COIGA BARU

Menu1

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label PAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PAL. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Februari 2010

ASIAN GAMES 2010: PAL tidak Risaukan Terlambatnya Pelatnas

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Terlambatnya pemusatan pelatihan atlet-atlet yang akan berlaga di Asian Games XVI/2010 Guangzhou, China, tidak akan menghambat berjalannya rencana Program Atlet Andalan (PAL).
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua PAL Setya Dharma Madjid di Jakarta, Kamis (11/2). "(Keterlambatan) itu tidak terlalu mengkhawatirkan karena PAL yakin atlet-atlet sudah berlatih secara individu," kata Dharma.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan KON/KOI, pemusatan latihan seharusnya dimulai 1 Februari lalu. Sementara itu evaluasi tahap pertama akan digelar akhir bulan ini. Namun dengan keterlambatan ini, pihaknya mengaku akan menyesuaikan jadwal program pelatihan Pengurus Besar (PB) cabang-cabang olahraga itu sendiri.

"Bisa jadi evaluasi program itu dimundurkan atau disesuaikan tergantung keadaan PB masing masing. Nanti yang menentukan atlet mana yang berangkat juga kan mereka, bukan PAL," sambung Dharma Madjid.

Setidaknya ada dua cabang olahraga yang sama sekali belum memulai pemusatan latihan yaitu loncat indah dan gulat. (sihc/smic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Jumat, 05 Februari 2010

ASIAN GAMES 2010: PAL Upayakan Standarisasi Atlet

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Program Atlet Andalan (PAL) berencana melakukan upaya untuk melakukan standarisasi seleksi yang mencakup proses latihan, kriteria penilaian, penetapan tujuan, sekaligus sistem pengukuran atlet.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Hal itu dilakukan karena kemajuan pelaksanaan pemusatan latihan nasional (pelatnas) menjelang pelaksanaan Asian Games (AG) XVI/2010 di Guangzhou, China, 12-27 November mendatang belum terlihat. Apalagi, pelaksanaan multiajang terakbar se-Asia itu tidak lama lagi. Hanya sekitar sembilan bulan.

"Proses latihan disusun menggunakan konsep manajemen prestasi sehingga dapat mencapai goal (tujuan) yang akan dicapai," ujar Ketua Umum PAL Achmad Sutjipto kepada Media Indonesia di Jakarta, Jumat (5/2).

Format yang digunakan untuk mencapai tujuan, khususnya AG, yaitu dengan menerapkan proses periodisasi. Meliputi, persiapan performa atlet yaitu antara Februari hingga April, kompetisi regional atlet (Mei-Juli), sedangkan ajang uji coba akan berlangsung pada September hingga Oktober.

"Di sini ada manajemen waktu sehingga saat atlet sudah berada pada performa puncak, mereka siap diturunkan di ajang tertentu. Untuk tahun ini, ya sudah tentu tujuannya di AG," paparnya.

Sutjipto memastikan untuk AG dan SEA Games 2011, kriteria periodisasi akan berbeda. "Meski beberapa cabang olahraga telah menetapkan atlet-atletnya namun tentu masih akan dilakukan cut off (pemangkasan), terutama yang disiapkan untuk AG."

Menanggapi pelaksanaan Program Indonesia Emas (PIE) yang dilebur menjadi satu antara PAL dan pelatnas, Sutjipto menjelaskan setiap atlet tetap berlatih di bawah pengawasan masing masing PB. "Belum banyak PB yang berlatih. Saya kira, semakin cepat keputusan pemerintah (Perpres PIE) dioperasionalkan akan semakin baik," ungkapnya.

Terkait alokasi anggaran kepada PB-PB yang tersendat, ia juga menjelaskan kebutuhan dana yang ada di PAL masih tersedia berdasarkan anggaran 2009/2010 melalui Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Untuk tes program awal kan cukup besar. Kami juga masih menunggu dari Kemenpora. Begitu keputusan sudah jelas, kami akan melakukan pemanggilan atlet dalam minggu ketiga ini," tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo meminta penggunaan istilah PIE sebaiknya menjadi Prima. "Ini lebih terdengar baik," ujarnya.

Menanggapi istilah singkatan untuk Program Indonesia Emas itu, Wakil Ketua PAL Dharma Madjid memastikan kejelasan apapun akan tertuang dalam isi Perpres nanti. "Yang penting atlet berlatih. Kan persiapan AG semakin mepet," tukas Dharma. (sihc/smic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Selasa, 26 Januari 2010

Rp 200 Milyar Disiapkan untuk Program Atlet Andalan

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA -Meski keputusan politik soal Program Atlet Andalan belum keluar, kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga menyatakan telah menyiapkan dana Rp 200 milyar untuk menjalankan pemusatan latihan para atlet-atlet PAL di tahun ini.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - “Memang masih ada masalah menyangkut keputusan soal PAL yang belum keluar. Tetapi anggaran PAL untuk tahun 2010 sebenarnya sudah disipakan sebesar Rp 200 milyar,” kata Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam.

Menurut Wafid, saat ini proses pembahasan mengenai PAL sedang berada di kantor Sekretariat Negara. Setelah pembahasan di Sekretariat Negara selesai, rancangan Keptusan Presiden itu selanjutnya akan dibahas di kantor Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat. “Kami berharap finaliasi Keputusan Presiden mengenai PAL bisa segera selesai,” ujarnya.

Akibat belum selesainya Keputusan Presiden mengenal PAL, kejelasan persiapan untuk Asian Games dipastikan akan tertunda. Namun beberapa cabang olahraga sudah mengambil inisisiatif untuk melakukan pemusatan latihan sendiri sembari menunggu keputusan soal PAL selesai.

Meski pembahasan mengenai PAL belum selesai, Wafid menggambarkan untuk persiapan Asian Games 2010, pemusatan latihan akan di bawah satu koordinasi melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Wafid bahkan menegaskan KONI juga termasuk salah satu pihak yang membuat konsep tentang Keputusan Presiden mengenai PAL.

Dalam beberapa pernyataan sebelumnya Menegpora, Andi Alifian Mallarangeng memang mengatakan bahwa KONI akan memegang kendali penuh atas pemusatan cabang-cabang olahraga di Indonesia. Namun Andi juga menyatakan PAL tetap akan dipertahankan.

Hanya saja jika di masa Adhiyaksa Dault,PAL langsung berada dibawah Kantor Menegpora, sekarang PAL akan berada di bawah KONI. Pra pengurus PAL sendiri, Selasa (26/1) mengadakan rapat koordinasi dengan para pengurus berbagai cabang olahraga.

“Isi rapatnya membahas tentang koordinasi dengan berbagai pengurus cabang olahraga dan soal rencana pemusatan latihan ke depan,” kata Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia, Alamsyah ang ikut dalam rapat tersebut. (sihc/stic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Rabu, 16 Desember 2009

SEA GAMES: Indonesia Tetap Optimistis Masuk Tiga Besar

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - VIENTIANIE - Ketua Umum Program Atlet Andalan (PAL) Achmad Sutjipto tetap optimistis Indonesia bisa finis di posisi ketiga pada multiajang SEA Games XXV Laos 2009. Hal itu ditegaskannya, Rabu (16/12). Menurutnya kalau posisi empat besar sudah pasti.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Ini bukan aspirasi tapi perjuangan. Dan ini perintah Presiden yang merupakan aspirasi rakyat. Jadi kita harus optimistis," tegas Sutjipto.

Namun, ia tidak mau merinci lebih detil dari mana saja emas tambahan yang bisa didulang pada hari-hari tersisa. "Kita lihat saja nanti. Yang pasti kalau untuk peringkat empat sudah jelas. Dan kita akan berjuang untuk mendapat peringkat ketiga. Fight till the end," tandas Sutjipto. (sihc/smic)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Kamis, 19 November 2009

PAL: Pemerintah Harus Tetap Menangani

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Guru Besar Olahraga dari Universitas Negeri Surabaya (UNS) Prof dr Hari Setiono mengusulkan pemerintah tetap ikut terlibat dalam pembinaan dengan menangani Program Atlet Andalan (PAL). Hanya saja, ia meminta perlu penyempurnaan sehingga misi untuk mengangkat prestasi olahraga Indonesia bisa tercapai.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Pernyataan ini diungkapkannya dalam acara penyerahan peralatan laboratorium Iptek olahraga yang dilakukan Menpora Andi Alifian Mallarangeng kepada 33 universitas dan PPITKON DKI Jakarta di kantor Kemenpora Jakarta , Kamis (19/11).

“Keterlibatan pemerintah dalam pembinaan olahraga dengan membentuk PAL tidak melanggar Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005. Hanya saja perlu lebih disempurnakan dan melibatkan universitas yang selama ini mendapat bantuan peralatan dari Kemenpora untuk melakukan pemeriksaan dan analisa,” ujarnya.

Hari Setiono yang juga mantan Deputi V Bidang Prestasi dan Iptek Olahraga Kemenpora mengingatkan Menpora agar tidak menyerahkan penanganan PAL kepada KONI/KOI. Hal ini berdasarkan hasil perolehan medali usai Indonesia merebut gelar juara umum pada SEA Games 1997.

“Ketika penanganan sepenuhnya diserahkan kepada KONI/KOI baik itu masalah pelatnas dan dana hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Terakhir, perolehan medali pada SEA Games Manila 2005 kurang dari 10 persen seperti yang telah dijanjikan KONI/KOI. Makanya, kita melahirkan PAL dengan tujuan untuk mempercepat prestasi olahraga Indonesia,” ungkap Hari yang memperlihatkan paparan grafik penurunan medali Indonesia sejak SEA Games 1997 hingga 2007 di hadapan Menpora dan utusan dari Universitas.

Dalam kesempatan itu, Hari Setiono juga memberikan masukan tentang perlunya keterlibatan berbagai departemen untuk mendukung pembinaan usia dini maupun sekolah olahraga dan PPLP. “Peran berbagai departemen seperti Depdiknas, Depdagri dan Menko Kesra sangat dibutuhkan. Tanpa ada peran itu mustahil Kemenpora bisa menjalankannya dengan mulus,” ungkapnya.

Menjawab usulan tersebut, Andi Mallarangeng menyatakan dirinya tetap menempatkan KONI/KOI berada di barisan depan sementara pemerintah di belakang dan tugasnya hanya mengawasi.

“Saya tetap menempatkan KONI/KOI berada di barisan depan dalam masalah pembinaan olahraga prestasi dengan syarat harus memiliki akuntabilitas keuangan dan kinerja. Pemerintah hanya bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan,” jelas Andi sembari menyebut masalah PAL sudah selesai. (ssko)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Jumat, 23 Oktober 2009

PAL: Andi Mallarangeng Belum Bersikap

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah berganti. Menpora kini dijabat Andi Mallarangeng. Selain menumbuhkan harapan, pergantian tersebut memunculkan pertanyaan. Terutama menyangkut kelangsungan program-program yang dijalankan Menpora sebelumnya, Adhyaksa Dault.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Salah satu program yang menjadi pertanyaan akan kelangsungannya adalah Program Atlet Andalan (PAL). Apalagi, digulirkannya PAL menimbulkan polemik, terutama program, PAL juga mengayomi atlet-atlet utama. Sebab, program itu berbenturan dengan pelatnas yang berada di bawah payung KONI/KOI.

"Saya akan membicarakan ini terlebih dahulu dengan teman-teman di Kemenpora, KONI/KOI, dan PB (pengurus besar cabang olahraga, Red) sebelum mengambil sikap," ujar Andi di hadapan para wartawan kemarin (22/10).

Menurut dia, hal terpenting adalah bagaimana nanti prestasi olahraga semakin maju. Karena itu, dia ingin mendengarkan masukan dari berbagai pihak terlebih dahulu, termasuk dalam menyikapi kelanjutan PAL.

"Segala sesuatu memang akan kami bahas terlebih dahulu. Apalagi, Pak Andi kan masih baru dilantik. Yang jelas untuk saat ini, para atlet PAL telah dikembalikan ke induk olahraga masing-masing," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharam.

Dia menambahkan, pengembalian atlet ke induk olahraga masing-masing dilakukan pada pekan lalu. Itu tidak disebabkan masa jabatan Adhyaksa habis.

Wafid menyebutkan, hal itu dijalankan demi memudahkan persiapan akhir kontingen Indonesia ke SEA Games XXV di Laos. "Semuanya telah dikembalikan ke PB. Nanti setelah SEA Games XXV, tentu akan kami panggil lagi untuk menjalani PAL," tutur Wafid.

Hanya, Wafid menambahkan bahwa untuk kepastiannya, dirinya menunggu kebijakan Menpora. "Yang jelas, atlet yang ke SEA Games XXV sudah masuk kontingen lewat PB. Kami juga telah mengembalikan atlet madya dan pratama. Namun, kami tetap memfasilitasi mereka," paparnya. (sjpci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Selasa, 20 Oktober 2009

Banyak Berharap PAL Tetap Dilanjutkan

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault meminta Andi Alfian Mallarangeng yang bakal menggantikan posisinya dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II melanjutkan Program Atlet Andalan (PAL) yang telah dirintisnya. Pasalnya, dengan program tersebut prestasi olahraga Indonesia bisa ditingkatkan dan keinginan untuk merebut kembali gelar juara umum bisa terwujud pada saat menjadi tuan rumah pada SEA Games 2011.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Saya sih berharap PAL tetap dilanjutkan sehingga keinginan untuk merebut gelar juara umum SEA Games 2011 bisa terwujud," kata Adhyaksa dalam acara pertemuan dengan seluruh staf dan karyawan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Wisma Kemenpora, kemarin.
Ia juga mengungkapkan juru bicara Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono itu sudah menghubunginya untuk meminta penjelasan baik mengenai kepemudaan maupun olahraga. "Saya sudah diminta untuk memberikan masukan mengenai olahraga dan pemuda," tegasnya.
Mantan Ketua Umum KNPI ini mengaku menerima keputusan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang tidak mengikutsertakan dirinya dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Tidak ada masalah saya tidak ditunjuk lagi menjadi menteri. Saya sangat menghormati keputusan pak Presiden menunjuk Andi Malarangeng sebagai pengganti saya," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PB ISSI, Fanny Tanjung berharap menpora terpilih bisa melanjutkan upaya yang telah direalisasi Adhyaksa Daul di antaranya adanya bonus, jatah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pemberian rumah bagi atlet berprestasi. "Kita sih berharap apa yang sudah direalisasikan bisa dilanjutkan," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Prestasi dan Iptek Olahraga Kemenpora, Tunas Dwi yanto mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan penambahan bonus bagi peraih medali emas SEA Games Laos 2009. Semua bonus bagi peraih medali emas senilai Rp200 juta. "Kita akan mengupayakan bonus medali emas SEA Games Laos lebih besar dari sebelumnya," katanya tanpa menyebut jumlah yang pasti.
Kontingen Merah Putih yang berkekuatan 250 atlet bertekad untuk bisa menempati posisi tiga besar di Laos. Dari jumlah itu sebanyak 149 atlet PAL diprediksikan bakal mampu meraup 50 medali emas dan 60 perak. "Prediksi kita dari 149 atlet PAL bisa meraup 50 emas dan 60 perak," kata Komandan PAL, Achmad Soetjipto. (ssko)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Siapa Pun Menegporanya, PAL Harus Jalan Terus

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Pelatih angkat besi nasional Lukman mengatakan, Program Atlet Andalan (PAL) yang dicetuskan Mennegpora Adhyaksa Dault harus berjalan hingga lima tahun ke depan siapapun Menegporanya. "Bila berhenti di tengah jalan, maka sangat disayangkan. Meski nantinya Mennegpora sudah digantikan figur baru seperti Andi Malarangeng, PAL seyogianya jalan terus," tegas Lukman di Jakarta, Senin.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Apalagi, katanya, SEA Games yang akan digelar Desember 2009 semakin dekat. Begitu juga dengan Asian Games di China tahun 2010 dan saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games XXVI Jakarta tahun 2011.

Bila PAL dibubarkan karena Mennegpora berganti, maka cabang-cabang yang atletnya ditempa di PAL akan bagaikan "ayam kehilangan induk" sekalipun nantinya mereka dikembalikan lagi kepada KONI/KOI untuk masuk Pelatnas SEA Games.

PAL yang diprakarsai Adhyaksa Dault sudah bagus, namun bagaimana ke depannya bisa bekerja sama dengan KONI/KOI. Bila dua unsur olah raga itu bisa bersatu dalam memajukan prestasi atlet, maka akan berjalan dengan lancar.

Karena 22 cabang olah raga yang akan dikirim ke SEA Games XXV Laos, 15 cabang di antaranya datang dari atlet yang ditempa di PAL, seperti renang, tenis meja, tenis, bulu tangkis, angkat besi, menembak, panahan, balap sepeda, bola voli (indoor maupun bola voli pantai), judo, silat, wushu, tinju, taekwondo, dan karate.

Dengan begitu atlet dari 15 cabang yang ditempa dalam PAL akan terganggu bila tiba-tiba dilebur ke Pelatnas.

Pasalnya, para atlet tersebut sudah terbiasa mandiri melakukan latihan di daerahnya masing-masing, tanpa ada sesuatu yang dikhawatirkan seperti sekolah dan pekerjaannya. (saci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Menegpora Baru Harus Teruskan PAL

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - MEDAN - Mennegpora terpilih pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II harus mampu mengangkat berbagai prestasi olah raga dan memajukan pemuda di Indonesia. Untuk itu, menteri yang baru diharapkan dapat meneruskan program kerja yang telah dijalankan menteri sebelumnya, misalnya pembinaan atlet andalan (PAL) dan lainnya.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - "Atlet PAL itu merupakan aset bangsa, kedepan mereka itu diharapkan bisa berbicara di tingkat dunia," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unimed, Prof Dr Agung Sunarno, MA, di Medan, Selasa.

Dia menegaskan, meningkatkan olah raga dan kepemudaan di negeri ini harus benar-benar dapat diwujudkan. "Ini merupakan kontrak politik yang telah disepakati dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Menurut dia, menteri yang baru itu nantinya harus mencurahkan sepenuhnya program kerjanya untuk memajukan olah raga dan kepemudaan. Program tersebut harus dapat dilaksanakan. "Kegiatan olah raga di negeri ini harus bisa berkiprah lagi seperti kemajuan yang pernah dicapai di era 60-an, misalnya olah raga sepak bola, bulu tangkis, gulat dan lainnya," katanya.

Cabang olah raga ini harus bisa berbicara lagi di tingkat dunia, Olimpiade dan Asia dan tidak seperti yang terjadi saat ini mengalami kemerosotan dan jauh tertinggal.

"Olah raga sepak bola dan bulu tangkis harus kembali meraih kejayaannya dan ini merupakan tugas dan tanggungjawab Mennegpora yang baru," kata Sunarno yang juga Wakil Ketua KONI Sumut.

Dia mengatakan, dalam meningkatkan prestasi olah raga memang butuh waktu dan perlu pembinaan secara intensif terhadap atlet-atlet yang berprestasi baik yang terdapat di pusat maupun di daerah.

Pembinaan berupa latihan terhadap atlet masa depan bangsa dan negara ini juga perlu dilakukan dengan pengiriman mereka berlatih ke luar negeri.

Dengan program tersebut, diyakini prestasi olah raga di Indonesia akan semakin meningkat, sesuai dengan cita-cita bersama rakyat Indonesia, katanya.

"Kita tidak ingin lagi mendengar pebulutangkis Indonesia dikalahkan China, padahal dulunya pemain negeri `tirai bambu` itu belajarnya di negara ini,"ujar Sunarno.

Ditanya mengenai calon Mennegpora yang disebut-sebut adalah Andi Malarageng juru bicara Presiden Yudhoyono, Sunarno mengatakan, siapa pun yang terpilih jadi menteri yang mengurus olah raga dan kepemudaaan itu, tetap disambut baik.

"Siapa pun menteri yang dipilih Presiden Yudhoyono akan tetap didukung, karena beliau telah dipercaya oleh rakyat," katanya. (saci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Senin, 19 Oktober 2009

PAL: Jamin Uang Negara Kembali

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Manajemen Program Atlet Andalan (PAL) menjamin jika alokasi dana Rp100 miliar tidak habis untuk membiayai PAL akan dikembalikan kepada pemerintah dan tidak diperuntukkan hal lain. "Kalau memang dananya tidak sampai Rp100 miliar secara otomatis dana itu akan kembali ke negara karena keuangan sepenuhnya dipegang pihak kemenpora. Tidak seperti dulu dimana dana kebutuhan langsung dipasok kepada yang menjalankan persiapan untuk menghadapi multi event seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," kata Setiya Dharma Madjid selaku Wakil Ketua PAL di Jakarta, kemarin.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Pemerintah dalam hal ini Kemenpora mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar/tahun untuk membiayai PAL yang mempersiapkan 18 cabang olahraga SEA Games Laos dan 5 cabang non SEA Games Laos 2009. Hingga Nopember 2009, PAL baru menghabiskan dana sekitar Rp51 miliar. Namun, kata Setia Dharma Madjid, masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk tagihan pembelian peralatan dan biaya 20kali uji coba ke luar negeri.

"Yang pasti, dana yang dikeluarkan itu tidak akan melebihi Rp100 miliar. Itu kami jamin. Dan, kami akan mempertanggung jawabkanya secara transparan," tegasnya.

"Kita baru menghabiskan dana Rp51 miliar. Berarti 51 persen dari alokasi dana sebesar Rp100 miliar yang dianggarkan pemerintah," kata Komandan PAL, Achmad Soetipto.

Atlet Diserahkan ke Pengurus Cabor

Dalam kesempatan itu, Achmad Soetjipyto menyerahkan para atlet yang tergabung dalam Program Atlet Andalan (PAL), Jumat (16/10), ke masing-masing pengurus cabang olahraga. Mereka yang berjumlah 159 atlet dan akan mengikuti 119 nomor tanding diharapkan akan memperoleh 49 emas, 65 perak dan enam perunggu di SEA Games Laos, Desember mendatang. "Saya optimis, walaupun ini hanya prediksi, tapi target kita tidak akan meleset jauh," ujarnya.

Penyerahan atlet ke induk organisasi cabang olahraga terkait dengan persiapan akhir pembentukan Kontingen SEA Games XXV Laos tahun 2009. Selanjutnya atlet binaan PAL itu disatukan dengan atlet pelatnas bentukan KONI untuk menjadi satu kontingen Indonesia untuk berjuang merebut posisi peringkat tiga.

Sutjipto mengharapkan para atlet yang telah dibina agar seluruhnya dimasukkan ke tim SEA Games. Sebab mereka telah melampaui berbagai tahapan latihan yang ketat. Atletnya dinilai telah memiliki tingkat kemampuan dan daya tanding memadahi dan layak untuk diusulkan oleh Induk organisasi sebagai anggota kontingen nasional.

Kelayakan para atlet itu skuad andalan tersebut juga telah dilengkapi dengan data-data kualitatif dan komponen-komponen dominan yang diprediksi meraih medali. Pihaknya juga telah mempunyai data penguat, performance profile; tinjauan terhadap hasil try out; dan prosentasi peningkatan performa melalui delapan faktor prestasi, fisik, teknik, psikologi, recovery, nutrisi, precooling, hidration dan tapering.

"Dan ini hanya prediksi, kemungkinan justru bisa bertambah dari yang perak ke emas. Tapi kalau berkurang justru kecil," tambahnya.

Menpora Adhyaksa Dault menambahkan, pihaknya membentuk PAL tidak bermaksud ikut campur. Pengurus cabang olahraga yang nantinya berhak apakah atlet binaan PAL tersebut akan dijadikan tim inti kontingen SEA Games atau pengurus cabang olahraga mempunyai pilihan atlet lain.
"Ini seluruhnya tanggungjawab pengurus cabang olahraga untuk mendaftarkan ke Komite Olimpiade Indonesia yang akan mengirimkan atlet ke SEA Games," tandasnya. (ssko)

Atlet yang Diprediksi Raih Medali di SEA Games :
No Cabor Jumlah Atlet No Tanding Proyeksi Medali
1 Atletik 31 27 9 emas 18 perak
2 Renang 7 5 3 emas 2 perak
3 Balap sepeda 17 8 6 emas 2 perak
4 Angkat Besi 8 8 4 emas 4 perak
5 Fin Swiming 5 5 1 emas 4 perak
6 Panahan 10 9 3 emas 6 perak
7 Menembak 6 6 1 emas 5 perak
8 Biliar 4 4 2 emas 2 perak
9 Loncat Indah 5 4 2 emas 3 perak
10 Judo 5 5 2 emas 3 perak
11 Tinju 8 8 1 emas 2 perak
12 Taekwondo 3 3 2 emas 1 perak
13 Pencaksilat 5 5 4 emas 1 perak
14 Gulat 4 4 1 emas 3 perak
15 Wushu 8 8 4 emas 2 perak
16 Bola Voli 24 2 1 emas 1 perak
17 Tenis Meja 4 3 3 perak
18 Tenis 5 5 2 emas 3 perak

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Rabu, 14 Oktober 2009

SEA GAMES: Komandan Pelatnas Belum 100 Persen

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pelatnas SEA Games sedikit bernapas lega. Mereka mulai mendapatkan titik terang mengenai permasalahan berapa besar jumlah atlet, dana keberangkatan, hingga kalkulasi peluang Merah Putih meraih medali.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Komandan Pelatnas SEA Games Djoko Pramono mengatakan, permasalahan satu persatu mulai teratasi. Jumlah atlet Indonesia misalnya, pihaknya sudah mendapatkan kepastian jika Merah Putih akan diperkuat sebanyak 329 atlet.

Pihaknya juga membeberkan jika Indonesia akan diperkuat 97 pelatih, yakni 62 pelatih dibiayai pemerintah dan sisanya sebanyak 35 orang dibiayai pengurus cabang olahraga (cabor). Sedangkan manajer terdiri dari 25 orang, jadi total Kontingen Indonesia sebanyak 483 orang.

"Kami sebenarnya akan memberangkatkan sebanyak 250 atlet berdasarkan kesepakatan dan dana yang kami miliki sebelumnya. Tapi, karena banyaknya keinginan dari pengurus cabor untuk mengeluarkan dana sendiri. Kami pun akhirnya memutuskan penambahan atlet," ujar Djoko kepada, Rabu (14/10/2009).

Meski demikian, pihaknya belum 100 persen mendapatkan nama atlet yang akan bertarung di Laos. Apalagi, beberapa cabor masih menjalani seleksi nasional (seleknas) untuk menentukan atlet terbaik mereka.

Djoko membenarkan jika cabor seperti karate, loncat indah, tinju masih menjalani try out. Dia berharap pengurus cabor akan memberikan daftar nama atletnya paling lambat, Kamis (22/10/2009).

Dia masih memberikan tenggat waktu tambahan itu meski Kontingen Indonesia akan diresmikan pada Senin (19/10/2009). "Sepertinya tak ada masalah asal jangan sampai lebih dari 22 Oktober, karena saya akan mengirimkan daftar atlet Indonesia terakhir pada 26 Oktober ini," cetusnya.

Pihaknya juga membahas mengenai peluang atlet Indonesia meraih medali, yakni menargetkan memperoleh 45-48 medali emas. Pernyataan itu tentunya lebih sedikit ketimbang pemberian target dari Program Atlet Andalan (PAL) yang mencanangkan meraih 54 emas, 38 perak, 3 perunggu di Laos.

"Jika ingin merebut medali emas 50-60, maka harus ada penambahan jumlah emas yang diperebutkan sebesar 30 persen. Padahal, medali emas hanya akan memperebutkan 398 keping," ungkapnya.(sihc/sozc)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

SEA GAMES: Kekuatan Indonesia Kalah Mentereng

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Kontingen Indonesia pada SEA Games XXV/2009 akan semakin gemuk. Namun, hal tersebut bukan jaminan bahwa target menembus posisi tiga besar lebih mudah digapai. Sebab, para rival ternyata akan menurunkan kekuatan yang jauh lebih besar.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - KON/KOI telah menentukan 329 atlet sebagai jumlah yang diresmikan dalam pengukuhan kontingen Indonesia proyeksi SEA Games XXV pada 19 Oktober nanti. Angka tersebut merupakan revisi besaran kontingen sebelumnya yang berjumlah 250 atlet. Hal itu dimungkinkan setelah beberapa induk organisasi olahraga bersedia menanggung biaya sendiri.

Ternyata, penambahan kekuatan oleh kontingen Indonesia kalah mentereng dengan para rival. "Berdasar informasi yang telah saya dapat, negera pesaing Indonesia mengirim atlet cukup besar. Jadi, tugas kita tetap tidak mudah," tutur Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo kemarin (13/10).

Rita lantas membeberkan data yang didapat. Menurut dia, juara umum SEA Games XXIV Thailand bakal memberangkatkan sekitar seribu atlet. Vietnam yang sebelumnya menempati posisi ketiga disebut Rita akan mengirimkan 800 atlet.

Bahkan, tuan rumah Laos yang menempati urutan kedelapan pada SEA Games dua tahun lalu juga bakal menurunkan 800 atlet. "Melihat hal itu, tentu tugas Indonesia tidak mudah. Namun, kita tetap harus optimistis bisa mewujudkan target masuk tiga besar," ujar dia.

Hanya, untuk bisa mewujudkan target tersebut, KON/KOI belum mengalkulasi ulang medali yang harus diraih. Sebelumnya, KON/KOI menargetkan 46 medali emas jika berangkat dengan 155 atlet.

Namun, beban itu dinaikkan oleh pemerintah seiring dengan tambahan dana Rp 5 miliar. Pemerintah meminta kontingen Indonesia bisa membawa pulang 60 medali emas. Sebab, dengan tambahan tersebut, Indonesia dapat memberangkatkan 250 atlet.

Nah, kini jumlah atlet Indonesia yang dikirim bertambah menjadi 329. Tentu, dengan penambahan itu, kalkulasi raihan medali Indonesia seharusnya bertambah. "Kami masih mengalkulasi. Saat pengukuhan kontingen 19 Oktober nanti, semuanya mungkin sudah jelas," tutur dia.

Sementara itu, kemarin KON/KOI mendapat talih asih dari pengelola Gelora Bung Karno Rp 500 juta. Dana tersebut dimaksudkan sebagai uang bonus untuk atlet yang mampu menyumbangkan medali di Asian Martial Arts Games dan Asian Youth Games. (sjpcid)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Minggu, 11 Oktober 2009

Adhyaksa : Olahraga Jangan Dipolitisasi

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault meminta semua pihak untuk tidak mempolitisir olahraga. Pasalnya, ia merasa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja terus memojokkan dirinya di akhir Kabinet Indonesia Bersatu.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ”Olahraga itu jangan dipolitisir. Saya hanya berharap, yang menggantikan saya sebagai menteri pemuda dan olahraga, sudah punya landasan hukum berupa Undang-Undang dan sistem yang terkait dengan pelaksanaan Undang-Undang tersebut,” papar Adhyaksa Dault, Kamis (8/10), saat berbincang-bincang dengan wartawan untuk menjelaskan mengenai masa depan olahraga nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa Dault juga mengungkapkan bahwa dirinya hanya melaksanakan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004 untuk membenahi dan membangun olahraga nasional.

”Pada waktu itu, pak SBY minta pada saya untuk membangkitkan kembali prestasi olahraga nasional, karena Presiden menilai ada yang salah dalam sistem pembinaan olahraga nasional,” ujarnya.

Amanah tersebut, lanjutnya, kemudian ditindaklanjuti dengan lahirnya Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No.3 tahun 2005, dimana dalam undang-undang tersebut antara lain tertuang mengenai kesejahteraan atlet dan juga keharusan membuat sistem pembinaan olahraga nasional. ”Undang-Undang ini merupakan dasar hukum dan masa depan olahraga nasional,” ujarnya.

Sebagai contoh, lanjutnya, Program Atlet Andalan (PAL) adalah solusi agar prestasi olahraga meningkat kembali di multi event SEA Games, Asian Games dan Olimpiade, yang sebetulnya program ini mengadopsi program yang telah dilaksanakan oleh banyak negara Asia dan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Australia dan negara lainnya. ”Pemerintah negara-negara tersebut, yang menangani langsung pembinaan olahraga nasionalnya. Australia misalnya melalui program Australia Institute of Sport mampu menembus lima besar Olimpiade Beijing,” paparnya.

Ditegaskan Adhyaksa, pemerintah saat ini tidak menginginkan lagi adanya sistem Pelatnas yang hanya berjalan pada saat menghadapi multi event yakni enam bulan sebelumnya. ”Pulang dari SEA Games, atlet dikembalikan lagi ke daerahnya, tanpa diberikan pembinaan yang benar. Mereka dipanggil lagi pada saat menghadapi multi event berikutnya. Ini namanya tiba massa, tiba akal. Kalau di PAL, jenjang pembinaan berlanjut setelah mereka pulang dari SEA Games,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa juga meluruskan apa yang tidak boleh menurut Olympic Chartered. Intervensi pemerintah yang tidak diperbolehkan yakni apabila mencampuri tugas dan wewenang NOC atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Selama ini, kata Adhyaksa, pihaknya tidak pernah mengintervensi tugas dan fungsi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

”Kita harus bisa membedakan KOI dan KONI adalah dua badan yang berbeda. KOI tugasnya ke luar yakni mendaftarkan nama atlet yang ikut multi event serta hal-hal lain yang berkaitan dengan peraturan baru cabang-cabang olahraga. Sedangkan KONI mengkoodinir pembinaan atlet yang dilaksanakan oleh Induk Organisasi Cabang Olahraga (PB/PP) untuk kemudian diusulkan dikirim mengikuti multi event,” tuturnya.

Mengenai anggaran pembinaan, ia menyebut pemerintah langsung menyerahkan kepada PB/PP sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara. ”Anggaran negara hanya diberikan untuk pembinaan atlet serta pengadaan sarana dan prasarana. Dan tidak untuk gaji pengurus,” ujarnya.

Demikian halnya dengan tidak dibenarkannya lagi rangkap jabatan Gubernur sebagai Ketua KONI daerah, sebagaimana diatur dalam UU SKN tahun 2005, Menegpora menjelaskan bahwa hal tersebut untuk menghindari fungsi ganda dari penggunaan anggaran negara. ”Hampir di sebagian besar gubernur, tidak lagi menjadi ketua KONI, misalnya Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Hasilnya mereka bisa mencari biaya untuk pembinaan atletnya,” tuturnya.

Karena itu, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault akan memanggil Ketua Umum Rita Subowo dan jajarannya, pada Senin (12/9). Mereka diminta untuk menjelaskan masalah teguran IOC dan Perpres Program Atlet Andalan (PAL) yang diprakarsai Kantor Kemenegpora.

”Saya akan meminta penjelasan secara detail baik mengenai surat IOC maupun Perpres PAL. Jadi, semua persoalan bisa jelas. Terus terang, saya tidak mau lagi ada dusta di antara kita,” tegas Adhyaksa.

Menurut Adhyaksa, KONI Pusat dalam pertemuan dengan Deputi Bidang Prestasi dan Iptek Olahraga Kemenpora, Tunas Dwiyanto, baru lalu, menyebut PAL sebagai program pembinaan yang cukup bagus. Tetapi, KONI Pusat meminta menangani PAL yang menggunakan high performance programme itu. ”Kalau kantor Kemenegpora yang menangani PAL, saya jamin kita bisa juara umum pada saat kita tuan rumah SEA Games 2011. Tapi, jika dalam pertemuan itu mereka menginginkan mengelola PAL harus ada jaminan prestasi tersebut,” paparnya. (ssko)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Jumat, 09 Oktober 2009

Tuntaskan Penghambat Olahraga Nasional

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault akan kembali mengajak pihak Menkokesra serta Komite Olahraga Nasional dan Komite Olimpiade Indonesia KON-KOI untuk duduk bersama membahas tuntas mengenai berbagai permasalahan yang menghambat pembinaan olahraga nasional.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Tertunda-tundanya Peraturan Presiden tentang PAL di Mensekab, Surat dari Komite Olimpiade Internasional IOC masalah rangkap jabatan yang masih dihalalkan KONI Pusat serta Keikutsertaan Indonesia ke SEA Games Laos, akan menjadi bahasan penting dalam pertemuan bersama antara pihak Menegpora, Menkokesra serta KON-KOI yang direncanakan berlangsung tanggal 12 Oktiber nanti.

Hal tersebut diungkapkan Menegpora Adhyaksa Dault, di Kantor Kemenegpora Senayan Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa juga meluruskan tentang surat dari Komite Olimpiade Internasional IOC bahwa bahwa surat tersebut bukan surat teguran hanya pemberitahuan yang didapatkan IOC dari pemberitaan media di Indonesia.

Pemerintah tidak akan mendapat teguran atau sangsi dari IOC karena selama ini pemerintah tidak pernah ikut campur tangan soal wewenang Komite Olimpaide Indonesia KOI sesuai dengan Olympic Chartered.

Mengenai Program Atlet Andalan Lanjutan PAL menurut Adhyaksa tidak perlu dipertentangkan lagi karena semua negara sudah melakukan High Perormance Program ini sudah lama dan pemerintah dinegara yg bersangkutan memang terlibat didalamnya.

Sedangkan mengenai kepengurusan olahraga sesuai yang diatur dalam UU SKN pemerintah hanya memberikan rambu-rambu hukum bahwa UU SKN melarang adanya jabatan rangkap, hal ini diantaranya dilakukan untuk menghindari celah indikasi korupsi dari KPK yaitu bagi Gubernur atau bupati yg melakukan jabatan rangkap sebagai Ketua KONI Daerah.

Sedangkan mengenai anggaran pembinaan bagi cabang olahraga yang selama ini melalui KONI Pusat, Adhyaksa menjelaskan bahwa pemerintah saat ini langsung menyerahkan kepada PB/PP sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara. (sp3rric)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Jangan Mencampurbaurkan Olahraga Dengan Politik

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault meminta semua pihak untuk tidak mencampur-baurkan olahraga dengan masalah politik. Menegpora Adhyaksa Dault mulai risih dengan pihak-pihak tertentu yang belakangan dianggapnya sering muncul pemberitaan di media yang cenderung mencampurbaurkan masalah olahraga dengan masalah politik. Hal tersebut diungkapkan Adhyaksa Dault di kantor Kemengpora Jakarta.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Adhyaksa merasa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja terus memojokkan dirinya di akhir Kabinet Indonesia Bersatu, sementara pihak yang memojokkan itu tidak mengerti benar tentang olahraga, karenanya Adhyaksa meminta semua pihak untuk tidak mempolitisir olahraga, dan mencampur baurkan olahraga dengan politik.

Adhyaksa Dault juga mengatakan, dirinya hanya berharap, yang menggantikan ia sebagai menpora nanti, sudah mempunyai landasan hukum kuat mengenai pembinaan olahraga Indonesia dan karena itulah juga pihaknya membuat Undang-Undang Sistem Keolahragaan nasional SKN serta sistem pembinaan olahraga prestasi jangka panjang yang terkait dengan pelaksanaan Undang-Undang tersebut.

Undang-Undang SKN yang didalammnya tertuang mengenai 4 masalah pokok olahraga yaitu, atlet yang didalamnya tercakup pelatihan, pembinaan dan kesejahteraan, sarana prasarana olahraga, kompetisi serta mengenai kepengurusan bidang keolahragaan merupakan dasar hukum dan masa depan olahraga nasional.

Tentang kepengurusan olahraga ia mengambil contoh jabatan rangkap oleh gubernur/bupati, sebagai Ketua KONI Daerah yg masih dihalalkan oleh pengurus KONI Pusat , padahal ini dilakukan untuk menghindari celah indikasi korupsi dari KPK. (sp3rric)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

SEA GAMES: Indonesia Hanya Bidik Empat Besar

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA – Tidak ingin terlalu muluk-muluk, Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga (Kemenegpora) hanya menargetkan Indonesia berada di posisi empat besar pada SEA Games Laos, Desember mendatang.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Sejak terakhir kali menjuarai Sea Games ke-19 di Jakarta, perolehan emas Indonesia terus menurun. Hingga pada Sea Games terakhir di Thailand tahun 2007, Indonesia hanya mampu menduduki posisi keempat dengan 56 medali emas.

Hal ini yang membuat Menpora Adhyaksa Dault tidak berani memasang target yang muluk-muluk di Laos. Terlebih, kondisi pembinaan atlet dalam negeri sedang diguncang konflik Program Atlet Andalan (PAL) dan Pelatnas.

“Sejak SEA Games 1999 perolehan medali terus menurun. Pada SEA Games Filipina kita di peringkat lima. Jadi tahun ini harus lebih baik,” papar Adhyaksa Dault seperti yang dilansir Antara.

Adhyaksa menegaskan pada SEA Games di Laos pihaknya telah mempersiapkan atlet melalui Program Atlet Andalan (PAL) yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu. Diharapkan program ini bisa mengembalikan kejayaan Indonesia di Asia Tenggara.

“Atlet-atlet PAL telah mendapatkan pembinaan yang cukup. Berbagai kejuaraan telah diikuti dan hasilnya sangat menggembirakan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua PAL Ahmad Sucipto menegaskan proyeksi target medali pada Sea Games tahun ini adalah 50 medali emas dan 60 medali perak.

“Kita memproyeksikan raihan medali berdasarkan kemampuan dan pembinaan atlet yang masuk PAL,” kilah Ahmad. (sihc/sic)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Kamis, 08 Oktober 2009

Panggil KONI, Menpora Harapkan Titik Temu

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Adhyaksa Dault di Jakarta, Kamis mengatakan, pihaknya akan memanggil Ketua Komite Olah Raga Nasional (KONI) Rita Subowo, untuk mencari titik temu pembinaan atlet nasional. "KONI akan kami panggil tanggal 12 Oktober. Sebetulnya akan kami panggil secepatnya namun ketua KONI masih di luar negeri," katanya saat dikonfirmasi.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Menurut dia, selama ini Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga selalu disalahkan jika pembinaan atlet gagal. Untuk itu diperlukan pemahaman yang sama agar tidak saling menyalahkan.

"Kita harus secepatnya duduk satu kursi untuk mencari permasalahan. Selain itu untuk mencari batasan kerja antara KONI dengan Menpora," katanya menambahkan.

Pertemuan ini rencananya juga melibatkan Menkokesra. Selain mencari batasan kerja, kata dia, pertemuan ini juga akan untuk menyusun peraturan presiden (perpres) Progam Atlit Andalan (PAL).

Lebih lanjut ia menjelaskan, PAL merupakan program pemerintah yang dipersiapan atlet untuk kepentingan negara seperti memperkuat SEA Games, Asian Games maupun olimpiade.

"Jadi program PAL harus diteruskan. Ini adalah program jangka panjang yang mulai berhasil," kata menteri dari PKS itu.

Ia menambahkan, untuk membuat seorang juara diperlukan pembinaan yang panjang. Jadi dengan adanya perpres pembinaan akan mudah dan batasan antara KONI dan Menpora lebih jelas. (saci)

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

SEA GAMES: Bonus Emas Rp 200 Juta Lebih

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Bukan hanya KONI/KOI yang bergembira dengan adanya penambahan dana pengiriman atlet ke SEA Games XXV. Kemarin (7/10) para atlet pun bisa tersenyum. Sebab, Kemenpora juga berkomitmen untuk menambah bonus bagi para peraih emas.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ''Sebelumnya, peraih medali emas di SEA Games XXIV/2007 Thailand mendapatkan bonus Rp 200 juta. Bonus peraih emas di SEA Games XXV akan dinaikkan," kata Deputi IV Bidang Prestasi dan Iptek Kemenpora Tunas Dwiyanto ketika menginspeksi kesiapan atlet PAL kemarin. "Berapa kenaikannya masih dikalkulasi," tambahnya.

Komandan PAL Achmad Sutjipto kontan menyambut baik komitmen tersebut. ''Mereka (para atlet) memang pantas mendapatkan bonus yang lebih besar daripada sebelumnya. Jerih payah mereka dalam mem­persiapkan diri layak mendapat apre­­siasi yang sepadan,'' kata Sutjipto.

Menurut dia, PAL tetap konsisten hanya akan mengirimkan atlet-atlet yang berpeluang meraih medali. Kecuali cabang sepak bola. Meski peluang mendapatkan medali kecil, sepak bola akan tetap dikirim dengan dibiayai pemerintah karena cabang tersebut adalah olahraga rakyat.

Skuad PAL akan mengikuti 18 cabang dengan total sekitar 150 atlet. Berdasar perhitungan di pelatnas dan data-data prestasi atlet, mereka yang digembleng di PAL ditargetkan menraih 50 medali emas dan 60 perak di Laos. (sjpci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

Rabu, 07 Oktober 2009

Pemerintah Biayai Pelatnas dan PAL

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Komitmen pemerintah dengan dunia olahraga cukup besar. Dana persiapan atlet pelatnas dan Program Atlet Andalan (PAL) untuk menghadapi SEA Games Laos 2009, dibiayai penuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ”Pemerintah membiayai seluruh atlet selama menjalani pelatnas dan PAL dan uji coba ke luar negeri termasuk keberangkatan tim ke Asian Indoor Games dan Asian Martial Art. Selain itu, pemerintah juga membiayai keberangkatan serta kebutuhan kontingen selama SEA Games Laos 2009,” kata Deputi IV Bidang Prestasi dan Iptek Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Tunas Dwiyanto saat memberikan keterangan mengenai persiapan atlet PAL menuju SEA Games Laos di Jakarta, kemarin.

Keterangan ini juga diperkuat pengurus PB IPSI. PB PABBSI, PB POBSI dan PB POBSI yang hadir dalam acara tersebut.. ”Ya, kami memang mendapat bantuan biaya penuh dari pemerintah untuk mempersiapkan atlet baik pelatnas maupun PAL dan juga biaya uji coba ke luar negeri,”kata salah satu Ketua PB IPSI, Bambang Rus Effendi yang juga manajer silat PAL.

”Kita sudah berulangkali melakukan uji coba ke luar negeri dengan biaya ditanggung penuh pemerintah. Dalam uji coba itu, kita meraih hasil yang menggembirakan. Eko Yuli Irawan meraih emas pada kejuaraan dunia angkat besi junior 2009. Terakhir, pada kejuaraan antar klub Asia, kita berhasil memboyong 13 emas dan 2 perak serta menempatkan Okta sebagai lifter terbaik putri,” timpal Manajer Angkat Besi PAL, Sony Kasiran.

”Kita memang mendapat bantuan penuh untuk pengiriman atlet biliar ke luar negeri termasuk Ricky Young yang meraih prestasi di Filipina Open dan juga biaya untuk mengikuti kejuaraan biliar AS Open Nopember mendatang,” kata Sudaryanto.

”Intervensi pemerintah dalam pembinaan olahraga Indonesia dengan melahirkan membuat prestasi dayung semakin mendekati supremasi Asia. Ini semua tidak terlepas dari dukungan biaya penuh dari pemerintah,” jelas Hari Sidharta, Manajer Dayung.

Mengenai pelatnas, Asisten Deputi Bidang Prestasi dan Iptek Olahraga Kemenpora, Marhot Harahap mencontohkan, pihaknya membantu pelatnas karateka sebesar Rp2 miliar untuk melakukan uji coba ke luar negeri.

Bonus ditambah

Lebih jauh, Tunas menyebutkan adanya keinginan pemerintah menambah bonus terhadap peraih medali emas SEA Games Laos 2009. Apalagi, Indonesia mentargetkan masuk dalam tiga besar. ”Semula untuk peraih medali emas SEA Games mendapatkan bonus Rp200 juta, Tapi, kita akan mengupayakan meningkatkannya. Saat ini, kita sedang menghitungnya,” katanya.

Tunas juga mengungkapkan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada keinginan induk-induk organisasi untuk memberangkatkan atlet di luar PAL. Namun, ia mengimbau agar atlet yang diberangkatkan benar-benar memiliki peluang untuk bisa merebut medali.

Komandan PAL, Achmad Soetijpto merasa yakin, skuad PAL yang akan mengikuti 18 cabang olahraga di SEA Games ditargetkan meraih 50 medali emas dan 60 perak di Laos. Hal ini, katanya, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil latihan dan berbagai uji coba yang dilakukan atlet PAL. ”Kita akan menyerahkan data-data tersebut kepada seluruh induk-induk organisasi. Sebab, mereka lah yang menentukan siapa yang berhak untuk diberangkatkan ke Laos . PAL hanya melakukan pembinaan dengan menggunakan high performance programne,” jelasnya. (ssko)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***

PAL Tidak Tinggal Diam Soal Darwati

CINTA OLAHRAGA INDONESIA - JAKARTA - Peluang Darwati untuk masuk kontingen SEA Games XXV/2009 Laos belum habis. Meski PB PASI mengabaikan prestasinya sebagai pe­jalan cepat terbaik di tanah air, atlet asal Jawa Timur itu me­miliki jalan lain untuk membela Merah Putih. Adalah Ketua Program Atlet Andalan (PAL) Achmad Sutjipto yang memberikan harapan baru tersebut.
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA -

- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ''Kalau memang atlet itu punya catatan prestasi yang bagus dan berpeluang meraih medali, kami tidak akan tinggal diam. Tentu kami akan memanggilnya, meski induk organisasi itu tidak merekomendasikannya,'' kata Sutjipto kepada Jawa Pos kemarin di Jakarta.

Pada kejuaraan nasional bulan lalu, Darwa­ti berhasil memecahkan rekor nasional jalan cepat nomor 20 km. Sesuai janji PB PASI sebelum even bahwa para juara akan masuk pemusatan latihan nasional proyeksi SEA Games, seharusnya Darwati juga masuk.

Namun, beberapa pekan kemudian, ketika PB PASI menyetorkan nama atlet yang dipromosikan ke PAL, nama Darwati tidak ada. Alasan PB PASI terkesan mengada-ada. Mereka menyebut lintasan dalam kejuaraan nasional tidak akurat, sehingga rekor yang dibukukan Darwati tidak diakui.

Selain itu, Darwati yang pada beberapa SEA Games sebelumnya sukses menyumbangkan perak dianggap terlalu tua. Dia memang genap berusia 36 tahun pada 6 Desember nanti. Alasan itu juga kurang pas karena di negara maju seperti Inggris, Paula Radcliffe yang telah berusia 36 tahun juga masih diandalkan di nomor maraton.

''Jarak lintasan yang tidak akurat itu bukan salah atlet. Itu murni kesalahan panitia,'' tegas Sutjipto.

Meski penentuan atlet yang masuk pelatnas berada di ta­ngan induk organisasi olahraga, Sutjipto menyebut PAL memiliki hak prerogatif untuk menganulir keputusan itu. Dalam kasus Darwati, PAL akan mengamati lebih lanjut ke­mampuannya. Jika memang yang terbaik dan berpotensi merebut medali, PAL bisa memaksakan dia masuk pelatnas.

Revisi terhadap keputusan PB PASI sebelumnya juga terjadi dalam penentuan Tria­ningsih masuk pelatnas menjelang SEA Games XXIV/2007. Saat itu, karena memilih berlatih di Jawa Tengah, dia tidak dipilih PB PASI dengan alasan performanya tidak terpantau.

Akhirnya, setelah satgas pelatnas kala itu yang juga diketuai Sutjipto datang ke Jawa Tengah, Trianingsih masuk pelatnas. Di SEA Games, pelari jarak jauh bertubuh mungil tersebut menjawab keraguan de­ngan menyumbangkan emas.

Peluang Darwati untuk masuk timnas masih terbuka karena tim inti PAL baru dibentuk akhir bulan ini. ''Jika memang ada atlet potensial meraih medali tidak direkomendasikan induknya, kami tidak akan tinggal diam,'' tegas Sutjipto. (sjpci)
- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - ***
KAMI dari COI melayani pembuatan PRESS RELEASE atau TULISAN OLAHRAGA dan siap membantu menggelar JUMPA PERS dengan mengundang wartawan media cetak dan televisi sesuai pilihan Anda. CP: 087783358784 atau email ke aagwaa@yahoo.com

TERPOPULER COI