak prestasi lebih baik.
"Terima kasih atas pengabdian atlet terhadap negara. Saya harap penghargaan itu mampu meningkatkan semangat atlet untuk event selanjutnya," ujar Rita.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
"Posisi 15 masih jauh dr potensi yang dimiliki Indonesia. Kita seharusnya bisa lebih baik," ujar Andi di sela penyerahan bonus bagi atlet di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
Meski dari segi peringkat Indonesia telah berhasil naik dari urutan 22 (Asian Games 2006) namun Andi berharap torehan yang lebih sempurna bisa dicapai para pahlawan olahraga di ajang Olimpiade London 2012.
"Indonesia kan anggota G20 setidaknya untuk olimpiade nanti kita bisa sampai olimpiade ke peringkat 20 besar. Tapi sekarang posisi kita bru di perngkat 42," sebutnya.
Ditemui di kesempatan yang sama ketua KONI, Rita Subowo justru mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perjuangan para atlet. Ia juga berharap adanya pemberian bonusu dapat memotivasi atlet untuk mencetak prestasi lebih baik.
"Terima kasih atas pengabdian atlet terhadap negara. Saya harap penghargaan itu mampu meningkatkan semangat atlet untuk event selanjutnya," ujar Rita.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

ASIAN GAMES XVI/2010: Menpora Serahkan Bonus untuk Atlet
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng menggelontorkan bonus senilai Rp 45,39 miliar untuk diberikan kepada 11 cabang olahraga peraih medali pada ajang Asian Games XVI di Wisma Serbaguna Senayan, Rabu (1/12/2010).
- Total dana tersebut diberikan kepada atlet dan setiap pelatih sesuai dengan perolehan medali mereka masing-masing. Perolehan terbesar diraih perahu naga yang membawa pulang enam medali (3 emas dan 3 perunggu) dengan total Rp 40,050 miliar.
Sementara cabang lain adalah biliar Rp 80 juta, taekwondo Rp 80 juta, sepak takraw Rp 610 juta, layar Rp 250 juta, boling Rp 1,050 miliar, balap sepeda Rp 250 juta, wushu Rp 330 juta, karate Rp 410 juta, angkat besi 490 juta, serta badminton Rp 1,790 miliar.
Khusus untuk cabang olahraga perseorangan, bonus ini akan langsung ditransfer ke rekening tabungan setiap atlet. Sementara untuk cabang olahraga beregu, administrasi akan ditangani oleh pihak PB. Dalam seremonial pemberian bonus, beberapa artis Ibu Kota juga memeriahkan suasana, seperti penyanyi Syahrini, Gigi, dan Ruth Sahanaya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Sementara cabang lain adalah biliar Rp 80 juta, taekwondo Rp 80 juta, sepak takraw Rp 610 juta, layar Rp 250 juta, boling Rp 1,050 miliar, balap sepeda Rp 250 juta, wushu Rp 330 juta, karate Rp 410 juta, angkat besi 490 juta, serta badminton Rp 1,790 miliar.
Khusus untuk cabang olahraga perseorangan, bonus ini akan langsung ditransfer ke rekening tabungan setiap atlet. Sementara untuk cabang olahraga beregu, administrasi akan ditangani oleh pihak PB. Dalam seremonial pemberian bonus, beberapa artis Ibu Kota juga memeriahkan suasana, seperti penyanyi Syahrini, Gigi, dan Ruth Sahanaya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

ASIAN GAMES XVI/2010: Perahu Naga Terima Total Bonus Rp39,6 M
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Cabang dayung perahu naga Asian Games 2010 Indonesia meraup total bonus terbesar sekitar Rp39,6 miliar rupiah dari hasil raihan tiga medali emas dan tiga perak pada pesta olahraga multi event tingkat Asia yang berlangsung di Guangzhou, China baru-baru ini.
- Total bonus tersebut didapat oleh 22 pedayung putra yang memenangi medali emas di nomor 1000 meter, 500 meter, dan 250 meter, serta 22 pedayung putri yang memenangi perak di nomor yang sama, dan juga bonus yang berhak diperoleh oleh para pelatih.
"Kami masih akan merapatkan untuk bagaimana membagi hadiah tersebut, tapi yang jelas setiap pedayung peraih emas akan mendapatkan bonus Rp1,2 miliar rupiah dari hasil tiga emas itu, dan tiga ratus juta rupiah untuk setiap pedayung putri yang meraih perak, selebihnya pelatih," kata manajer tim dayung perahu naga Indonesia Mardinal, seusai acara pembubaran kontingen Indonesia untuk Asian Games di Jakarta, Rabu.
Acara pembubaran kontingen Asian Games itu juga diselingi dengan penyerahan bonus kepada atlet oleh Menpora.
Dikatakan Mardinal, penyaluran bonus tersebut akan diserahkan dari Pengurus Besar kepada para atlet dan pelatih.
Tentang pembagian bonus tersebut, dikatakannya, tidak hanya akan diterima oleh pemain inti saja, para atlet cadangan yang berada dalam satu tim juga akan kebagian bonus tersebut.
Menurut manajer tim perahu naga, Asian Games Guangzhou tampaknya bakal menjadi prestasi pertama dan terakhir bagi para atlet yang ikut berkompetisi di China tersebut.
"Asian Games empat tahun mendatang berlangsung di Muscat, Oman, dan perahu naga tidak akan dipertandingkan, makanya dilihat dari usia, tampaknya materi atlet yang ikut di China itu sulit untuk turun bertanding di Asian Games selanjutnya," kata Mardinal.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
"Kami masih akan merapatkan untuk bagaimana membagi hadiah tersebut, tapi yang jelas setiap pedayung peraih emas akan mendapatkan bonus Rp1,2 miliar rupiah dari hasil tiga emas itu, dan tiga ratus juta rupiah untuk setiap pedayung putri yang meraih perak, selebihnya pelatih," kata manajer tim dayung perahu naga Indonesia Mardinal, seusai acara pembubaran kontingen Indonesia untuk Asian Games di Jakarta, Rabu.
Acara pembubaran kontingen Asian Games itu juga diselingi dengan penyerahan bonus kepada atlet oleh Menpora.
Dikatakan Mardinal, penyaluran bonus tersebut akan diserahkan dari Pengurus Besar kepada para atlet dan pelatih.
Tentang pembagian bonus tersebut, dikatakannya, tidak hanya akan diterima oleh pemain inti saja, para atlet cadangan yang berada dalam satu tim juga akan kebagian bonus tersebut.
Menurut manajer tim perahu naga, Asian Games Guangzhou tampaknya bakal menjadi prestasi pertama dan terakhir bagi para atlet yang ikut berkompetisi di China tersebut.
"Asian Games empat tahun mendatang berlangsung di Muscat, Oman, dan perahu naga tidak akan dipertandingkan, makanya dilihat dari usia, tampaknya materi atlet yang ikut di China itu sulit untuk turun bertanding di Asian Games selanjutnya," kata Mardinal.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Menpora Pimpin Pembubaran Kontingen
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Hari ini, Rabu (1/12/2010), kontingen INdonesia yang berlaga di Asian Games 2010 resmi dibubarkan. Menteri Pemuda & Olahraga Andi Malarangeng memimpin langsung acara ini.
- Selain Menpora, hadir juga ketua KONI-KOI Rita Subowo, komandan atlet Mayjen TNI Purn. Suratman, anggota komisi X DPR RI dan tentunya seluruh atlet yang membawa panji merah putih di GUangzhou, CHina.
Acara dibuka dengan penyerahan bendera kontingen yang diserahkan secara estafet dari komandan kontingen MAyjen Suratman ke Rita Subowo dan terakhir kepada MEnegpora Andi Malarangeng. Penyerahan bendera ini sendiri sebagai simbol bahwa kontingen Indonesia telah resmi dibubarkan.
Dalam sambutannya, Menpora mengaku cukup puas dengan pencapaian kontingen Indonesia yang berhasil menempati posisi 15 klasemen akhir dengan empat medali emas, sembilan perak dan 13 perunggu.
"Ini prestasi yang cukup membanggakan karena kita mengalami peningkatan dari Asian Games lalu (dua emas). Namun, kita harus terus meningkatkan prestasi. Kalau bisa, di Asian Games 2014, kita bisa dapat 8 emas dan begitu seterusnya," tandasnya di gedung serbaguna Senayan.
Acara pembubaran kontingen ini juga disemarakkan oleh berbagai tarian daerah dan juga kehadiran penyanyi kondang Syahrini. Namun, yang paling ditunggu oleh para atlet pastinya, pemberian bonus yang langgsung diberikan secara simbolis oleh Menpora.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Acara dibuka dengan penyerahan bendera kontingen yang diserahkan secara estafet dari komandan kontingen MAyjen Suratman ke Rita Subowo dan terakhir kepada MEnegpora Andi Malarangeng. Penyerahan bendera ini sendiri sebagai simbol bahwa kontingen Indonesia telah resmi dibubarkan.
Dalam sambutannya, Menpora mengaku cukup puas dengan pencapaian kontingen Indonesia yang berhasil menempati posisi 15 klasemen akhir dengan empat medali emas, sembilan perak dan 13 perunggu.
"Ini prestasi yang cukup membanggakan karena kita mengalami peningkatan dari Asian Games lalu (dua emas). Namun, kita harus terus meningkatkan prestasi. Kalau bisa, di Asian Games 2014, kita bisa dapat 8 emas dan begitu seterusnya," tandasnya di gedung serbaguna Senayan.
Acara pembubaran kontingen ini juga disemarakkan oleh berbagai tarian daerah dan juga kehadiran penyanyi kondang Syahrini. Namun, yang paling ditunggu oleh para atlet pastinya, pemberian bonus yang langgsung diberikan secara simbolis oleh Menpora.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

KONI Puas Prestasi Atlet di Asian Games
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA – Asian Games 2010 telah berakhir. Meski demikian, KONI dan KOI mengaku puas dengan pencapaian prestasi atlet di Guangzhou, selama dua pekan.
- Setelah berjuang sekira dua pekan di ajang Asian Games 2010, para atlet yang mewakili kontingen Indonesia sudah kembali ke tanah air Mereka pulang dengan menggondol empat emas sembilan perak dan 13 perunggu.
Kontingen Merah Ptih menempati posisi 15 pada klasemen akhir ajang empat tahunan yang ke-16 di Guangzhou, China. Menurut ketua KONI-KOI Rita Subowo, hasil yang dicapai atlet Merah Putih cukup memuaskan.
Pasalnya, kontingen Indonesia sudah memenuhi target empat emas yang dicanangkan sebelumnya. Meski puas, namun Rita mengingatkan agar para atlet khususnya yang berprestasi agar tidak berpuas diri. Mereka harus tetap fokus berkatih untuk bisa meraih hasil lebih baik lagi di ajang SEA Games 2011 mendatang.
"Secara umum, kita cukup puas dengan pencapaian kali ini. Sebab, kita sudah membuktikan peningkatan dengan meraih empat emas (Asian Games 2006 hanya dua emas)," tutur Rita dalam acara pembubaran kontingen sekaligus pemberian bonus dan penghargaan di gedung serbaguna, Senayan, Rabu (1/12/2010).
"Sekarang kami harus bisa meningkatkan kembali prestasi. Target kami di SEA Games 2011 adalah menjadi juara umum. Marilah kita satukan tekad, kita bangkitkan lagi olahraga Indonesia. Tidak hanya di SEA Games, tapi juga di Asian Games 2014 dan Olimpiade," tandasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Kontingen Merah Ptih menempati posisi 15 pada klasemen akhir ajang empat tahunan yang ke-16 di Guangzhou, China. Menurut ketua KONI-KOI Rita Subowo, hasil yang dicapai atlet Merah Putih cukup memuaskan.
Pasalnya, kontingen Indonesia sudah memenuhi target empat emas yang dicanangkan sebelumnya. Meski puas, namun Rita mengingatkan agar para atlet khususnya yang berprestasi agar tidak berpuas diri. Mereka harus tetap fokus berkatih untuk bisa meraih hasil lebih baik lagi di ajang SEA Games 2011 mendatang.
"Secara umum, kita cukup puas dengan pencapaian kali ini. Sebab, kita sudah membuktikan peningkatan dengan meraih empat emas (Asian Games 2006 hanya dua emas)," tutur Rita dalam acara pembubaran kontingen sekaligus pemberian bonus dan penghargaan di gedung serbaguna, Senayan, Rabu (1/12/2010).
"Sekarang kami harus bisa meningkatkan kembali prestasi. Target kami di SEA Games 2011 adalah menjadi juara umum. Marilah kita satukan tekad, kita bangkitkan lagi olahraga Indonesia. Tidak hanya di SEA Games, tapi juga di Asian Games 2014 dan Olimpiade," tandasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Langganan:
Postingan (Atom)
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com
TERPOPULER COI
-
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA, Kompas.com - PB Percasi memulai program pembentukan tim inti untuk SEA Games 2011 dengan...
-
Nama Wakil Ketua Umum KOI, Muddai Madang kembali disebut-sebut Dana sosialiasi Asian Games 2018 tiap kota di at...
-
Disaksikan Ketua Umum KOI (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari, Komjen Pol (Purn) Petrus Reinhard Golose bersalaman dengan perintis, pendiri ...
-
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Catatan positif layak diberikan kepada PB PASI. Otoritas atletik Tanah Air itu dianggap telah memberika...
-
Sumber Asli -- C0I - Persib Bandung tak mau larut dalam kekecewaan pasca kalah di laga derbi Bandung, beberapa hari lalu. Maung Bandung...
-
Indonesia Pingpong League (IPL) musim 2 tahun 2025 akan menghadirkan kompetisi tingkat usia muda dengan tajuk IPL Youth selain IPL Umum yang...
-
Sumber Asli -- C0I -Segera beredar Majalah KONI Edisi V Tahun 2015. Berisi berbagai sajian menarik. Simak profil Ratu Wushu Indonesia,...