Sumber Asli -- C0I -
Tim panahan Riau berhasil keluar sebagai juara umum pada kejuaraan
nasional (Kejurnas) panahan antar-Pusat Pendidikan Latihan Pelajar
(PPLP) se-Indonesia yang berakhir, Kamis, di Lapangan arena eks MTQ Pall
Merah Jambi.
COI (Cinta Olahraga Indonesia) Pers memproklamirkan diri menjadi satu-satunya media online yang hanya menyajikan berita Olahraga Indonesia sejak tahun 2010
Pencarian

Tampilkan postingan dengan label PPLP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PPLP. Tampilkan semua postingan
Kamis, 16 Oktober 2014
Kamis, 03 April 2014
150 atlet terjaring masuk PPLP-SKO/SMANKO Sulsel
Sumber Asli -- C0I -
Sebanyak 150 atlet
muda akan terjaring masuk Pusat Pembinaan dan Latihan pelajar (PPLP) dan
Sekolah Khusus Olahragawan/Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan
Olahraga (SKO/SMANKO) Sulsel ajaran 2104/2015.
Sabtu, 21 April 2012
PPLP > Bantuan Kemenpora Tersendat, Atlet Sumsel Beli Sendiri Peralatan Latihan
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Selatan mengharapkan peralatan latihan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, karena sarana tersebut saat ini masih minim.
- Pelatih PPLP Sumsel, Rian mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mendapatkan peralatan olahraga untuk latihan.
Namun, lanjut dia, hingga saat ini peralatan latihan tersebut belum ada realisasinya, sehingga dalam pembinaan masih menggunakan yang lama. Peralatan yang masih kurang dan belum standar itu antara lain senjata, alat pencatat dan baju, kata dia, Sabtu (21/4).
Bahkan, ada atlet yang rela berkorban dengan membeli peralatan sendiri agar bisa mengikuti pembinaan. Sehubungan itu, kata dia, pelaksanaan latihan sekarang ini pihaknya belum bisa maksimal, karena peralatan yang digunakan apa adanya.
Menurut dia, walau peralatan apa adanya, namun latihan tetap dilaksanakan setiap hari, supaya kondisi fisik atlet semakin prima hingga menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional di Riau, September 2012.
Selain itu, para atlet yang dibina mengikuti berbagai kejuaraan, supaya pelatihan dilaksanakan selama ini semakin terukur, kata dia.
Atlet PPLP Sumsel yang dibina sekarang ini ada empat orang yang dua di antaranya dipersiapkan mengikuti PON. Atlet PPLP Sumsel yang dibina itu yakni Apriansyah, Sela, Tauhid dan M Wahyu. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Namun, lanjut dia, hingga saat ini peralatan latihan tersebut belum ada realisasinya, sehingga dalam pembinaan masih menggunakan yang lama. Peralatan yang masih kurang dan belum standar itu antara lain senjata, alat pencatat dan baju, kata dia, Sabtu (21/4).
Bahkan, ada atlet yang rela berkorban dengan membeli peralatan sendiri agar bisa mengikuti pembinaan. Sehubungan itu, kata dia, pelaksanaan latihan sekarang ini pihaknya belum bisa maksimal, karena peralatan yang digunakan apa adanya.
Menurut dia, walau peralatan apa adanya, namun latihan tetap dilaksanakan setiap hari, supaya kondisi fisik atlet semakin prima hingga menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional di Riau, September 2012.
Selain itu, para atlet yang dibina mengikuti berbagai kejuaraan, supaya pelatihan dilaksanakan selama ini semakin terukur, kata dia.
Atlet PPLP Sumsel yang dibina sekarang ini ada empat orang yang dua di antaranya dipersiapkan mengikuti PON. Atlet PPLP Sumsel yang dibina itu yakni Apriansyah, Sela, Tauhid dan M Wahyu. *** ================================================ * Bila ada saran, masukan, kritik atau informasi dan kasus yang ingin diangkat dan ditulis jangan segan-segan layangan pemikiran dan informasi Anda ke email: akumemangcoi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan no hp. Trims. ================================================
Senin, 08 November 2010
Olimpiade Rio de Janeiro 2016: Lupakan PON, Incar Olimpiade 2016
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA — Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo meminta kepala dinas pemuda dan olahraga (Kadispora) di daerah-daerah agar memfokuskan diri pada pembinaan atlet usia dini. Hal tersebut bertujuan agar pada olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, pada tahun 2016 mendatang, Indonesia bisa mengoptimalkan atletnya.
- "Saya minta KONI daerah tidak lagi berfokus pada Pekan Olahraga Nasional (PON), tapi Rio de Janeiro," kata Rita di kantornya, Senin (8/11/2010).
"Bagaimana kita harus segera mewujudkan atlet andalan untuk olimpiade, sementara negara lain sudah mulai memproyeksikan atlet mudanya," lanjutnya.
Untuk itu ia berharap program pembinaan atlet usia muda, Prima Pratama, dengan melibatkan 315 atlet usia -18 tahun di 17 provinsi yang telah dimulai sejak awal November ini dapat berjalan lancar sebagai modal dasar menuju Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, dan olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, 2016.
"Kita sudah memiliki Prima Pratama di bawah koordinasi Djoko Pramono. Program ini nantinya akan dibantu oleh Diknas, PPLP, Kemenpora, dan KONI daerah," ujarnya. Ia menambahkan, paling tidak dengan adanya program ini, Indonesia bisa mengirim 100 atletnya pada Olimpiade 2016 sebagai program jangka panjang.
"Paling tidak 100 atlet mampu lolos di Olimpiade Rio de Janeiro. Sebelumnya mungkin bisa diawali dengan 60 atlet di Olimpiade London 2012," pungkasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
"Bagaimana kita harus segera mewujudkan atlet andalan untuk olimpiade, sementara negara lain sudah mulai memproyeksikan atlet mudanya," lanjutnya.
Untuk itu ia berharap program pembinaan atlet usia muda, Prima Pratama, dengan melibatkan 315 atlet usia -18 tahun di 17 provinsi yang telah dimulai sejak awal November ini dapat berjalan lancar sebagai modal dasar menuju Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, dan olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, 2016.
"Kita sudah memiliki Prima Pratama di bawah koordinasi Djoko Pramono. Program ini nantinya akan dibantu oleh Diknas, PPLP, Kemenpora, dan KONI daerah," ujarnya. Ia menambahkan, paling tidak dengan adanya program ini, Indonesia bisa mengirim 100 atletnya pada Olimpiade 2016 sebagai program jangka panjang.
"Paling tidak 100 atlet mampu lolos di Olimpiade Rio de Janeiro. Sebelumnya mungkin bisa diawali dengan 60 atlet di Olimpiade London 2012," pungkasnya.*** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Rita Subowo Minta Maksimalkan Pembinaan Atlet Muda
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo menginginkan adanya pembinaan atlet muda secara maksimal, terutama di bawah usia 18 tahun. Rita menilai, selama ini atlet-atlet muda belum memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembinaan yang benar.
- “Selama ini para atlet muda belum mendapatkan pembinaan dari Diknas (Kementerian Pendidikan Nasional) dan PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) secara maksimal, ” katanya dalam konferensi yang digelar di KONI, Jakarta, Senin (8/11).
Pembinaan ini, kata Rita, akan dikoordinasikan secara lebih terperinci melalui Program Indonesia Emas (Prima) Pratama di bawah koordinasi Djoko Pramono. “Dan program ini nantinya juga akan dibantu oleh Diknas, PPLP, Kemenpora, dan KONI Daerah,” katanya. Program ini telah dimulai dengan melibatkan 17 provinsi untuk 315 atlet.
Menurut Rita, dengan adanya pembinaan atlet muda ini diharapkan Indonesia dapat menunjukkan prestasi yang lebih baik pada Asian Games tahun 2014 nanti di Incheon, Korea. “Selain itu, kita juga mampu meningkatkan prestasi pada Olimpiade tahun 2016 nanti yang akan digelar di Rio de Janeiro,” katanya.
Rita berharap, pada even multicabang terbesar di dunia itu Indonesia bisa meloloskan setidaknya 100 atlet di Rio de Janeiro. “Diawali dengan adanya 60 atlet yang lolos kualifikasi pada Olimpiade 2012 (di London),” ujarnya.
Dalam pembinaan yang dipersiapkan untuk Prima Pratama, DKI Jakarta masih menjadi lokasi pelatihan cabang olahraga yang paling banyak, yaitu 14 cabang. Diikuti oleh wilayah lainnya di pulau Jawa yang membina lebih dari sepuluh cabang. Jawa Barat membina 13 cabang olahraga, Jawa Timur membina 11 cabang, dan Jawa Tengah membina 8 cabang.
Daerah lain yang juga terlibat antara lain DI Yogyakarta, Sumatra Utara, Riau, Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Banten, Sulawesi Utara, Maluku, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. *** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>
Pembinaan ini, kata Rita, akan dikoordinasikan secara lebih terperinci melalui Program Indonesia Emas (Prima) Pratama di bawah koordinasi Djoko Pramono. “Dan program ini nantinya juga akan dibantu oleh Diknas, PPLP, Kemenpora, dan KONI Daerah,” katanya. Program ini telah dimulai dengan melibatkan 17 provinsi untuk 315 atlet.
Menurut Rita, dengan adanya pembinaan atlet muda ini diharapkan Indonesia dapat menunjukkan prestasi yang lebih baik pada Asian Games tahun 2014 nanti di Incheon, Korea. “Selain itu, kita juga mampu meningkatkan prestasi pada Olimpiade tahun 2016 nanti yang akan digelar di Rio de Janeiro,” katanya.
Rita berharap, pada even multicabang terbesar di dunia itu Indonesia bisa meloloskan setidaknya 100 atlet di Rio de Janeiro. “Diawali dengan adanya 60 atlet yang lolos kualifikasi pada Olimpiade 2012 (di London),” ujarnya.
Dalam pembinaan yang dipersiapkan untuk Prima Pratama, DKI Jakarta masih menjadi lokasi pelatihan cabang olahraga yang paling banyak, yaitu 14 cabang. Diikuti oleh wilayah lainnya di pulau Jawa yang membina lebih dari sepuluh cabang. Jawa Barat membina 13 cabang olahraga, Jawa Timur membina 11 cabang, dan Jawa Tengah membina 8 cabang.
Daerah lain yang juga terlibat antara lain DI Yogyakarta, Sumatra Utara, Riau, Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Banten, Sulawesi Utara, Maluku, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. *** >>>>>>>>>IKUT....?RE10.000>>>>>>>>>

Selasa, 31 Agustus 2010
Kemenpora Bangun PPLP Nasional
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga berencana membangun sekolah khusus atlet yang diberi nama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) untuk tingkat nasional. Djohar Arifin Husein, Staf Ahli Kemenpora, menyatakan bahwa pendirian PPLP tingkat nasional ini ditujukan untuk menampung atlet-atlet terbaik daerah yang berpotensi menjadi anggota tim nasional.
-“Rencana membangun PPLP nasional ini merupakan bagian dari pembenahan PPLP yang sudah ada. Kami ingin nantinya para atlet-atlet muda terbaik di seluruh Indonesia yang masih bersekolah bisa berlatih di sana,” kata Djohar.
PPLP tingkat nasional, kata Djohar, sebenarnya saat ini sudah ada, yaitu di sekolah atlet Ragunan. Namun PPLP Ragunan ini sebenarnya milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu para atlet pelajar nasional yang belajar dan berlatih di sana bercampur dengan atlet DKI Jakarta.
“Selama ini PPLP tingkat nasional disertakan di sekolah atlet Ragunan. Padahal sekolah Ragunan kan milik DKI. Kami berencana punya program tersendiri untuk PPLP nasional ini,” lanjut Djohar.
Djohar mengungkapkan PPLP tingkat nasional akan dibangun di kawasan Bukit Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor. PPLP Bukit Hambalang ini, kata Djohar, akan segera dimulai pembangunannya. “Kami harapkan pada 2011 sudah selesai sehingga sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Karena PPLP Bukit Hambalang akan diisi para atlet-atlet pelajar tingkat nasional, maka para atlet itu nantinya akan diproyeksikan sebagai pelapis atlet nasional senior. Dengan demikian regenerasi atlet di Indonesia diharapkan bisa lebih cepat terjadi. “Bapak Menteri ingin PPLP nasional ini bisa menyediakan atlet-atlet muda yang diharapkan bisa menjadi atlet-atlet nasional yang sudah ada,” ungkap Djohar.
Selain berencana membangun PPLP nasional, Djohar juga mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pembenahan dalam rekruitmen siswa PPLP tingkat daerah. Selama ini ditengarai beberapa PPLP daerah tidak diisi oleh atlet-atlet pelajar terbaik di masing-masing daerah. “Pembenahan rekruitmen ini merupakan bagiandari revitalisasi PPLP di seluruh Indonesia,” katanya.***
PPLP tingkat nasional, kata Djohar, sebenarnya saat ini sudah ada, yaitu di sekolah atlet Ragunan. Namun PPLP Ragunan ini sebenarnya milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu para atlet pelajar nasional yang belajar dan berlatih di sana bercampur dengan atlet DKI Jakarta.
“Selama ini PPLP tingkat nasional disertakan di sekolah atlet Ragunan. Padahal sekolah Ragunan kan milik DKI. Kami berencana punya program tersendiri untuk PPLP nasional ini,” lanjut Djohar.
Djohar mengungkapkan PPLP tingkat nasional akan dibangun di kawasan Bukit Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor. PPLP Bukit Hambalang ini, kata Djohar, akan segera dimulai pembangunannya. “Kami harapkan pada 2011 sudah selesai sehingga sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Karena PPLP Bukit Hambalang akan diisi para atlet-atlet pelajar tingkat nasional, maka para atlet itu nantinya akan diproyeksikan sebagai pelapis atlet nasional senior. Dengan demikian regenerasi atlet di Indonesia diharapkan bisa lebih cepat terjadi. “Bapak Menteri ingin PPLP nasional ini bisa menyediakan atlet-atlet muda yang diharapkan bisa menjadi atlet-atlet nasional yang sudah ada,” ungkap Djohar.
Selain berencana membangun PPLP nasional, Djohar juga mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pembenahan dalam rekruitmen siswa PPLP tingkat daerah. Selama ini ditengarai beberapa PPLP daerah tidak diisi oleh atlet-atlet pelajar terbaik di masing-masing daerah. “Pembenahan rekruitmen ini merupakan bagiandari revitalisasi PPLP di seluruh Indonesia,” katanya.***
Jumat, 27 Agustus 2010
Rekruitmen PPLP akan Dibenahi
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta:Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga akan membenahi pola rekruitmen siswa Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) di berbagai provinsi di Indonesia. Johar Arifin, staf ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, menyatakan bahwa selama ini para atlet pelajar yang menuntut ilmu di PPLP bukan merupakan atlet terbaik. Akibatnya program pembentukan atlet melalui PPLP menghadapi ancaman kegagalan.
-
Besar Kecil Normal
Rekruitmen PPLP akan Dibenahi
Jum'at, 27 Agustus 2010 | 12:33 WIB
Besar Kecil Normal
foto
Timnas sepakbola Indonesia. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga akan membenahi pola rekruitmen siswa Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) di berbagai provinsi di Indonesia. Johar Arifin, staf ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, menyatakan bahwa selama ini para atlet pelajar yang menuntut ilmu di PPLP bukan merupakan atlet terbaik. Akibatnya program pembentukan atlet melalui PPLP menghadapi ancaman kegagalan.
“Negara sudah mengeluarkan miliaran rupiah untuk membayar gaji para atlet itu, juga untuk biaya makan, akomodasi, dan sebagainya. Tapi karena yang dipilih bukan yang terbaik, jadinya banyak yang gagal jadi atlet berprestasi. Kami akan membenahi pola rekruitmennya,” kata Johar.
Menurut Johar, salah satu kelemahan rekruitmen siswa PPLP sekarang ini adalah banyaknya siswa titipan. Seharusnya, kata Johar, siswa PPLP diisi oleh para atlet pelajar terbaik di masing-masing provinsi. Saat ini, para atlet terbaik ini seringkali tersisih oleh siswa-siswa titipan ini. “Kalau sudah begini, pemerintah mengalami kerugian yang besar. Harusnya PPLP diisi oleh atlet-atlet terbaik di daerah masing-masing,” ungkap Johar.
Untuk membenahi pola rekruitmen di PPLP di berbagai daerah di Indonesia, Johar menyatakan pihaknya akan melakukan kerja sama intensif dengan pengurus KONI daerah, pengurus cabang-cabang olahraga daerah, dan Dinas Olahraga di daerah. Para pelatih dan pemantau bakat di daerah ditugaskan untuk memberi penilaian yang obyektif dalam memilih siswa terbaik. Jadi rekruitmen siswa tidak hanya melibatkan guru dan pelatih di PPLP saja.
“Misalnya untuk cabang sepak bola, penilaiannya kan terkadang subyektif, beda dengan cabang olahraga lain yang terukur. Makanya kita akan minta pengurus provinsi dan para pelatih cabang ini memberi penilaian yang benar terhadap calon siswa PPLP,” jelas Johar.
Jika para peserta PPLP merupakan atlet-atlet terbaik di daerah masing-masing, ia yakin regenerasi atlet di Indonesia bisa berjalan lebih lancar. Sebab, para atlet-atlet yang berpotensi di PPLP daerah nantinya akan ditarik dan dibina lebih itensif di PPLP nasional, yang saat ini ada di Sekolah Atlet Ragunan, Jakarta.
***
Besar Kecil Normal
Rekruitmen PPLP akan Dibenahi
Jum'at, 27 Agustus 2010 | 12:33 WIB
Besar Kecil Normal
foto
Timnas sepakbola Indonesia. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga akan membenahi pola rekruitmen siswa Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) di berbagai provinsi di Indonesia. Johar Arifin, staf ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, menyatakan bahwa selama ini para atlet pelajar yang menuntut ilmu di PPLP bukan merupakan atlet terbaik. Akibatnya program pembentukan atlet melalui PPLP menghadapi ancaman kegagalan.
“Negara sudah mengeluarkan miliaran rupiah untuk membayar gaji para atlet itu, juga untuk biaya makan, akomodasi, dan sebagainya. Tapi karena yang dipilih bukan yang terbaik, jadinya banyak yang gagal jadi atlet berprestasi. Kami akan membenahi pola rekruitmennya,” kata Johar.
Menurut Johar, salah satu kelemahan rekruitmen siswa PPLP sekarang ini adalah banyaknya siswa titipan. Seharusnya, kata Johar, siswa PPLP diisi oleh para atlet pelajar terbaik di masing-masing provinsi. Saat ini, para atlet terbaik ini seringkali tersisih oleh siswa-siswa titipan ini. “Kalau sudah begini, pemerintah mengalami kerugian yang besar. Harusnya PPLP diisi oleh atlet-atlet terbaik di daerah masing-masing,” ungkap Johar.
Untuk membenahi pola rekruitmen di PPLP di berbagai daerah di Indonesia, Johar menyatakan pihaknya akan melakukan kerja sama intensif dengan pengurus KONI daerah, pengurus cabang-cabang olahraga daerah, dan Dinas Olahraga di daerah. Para pelatih dan pemantau bakat di daerah ditugaskan untuk memberi penilaian yang obyektif dalam memilih siswa terbaik. Jadi rekruitmen siswa tidak hanya melibatkan guru dan pelatih di PPLP saja.
“Misalnya untuk cabang sepak bola, penilaiannya kan terkadang subyektif, beda dengan cabang olahraga lain yang terukur. Makanya kita akan minta pengurus provinsi dan para pelatih cabang ini memberi penilaian yang benar terhadap calon siswa PPLP,” jelas Johar.
Jika para peserta PPLP merupakan atlet-atlet terbaik di daerah masing-masing, ia yakin regenerasi atlet di Indonesia bisa berjalan lebih lancar. Sebab, para atlet-atlet yang berpotensi di PPLP daerah nantinya akan ditarik dan dibina lebih itensif di PPLP nasional, yang saat ini ada di Sekolah Atlet Ragunan, Jakarta.
***
Rabu, 13 Januari 2010
PPLP - PPLM: Atlet Harus Sekolah
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Atlet Indonesia wajib sekolah. Ini demi menunjang masa depan bila mereka tak lagi berkarier sebagai atlet. Demikian ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Rabu (13/1/2010).
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Andi menghimbau seluruh atlet Indonesia wajib sekolah. Pihaknya pun akan memaksimalkan peran Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) serta Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) untuk memfasilitasi hal tersebut.
Dia ingin seluruh atlet tidak hanya melakukan pembinaan latihan semata, tapi mereka tetap mengikuti proses belajar untuk masa depan mereka. â€Å“Semua atlet yang menjadi penghuni PPLP dan PPLM wajib sekolah. Makanya, kita akan memaksimalkan fungsi PPLP dan PPLM di berbagai daerah untuk mewujudkan semua niat tersebut,†kata Andi.
"Saya tidak ingin mereka terlantar setelah pensiun jadi atlet. Kalau mereka punya pendidikan kan bisa menjalani karir di bidang lainnya," tambahnya.
Karena itu, pihaknya akan segera memperbaiki sarana dan prasarana PPLP dan PPLM di seluruh daerah. Andi juga meminta agar perekrutan atlet lebih diperhatikan sehingga keinginan melahirkan atlet berprestasi di tingkat nasional dan internasional terwujud.
"Kita ingin atlet yang direkrut benar-benar berkualitas sehingga pembinaan yang dilakukan tidak sia-sia. Apalagi, kita ingin kembali mengangkat prestasi olahraga Indonesia," tandasnya. (sihc/sozc)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Andi menghimbau seluruh atlet Indonesia wajib sekolah. Pihaknya pun akan memaksimalkan peran Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) serta Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) untuk memfasilitasi hal tersebut.
Dia ingin seluruh atlet tidak hanya melakukan pembinaan latihan semata, tapi mereka tetap mengikuti proses belajar untuk masa depan mereka. â€Å“Semua atlet yang menjadi penghuni PPLP dan PPLM wajib sekolah. Makanya, kita akan memaksimalkan fungsi PPLP dan PPLM di berbagai daerah untuk mewujudkan semua niat tersebut,†kata Andi.
"Saya tidak ingin mereka terlantar setelah pensiun jadi atlet. Kalau mereka punya pendidikan kan bisa menjalani karir di bidang lainnya," tambahnya.
Karena itu, pihaknya akan segera memperbaiki sarana dan prasarana PPLP dan PPLM di seluruh daerah. Andi juga meminta agar perekrutan atlet lebih diperhatikan sehingga keinginan melahirkan atlet berprestasi di tingkat nasional dan internasional terwujud.
"Kita ingin atlet yang direkrut benar-benar berkualitas sehingga pembinaan yang dilakukan tidak sia-sia. Apalagi, kita ingin kembali mengangkat prestasi olahraga Indonesia," tandasnya. (sihc/sozc)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
Menpora Minta Revitalisasi Pusat Pembinaan Pelajar dan Mahasiswa
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - BANDA ACEH - Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) di seluruh Indonesia harus dilakukan revitalisasi agar mendapat bibit atlet berprestasi.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Revitalisasi dari mulai fasilitas hingga pembinaan cabang olahraga," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng saat mengunjungi PPLM Aceh di Kampus Universitas Syahkuala, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (13/1). Dalam revitalisasi PPLP dan PPLM, Menpora mengharapkan setiap daerah harus mengembangkan cabang-cabang olahraga yang potensial. "Revitalisasi cabang olahraga di setiap daerah harus beragam," ujarnya.
Menpora mengharapkan NAD mengembangkan cabang panahan, atletik, dan pencak silat. Alasannya, Provinsi NAD memiliki atlet yang potensial di ketiga cabang olahraga tersebut. Berbeda halnya dengan Provinsi Maluku yang memiliki potensi atlet khususnya cabang tinju.
Tak hanya itu. Revitalisasi PPLP dan PPLM harus didukung sarana dan prasarana olahraga. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah NAD memiliki kolam renang yang telah direnovasi oleh Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR). Namun, karena belum melakukan serah terima dari pihak BRR, para atlet renang NAD belum bisa memanfaatkan kolam renang tersebut. "Saya berharap BRR memberi izin ke pihak KONI untuk digunakan latihan perenang Aceh," ujar Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar yang mendampingi Menpora.
Terkait hal itu, Menpora mengatakan bahwa rekontruksi Aceh pascatsunami dan konflik bukan hanya membangun gedung, sekolah, jalan, dan perumahan. "Rekonstruksi juga harus dilakukan pada bidang olahraga agar Aceh bisa berprestasi bidang olahraganya," jelasnya.
Pada saat kunjungan ke PPLP dan PPLM NAD, Menpora berharap atlet yang berstatus pelajar dan menjadi anggota PPLM harus melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. "Mereka harus memiliki masa depan dengan pendidikan yang lebih baik. Kami mengharapkan para atlet mendapat kemudahan melanjutkan pendidikan," papar Menpora. (sihc/smic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Revitalisasi dari mulai fasilitas hingga pembinaan cabang olahraga," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng saat mengunjungi PPLM Aceh di Kampus Universitas Syahkuala, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (13/1). Dalam revitalisasi PPLP dan PPLM, Menpora mengharapkan setiap daerah harus mengembangkan cabang-cabang olahraga yang potensial. "Revitalisasi cabang olahraga di setiap daerah harus beragam," ujarnya.
Menpora mengharapkan NAD mengembangkan cabang panahan, atletik, dan pencak silat. Alasannya, Provinsi NAD memiliki atlet yang potensial di ketiga cabang olahraga tersebut. Berbeda halnya dengan Provinsi Maluku yang memiliki potensi atlet khususnya cabang tinju.
Tak hanya itu. Revitalisasi PPLP dan PPLM harus didukung sarana dan prasarana olahraga. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah NAD memiliki kolam renang yang telah direnovasi oleh Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR). Namun, karena belum melakukan serah terima dari pihak BRR, para atlet renang NAD belum bisa memanfaatkan kolam renang tersebut. "Saya berharap BRR memberi izin ke pihak KONI untuk digunakan latihan perenang Aceh," ujar Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar yang mendampingi Menpora.
Terkait hal itu, Menpora mengatakan bahwa rekontruksi Aceh pascatsunami dan konflik bukan hanya membangun gedung, sekolah, jalan, dan perumahan. "Rekonstruksi juga harus dilakukan pada bidang olahraga agar Aceh bisa berprestasi bidang olahraganya," jelasnya.
Pada saat kunjungan ke PPLP dan PPLM NAD, Menpora berharap atlet yang berstatus pelajar dan menjadi anggota PPLM harus melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. "Mereka harus memiliki masa depan dengan pendidikan yang lebih baik. Kami mengharapkan para atlet mendapat kemudahan melanjutkan pendidikan," papar Menpora. (sihc/smic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
Selasa, 05 Januari 2010
Pendirian PPLP Direalisasikan Tahun Ini
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - SURABAYA - Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Jawa Timur optimis jika pendirian Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar cabang dayung bisa terealisasi tahun ini. Menurut Sekretaris Umum PODSI Jatim Nurhasan, seluruh persyaratan sudah dipenuhi PODSI Jatim. Persyaratan itu antara lain tersedianya atlet, pelatih, serta sarana dan prasarana.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Saat ini, seluruh persyaratan sudah kami penuhi. Terdapat 15 atlet dengan empat pelatih dan satu teknisi yang rencananya akan kami masukkan pada rencana pendirian Pusat Pendidikan dan Latihan (PPLP) dayung di Jatim," kata Nurhasan, Selasa (5/1/2010) di Surabaya.
Sesuai rencana, imbuh Nurhasan, PPLP dayung di Jatim akan diadakan di Malang. Di Kota Apel tersebut terdapat waduk Karangkates yang memenuhi syarat sebagai tempat berlatih. Adapun untuk asrama pelatih dan atlet akan menyewa asrama milik PT Jasa Tirta Malang.
"Seluruh peralatan sudah tersedia lengkap. U ntuk semua nomor di cabang dayung, Jatim memiliki semua perlengkapannya. Saya optimis tahun ini bisa terselenggara dan hanya menyisakan persoalan administrasi saja," ujar Nurhasan yang juga merangkap sebagai Pembantu Rektor II Universitas Negeri Surabaya itu.
Saat ini prestasi dayung Jatim sejajar dengan daerah lain, seperti Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Empat daerah inilah yang kerap bersaing di kejuaraan nasional (kejurnas) dan Pekan Olahraga Nasional. Pada kejurnas dayung di Makassar 2009, Jatim ada di peringkat dua di bawah Jabar dengan raihan tujuh medali emas.
Mengenai anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya untuk PPLP dayung, Nurhasan enggan mengungkapkan. Ia mengatakan jika persoalan anggaran masih dalam pembicaraan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim. Anggaran PPLP yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi di dapat dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Ali Saroni pernah mengungkapkan dukungannya atas rencana PODSI mendirikan PPLP dayung. Ia berharap jika persiapan pendirian PPLP agar dilakukan secara matang. Persiapan itu juga termasuk program pembinaan olahraga dayung di Jatim. (sihc/skoc)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Saat ini, seluruh persyaratan sudah kami penuhi. Terdapat 15 atlet dengan empat pelatih dan satu teknisi yang rencananya akan kami masukkan pada rencana pendirian Pusat Pendidikan dan Latihan (PPLP) dayung di Jatim," kata Nurhasan, Selasa (5/1/2010) di Surabaya.
Sesuai rencana, imbuh Nurhasan, PPLP dayung di Jatim akan diadakan di Malang. Di Kota Apel tersebut terdapat waduk Karangkates yang memenuhi syarat sebagai tempat berlatih. Adapun untuk asrama pelatih dan atlet akan menyewa asrama milik PT Jasa Tirta Malang.
"Seluruh peralatan sudah tersedia lengkap. U ntuk semua nomor di cabang dayung, Jatim memiliki semua perlengkapannya. Saya optimis tahun ini bisa terselenggara dan hanya menyisakan persoalan administrasi saja," ujar Nurhasan yang juga merangkap sebagai Pembantu Rektor II Universitas Negeri Surabaya itu.
Saat ini prestasi dayung Jatim sejajar dengan daerah lain, seperti Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Empat daerah inilah yang kerap bersaing di kejuaraan nasional (kejurnas) dan Pekan Olahraga Nasional. Pada kejurnas dayung di Makassar 2009, Jatim ada di peringkat dua di bawah Jabar dengan raihan tujuh medali emas.
Mengenai anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya untuk PPLP dayung, Nurhasan enggan mengungkapkan. Ia mengatakan jika persoalan anggaran masih dalam pembicaraan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim. Anggaran PPLP yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi di dapat dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Ali Saroni pernah mengungkapkan dukungannya atas rencana PODSI mendirikan PPLP dayung. Ia berharap jika persiapan pendirian PPLP agar dilakukan secara matang. Persiapan itu juga termasuk program pembinaan olahraga dayung di Jatim. (sihc/skoc)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
Langganan:
Postingan (Atom)
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com
TERPOPULER COI
-
Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA, Kompas.com - PB Percasi memulai program pembentukan tim inti untuk SEA Games 2011 dengan...
-
Nama Wakil Ketua Umum KOI, Muddai Madang kembali disebut-sebut Dana sosialiasi Asian Games 2018 tiap kota di at...
-
Disaksikan Ketua Umum KOI (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari, Komjen Pol (Purn) Petrus Reinhard Golose bersalaman dengan perintis, pendiri ...
-
CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Catatan positif layak diberikan kepada PB PASI. Otoritas atletik Tanah Air itu dianggap telah memberika...
-
Sumber Asli -- C0I - Persib Bandung tak mau larut dalam kekecewaan pasca kalah di laga derbi Bandung, beberapa hari lalu. Maung Bandung...
-
Indonesia Pingpong League (IPL) musim 2 tahun 2025 akan menghadirkan kompetisi tingkat usia muda dengan tajuk IPL Youth selain IPL Umum yang...
-
Sumber Asli -- C0I -Segera beredar Majalah KONI Edisi V Tahun 2015. Berisi berbagai sajian menarik. Simak profil Ratu Wushu Indonesia,...