- Toni menyatakan bahwa Wakil ketum bidang organisasi KONI, anggota DPR/RI, serta perwakilan dari Kemengpora turut hadir dalam kongres luar biasa KPSI tersebut. Toni juga menilai orang-orang yang ikut di kongres PSSI adalah buatan ketua PSSI Djohar Arifin.
"Kondisi ini sudah membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Semua orang tahu jika PSSI sudah dicabut mandatnya oleh para anggota PSSI. Kongres di Palangkaraya hanyalah akal-akalan mereka saja,” tutur Toni, kepada para wartawan di sela-sela kongres KPSI, hotel Mercure, Minggu (18/3/2012).
“Kalau bisa dihitung, anggota PSSI yang sah yang ikut di Kongres paling hanya 15 orang saja. Sisanya hanya Pengrov caretaker yang tidak punya suara. Itu hanya anggota buatan Djohar saja," tambahnya.
Kongres PSSI di Palangkaraya juga menghasilkan keputusan bahwa mereka melegalkan kompetisi Indonesian Super League. Namun menurut Toni, hal tersebut sudah terlambat, dan hal itu sudah tidak berlaku lagi untuk saat ini.
"Sudah telat. Dulu kami sudah membuka ruang untuk membicarakan hal itu. Tapi PSSI tetap arogan. Mereka malah mendirikan Indonesia Premier League (IPL)," *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
"Kondisi ini sudah membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Semua orang tahu jika PSSI sudah dicabut mandatnya oleh para anggota PSSI. Kongres di Palangkaraya hanyalah akal-akalan mereka saja,” tutur Toni, kepada para wartawan di sela-sela kongres KPSI, hotel Mercure, Minggu (18/3/2012).
“Kalau bisa dihitung, anggota PSSI yang sah yang ikut di Kongres paling hanya 15 orang saja. Sisanya hanya Pengrov caretaker yang tidak punya suara. Itu hanya anggota buatan Djohar saja," tambahnya.
Kongres PSSI di Palangkaraya juga menghasilkan keputusan bahwa mereka melegalkan kompetisi Indonesian Super League. Namun menurut Toni, hal tersebut sudah terlambat, dan hal itu sudah tidak berlaku lagi untuk saat ini.
"Sudah telat. Dulu kami sudah membuka ruang untuk membicarakan hal itu. Tapi PSSI tetap arogan. Mereka malah mendirikan Indonesia Premier League (IPL)," *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================